Spesi Berikut Yang Bersifat Amfiprotik Adalah

Spesi Berikut Yang Bersifat Amfiprotik Adalah.

Kalian tentu memafhumi tentang pengertian cemberut dan basa, belaka bagaimana dengan amfiprotik?

Bagaimana suatu zat dikatakan amfiprotik?

Menurut Bronsted Lowry asam adalah zat yang dolan sebagai pendonor proton pada basa. Sebaliknya, basa yakni zat yang bertindak sebagai akseptor proton dari cemberut. Suatu zat dapat dikatakan bersifat amfiprotik jikalau zat tersebut dalama suatu reaksi dapat berperan perumpamaan pendonor atau penerima proton. Dari keempat zat di atas, zat nan bersifat ibarat asam ataupun basa menurut teori Bronsted-Lowry yakni HC2Ozon4



dan HtwoO. Berikut reaksi nan menunjukkan sifat tersebut.

Pada reaksi berikut keduanya bersifat sebagai asam:

  1. HCtwoO4



    → H+

    + C2O4

    2
  2.  HiiO → H+

    + OH

Pada reaksi berikut keduanya berkarakter sebagai basa:

  1. HC2Ofour



    + H+

    → H2CO4

    2. H2O + H+
    → HiiiOzon

sumber

Pada perian 1923, J.Tepi langit. Bronsted dari Denmark dan Kaki langit.M. Lowry pecah Inggris secara terpisah dalam waktu yang bersamaan mengajukan konsep akan halnya asam dan basa. Konsep ini kemudian bertambah dikenal dengan konsep asam basa Bronsted Lowry.

Konsep bersut basa Bronsted Lowry  memasrahkan pengertian akan halnya senderut basa yang didasarkan pada kemampuan memberi atau menerima proton. Internal pengertian lebih luas, reaksi antara asam dan basa merupakan reaksi berlandaskan pengungsian proton. Seperti nan telah kita periksa di atas, HCl dapat terionisasi internal air, semata-mata HCl tidak terionisasi internal eter. Kenyataan yang sesungguhnya yaitu HCl memberi proton (ion H+) dalam air dan air bisa mengakuri proton tersebut. Akan tetapi, berbeda dengan larutan HCl dalam eter. Eter lain dapat mengamini  ( mengikat) proton HCl. Reaksi HCl dalam air adalah sebagai berikut.

Baca :   Cara Menghitung Volume Bangun Gabungan Kubus Dan Balok

HCl(aq) + H2O(50) → Cl-(aq)  +  H3O+( aq

HCl (asam) pasca- memberi proton (ion H+) berubah menjadi spesi baru yang disebut basa konjugasi bermula asam tersebut. H2o (basa) setelah menerima proton berubah menjadi spesi yunior nan disebut cemberut konjugasi pecah basa tertentu. Hal itu boleh kita tulis sebagai berikut.

Senderut → H+ + basa konjugasi.

Basa + H+ → asam konjugasi.

Spesi yang baru disebut basa konjugasi bersumber senderut semula karena spesi tersebut bisa menyerap proton dan sekali lagi menciptakan menjadikan asam mula-mula , seperti itu juga asam konjugasi terbit basa semula karena spesi tersebut boleh memberi proton dan kembali membentuk basa mula-mula. Dengan demikian, reaksi asam basa Bronsted lowry punya dua pasang asam basa konjugasi.

Dalam kimia, amfoter merujuk lega zat nan dapat bereaksi sebagaiasam maupun basa. Situasi ini dapat terjadi karena suatu zat mempunyai dua gugus cemberut dan basa kontan maupun karena zat tersebut memang mempunyai kemampuan sebagaimana itu.

Zat amfoter yang umum adalah asam amino,protein, dan air. Beberapa logam, sama dengan seng,timah, aluminium, dan berilium, kembali bisa takhlik oksida amfoterik.

Sebagai contoh, seng oksida (ZnO) bereaksi berbeda tersangkut keasaman larutan:

Dalam asam:

ZnO + 2H+ → Znii+ + HiiO

Dalam basa:

ZnO + H2Ozon + 2OH- → [Zn(OH)four]2-

Apa saja keunggulan teori Bronsted-Lowry?

Keunggulan teori cemberut basa Bronsted-Lowry dibandingkan dengan Arrhenius bisa kita pendek laksana berikut:

  1. Teori Arrhenius saja mencangam zat anorganik dan pelarut air belaka. Teori Bronsted-Lowry mencakup zat anorganik dan zat organik serta bukan saja pelarut air hanya, melakukan pelarut tidak, misalnya pelarut eter, amonia, dan asam asetat.
  2. Teori Arrhenius hanya mencakup zat riil atom alias  senyawa ion saja. Teori Bronsted-Lowry mencakup molekul, senyawa ion, dan ion( kation dan kation). Misalnya, CH3COONa bersifat basa, karena ion CH3COO- dalam air boleh ion H+ dari air.
  3. Teori Asam Basa Lewis
Baca :   Santan Merupakan Koloid Dengan Fase Pendispersi Dan Fase Terdispersi

Menurut Bronsted-Lowry, asam adalah spesi pemberi ion H+dan basa adalah spesi akseptor ion H+. Bagaimanakah dengan zat-zat yang bertabiat senderut dan bersifat amfiprotik(enggak mengandung hidrogen), sama dengan BF3, SO3, Al3+, dan lain-lain? Konsep Bronsted-Lowry tidak kreatif menjelaskan situasi tersebut. Oleh karena itu, asam basa terus berkembang.

Spesi Berikut Yang Bersifat Amfiprotik Adalah

Source: https://asriportal.com/spesi-berikut-yang-bersifat-amfiprotik-adalah/

Check Also

Contoh Soal Perkalian Vektor

Contoh Soal Perkalian Vektor. Web log Koma – Setelah mempelajari beberapa operasi hitung pada vektor …