KlikBelajar.com – Sebuah Kelas Terdiri Dari 20 Perempuan Dan 16 Laki Laki
Daftar Isi:
- 1 MOTIVASI PERILAKU MERAWAT DIRI PADA LAKI-LAKI
- 2 PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR ANTARA SISWA LAKI-LAKI Perbedaan Motivasi Belajar Antara Siswa Laki-laki Boarding Dengan Non Boarding Di SMA Al-Islam 1 Surakarta.
- 3 Perilaku Merokok di kalangan remaja laki-laki Desa dan Kota Bogor
- 4 Pola Asuh Akademik, Motivasi, Regulasi Diri, dan Prestasi Belajar Remaja Laki-laki dan Perempuan
- 5 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA LAKI-LAKI PEROKOK SMKN 2 BATUSANGKAR.
- 6 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA LAKI-LAKI PEROKOK SMKN 2 BATUSANGKAR.
- 7 KEJUJURAN AKADEMIK PADA SISWA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN Kejujuran Akademik Pada Siswa Laki-Laki Dan Perempuan.
- 8 URETRITIS GONORE PADA LAKI-LAKI.
- 9 Pengalaman Kegagalan pada Laki Laki dan
- 10 Memahami Perbedaan Perilaku Komunikasi Anak Laki-Laki Dengan Ayah Pada Keluarga Bercerai dan Utuh
- 11 TUBERKULOSIS PAYUDARA PADA LAKI-LAKI
- 12 Gambaran Perilaku Merokok Siswa Laki-laki SMA Dharma Pancasila Medan Tahun 2011
- 13 Eksistensi Laki laki dalam Keluarga di K
- 14 Sebuah Kelas Terdiri Dari 20 Perempuan Dan 16 Laki Laki
MOTIVASI PERILAKU MERAWAT DIRI PADA LAKI-LAKI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
motivasi
dan dinamikanya yang memunculkan
perilaku
merawat
diri pada
laki–laki. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 7
laki–laki
dengan kriteria melakukan perawatan diri. Penelitian dilakukan dengan menggunakan alat pengumpul data yakni stimulus projektif berupa gambar dan menggunakan wawancara semi terstruktur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
perilaku
merawat
diri pada
laki–laki
didominasi dengan munculnya kebutuhan yang dapat berkembang menjadi dorongan (drive) dan kemudian menjadi motif atau bahkan terkadang muncul dari kebutuhan dan menjadi motif tanpa melewati perubahan menjadi dorongan terlebih dahulu. Maka
motivasi
yang muncul dalam
perilaku
tersebut adalah guna memenuhi berbagai kebutuhan yang muncul dalam diri subjek yang kemudian berkembang menjadi dorongan dan motif. Kebutuhan yang muncul dan dipenuhi dengan
merawat
diri berdasarkan hasil adalah kebutuhan mendapatkan perhatian dan penghargaan (recognition), kebutuhan untuk menghindari sakit fisik (harm avoidance), kebutuhan akan beristirahat dan ketenangan (passivity), kebutuhan akan sensasi yang menyenangkan (sentience), kebutuhan untuk melakukan hal-hal yang menyenangkan, (playmirth), kebutuhan untuk menjalin hubungan dengan orang lain (affiliation), kebutuhan untuk menghindari kesalahan berulang dan ketakutan penolakan (blame avoidance), kebutuhan untuk melawan penghinaan (counteraction), kebutuhan untuk memenuhi rasa ingin tahu (cognizance), kebutuhan untuk memuaskan kebutuhan orang lain (nurturance), dan kebutuhan untuk menerima hinaan dan menyerah pada kekuatan luar (abasement). Hasil penelitian dapat membantu masyarakat untuk lebih memahami
motivasi
laki–
laki
melakukan perawatan sehingga dapat meminimalisir pandangan negatif mengenai
perilaku
tersebut. Pada
laki–laki
yang melakukan perawatan diri diharapkan dapat mengimbangi dengan sikap waspada dan jangan sampai menimbulkan ketergantungan untuk menutupi kekurangan dan meningkatkan rasa percaya diri.
Baca lebih lanjut
350 Baca lebih lajut
PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR ANTARA SISWA LAKI-LAKI Perbedaan Motivasi Belajar Antara Siswa Laki-laki Boarding Dengan Non Boarding Di SMA Al-Islam 1 Surakarta.
dorongan mental terhadap perorangan atau orang-orang sebagai anggota masyarakat. Selain itu,
motivasi
dapat juga diartikan sebagai proses untuk mencoba memengaruhi orang atau orang-orang yang dipimpinnya agar melakukan pekerjaan yang diinginkan sesuai dengan tujuan tertentu yang ditetapkan lebih dahulu (Uno, 2007). Belajar merupakan tindakan dan
perilaku
siswa yang kompleks.Sebagai tindakan maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa merupakan penentu terjadi atau tidak terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa memperoleh dari lingkungan sekitar. Lingkungan yang dipelajari oleh siswa berupa keadaan alam, benda-benda, hewan, tumbuhan, manusia, atau bahan yang dijadikan bahan belajar.Tindakan belajar tentang suatu hal tersebut tampak sebagai
perilaku
belajar yang tampak dari luar (Susilo, 2006).Belajar adalah modifikasi atau memperoleh kelakuan melalui pengalaman. (learning is defended as the modification or strengtrening of behavior through experiening). Menurut pengertian ini belajar
Baca lebih lanjut
15 Baca lebih lajut
Perilaku Merokok di kalangan remaja laki-laki Desa dan Kota Bogor
Pengetahuan merupakan hasil penginderaan manusia atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (Notoatmodjo 2007). Selain itu, ada juga yang berpendapat bahwa pengetahuan merupakan hasil gabungan antara kemampuan, pengalaman, intuisi, gagasan, dan
motivasi
dari sumber yang kompeten sehingga membentuk sebuah informasi dan data (Hendrik dalam Solihin 2011). Remaja seringkali tertarik untuk mencoba kenikmatan rokok, yang diduga karena pengaruh dari melihat
perilaku
merokok yang dilakukan oleh orang-orang di sekitarnya seperti orang tua, saudara, teman, bahkan public figure, serta kurangnya pengetahuan remaja tentang rokok. Konsep adopsi
perilaku
menyatakan bahwa sebelum seseorang mengadopsi suatu
perilaku
tertentu, Ia akan melewati tahap awal yang disebut awareness yaitu adanya kesadaran akan adanya suatu stimuli tertentu (Rogers dalam Solihin 2011). Artinya orang tersebut akan mempunyai sebuah pengetahuan baru yang disebabkan adanya stimuli yang diterimanya.
Perilaku
merokok yang terjadi pada seseorang merupakan buah dari proses panjang yang dimulai dari adanya pengetahuan yang disebabkan oleh suatu stimuli tertentu. Stimuli tersebut dapat berasal dari lingkungan sosial maupun media informasi. Menurut hasil penelitian Setianingrum (2009) dengan subjek penelitian remaja di Desa Boro Wetan Kecamatan Banyuurip Kabupaten Purworejo, menunjukkan bahwa ada hubungan negatif antara pengetahuan remaja dengan
perilaku
merokok. Artinya semakin tinggi tingkat pengetahuan remaja tentang bahaya merokok maka semakin ringan
perilaku
merokoknya, dan sebaliknya. Ketika remaja memang memiliki pengetahuan yang tinggi dan mantap akan kandungan rokok, dampaknya bagi kesehatan, dan bahaya dari asap rokok itu sendiri, maka kemungkinan remaja tersebut dapat lebih menimbang untung atau ruginya rokok dan
perilaku
merokok tersebut bagi tubuh dan lingkungan sekitar mereka.
Baca lebih lanjut
101 Baca lebih lajut
Pola Asuh Akademik, Motivasi, Regulasi Diri, dan Prestasi Belajar Remaja Laki-laki dan Perempuan
Prestasi belajar merupakan hasil
perilaku
belajar remaja yang ditunjukkan secara kognitif akademik berupa hasil raport semester terakhir berdasarkan KKM sekolah diatur dengan ketentuan kurikulum nasional, serta non akademik seperti keikutsertaan kejuaraan termasuk yang sifatnya akademik dan organisasi dalam satu tahun terakhir. Pencapaian KKM akademik remaja
laki–
laki
lebih unggul dibandingkan perempuan, ditunjukkan lebih banyaknya pencapaian KKM remaja
laki–
laki
pada mata pelajaran PPKN bahasa Indonesia matematika IPA dan IPS, sementara remaja perempuan unggul pada mata pelajaran agama dan bahasa Inggris. Tidak terdapat perbedaan nyata pencapaian KKM antara remaja
laki–
laki
dan perempuan. Hal ini sesuai dengan penelitian Nuryoto (1998) bahwa prestasi akademik remaja awal masih berpikir dalam konteks yang logis dan sama, disamping remaja perempuan memiliki batasan berkaitan dengan kematangan seksual yang menimbulkan tekanan dalam beraktifitas. Hawadi (2001) turut menyebutkan bahwa anak
laki–
laki
lebih berprestasi akademik dibandingkan perempuan. Sementara menurut Horner (1972) dalam Santrock (2007) respon berprestasi antara remaja
laki–
laki
dengan perempuan berbeda, perempuan tidak mengungkapkan prestasi yang sama dengan
laki–
laki
karena adanya ketakutan akan kesuksesan. Dalam berprestasi non akademik remaja perempuan lebih berpartisipasi dalam kejuaraan dan organisasi. Sesuai dengan pernyataan Goleman (2001) bahwa perempuan cenderung memiliki kecerdasan emosional yang lebih baik dibandingkan dengan
laki–
laki
untuk lebih peka terhadap situasi sosial lingkungannya.
Baca lebih lanjut
41 Baca lebih lajut
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA LAKI-LAKI PEROKOK SMKN 2 BATUSANGKAR.
umumnya sama, namun dampak beban ini berbeda pada remaja perempuan dan
laki–laki
(Baldwin, 2002). Remaja perempuan lebih peka terhadap lingkungannya. Menurut penelitian prestasi mereka lebih baik dibanding remaja
laki–laki. Nilai mereka di sekolah lebih baik, mareka juga lebih menonjol. Tuntutan dan
motivasi
mereka lebih tinggi. Akibatnya, remaja perempuan menderita beban psikis seperti cemas, tidak senang, sakit punggung dan sakit kepala. Sedangkan remaja
laki–laki
yang mengalami stres akan lebih sering merokok dan minum alkohol (Nasution, 2007), sehingga dapat dikatakan bahwa stres merupakan salah satu keadaan yang menyebabkan remaja merokok.
Baca lebih lanjut
19 Baca lebih lajut
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA LAKI-LAKI PEROKOK SMKN 2 BATUSANGKAR.
Stres merupakan bagian yang tidak terhindar dari kehidupan.Stres dapat mempengaruhi setiap orang, termasuk remaja. Sumber stres pada remaja
laki–laki
dan perempuan pada umumnya sama, namun dampak beban ini berbeda pada remaja perempuan dan
laki–laki
(Baldwin, 2002). Remaja perempuan lebih peka terhadap lingkungannya.Menurut penelitian prestasi mereka lebih baik dibanding remaja
laki-laki.Nilai mereka di sekolah lebih baik, mareka juga lebih menonjol.Tuntutan dan
motivasi
mereka lebih tinggi.Akibatnya, remaja perempuan menderita beban psikis seperti cemas, tidak senang, sakit punggung dan sakit kepala. Sedangkan remaja
laki–laki
yang mengalami stres akan lebih sering merokok dan minum alkohol (Nasution, 2007), sehingga dapat dikatakan bahwa stres merupakan salah satu keadaan yang menyebabkan remaja merokok.
Baca lebih lanjut
0 Baca lebih lajut
KEJUJURAN AKADEMIK PADA SISWA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN Kejujuran Akademik Pada Siswa Laki-Laki Dan Perempuan.
Dalam situsi ketika melihat temannya menyontek karena pengawas lengah terungkap sebagian besar siswa
laki–laki
akan bertindak tidak jujur. Adapun bentuk
perilaku
jujur yang terungkap pada siswa
laki–laki
adalah tidak ikut menyontek karena ingin berperilaku jujur. Bentuk
perilaku
tidak jujur pada siswa
laki–laki
yang terungkap adalah ikut menyontek karena agar mendapat nilai bagus. Naghdipour & Emeagwali (2013) juga menemukan salah satu alasan siswa
laki–laki
berbuat curang untuk mendapatkan nilai yang tinggi. Burn (Mujahidah, 2009) mengatakan bila dalam kelas terdapat beberapa anak yang menyontek akan mempengaruhi anak yang lain untuk menyontek juga. Pada awalnya seseorang tidak bermaksud menyontek, tetapi karena melihat temannya menyontek maka mereka pun ikut menyontek. Sejalan dengan pendapat Burn, penelitian yang dilakukan oleh Strom dan Strom (2010) yang menemukan salah satu alasan siswa bertindak curang adalah karena orang lain juga bertindak curang. Ada beberapa motif yang menyebabkan siswa berbuat curang menurut Jensen,dkk (2002) yaitu kurangnya waktu untuk mempelajari materi, pandangan bahwa orang lain juga bertindak curang, keinginan untuk membantu teman, kesempatan yang tidak direncanakan, dan penilaian yang tidak adil.
Baca lebih lanjut
20 Baca lebih lajut
URETRITIS GONORE PADA LAKI-LAKI.
Seorang
laki–laki
berumur 19 tahun mengunjungi poliklinik kulit dan kelamin RSUP Sanglah dengan nomer rekam medis 14000601 pada tanggal 4 Januari 2014. Pasien datang dengan keluhan alat kelamin keluar nanah sejak 4 hari sebelum datang ke rumah sakit. Dari anamnesis didapatkan pasien mengeluh keluar nanah dari kemaluannya, terdapat nyeri di lokasi penis dengan intensitas 1 berdasarkan face pain rating scale (nyeri ringan), riwayat kontak seksual dengan pacar kurang lebih 8 hari yang lalu. Keluhan yang sama pada pasangan seksual tidak diketahui oleh pasien. Riwayat berhubungan seksual dengan PSK (Pekerja Seks Komersial) tidak diidentifikasi. Riwayat pengobatan terdahulu tidak ada.
Baca lebih lanjut
4 Baca lebih lajut
Pengalaman Kegagalan pada Laki Laki dan
Situasi sukses dan kegagalan merupakan reperesentasi keinginan dan tujuan hidup yang ingin dicapai, perbedaan harapan antara
laki–laki
dan perempuan akan membuat perbedaan kegagalan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengalaman kegagalan pada remaja. Penelitian ini mensurvei 605 (laki–laki: 217, perempuan: 388) orang remaja di tiga perguruan tinggi berbeda di Pekanbaru, dengan menggunakan questioner (pertanyaan) terbuka. Subjek diminta untuk menjawab pertanyaan “pengalaman kegagalan apa yang paling menyakitkan dalam hidup?”, dikembangkan oleh Kim dan Park (2006). Analisis data menggunakan pendekatan Indigenous psychology, dengan kategorisasi, frekuensi, dan cross tabulasi. Penelitian ini menunjukkan bahwa ada lima pengalaman kegagalan pada remaja, yaitu: akademik (48,1%), harapan (17%), hubungan personal (15,9), kompetisi (10,4%), manajemen diri (3,1%). Penelitian ini juga menemukan perbedaan pengalaman kegagalan antara
laki–laki
dan perempuan,
laki–laki
lebih merasa gagal dalam harapan (9,3%) dan kompetisi (6,6%), sedangkan perempuan lebih merasa gagal dalam akademik (36,4%) dan hubungan personal (10,6%). Penelitian ini memberikan pemahaman bahwa perbedaan kegagalan antara
laki–laki
dan perempuan disebabkan oleh adanya perbedaan peran sosial antara
laki–laki
dan perempuan.
Baca lebih lanjut
13 Baca lebih lajut
Memahami Perbedaan Perilaku Komunikasi Anak Laki-Laki Dengan Ayah Pada Keluarga Bercerai dan Utuh
6 Dengan demikian, di dalam perceraian yang dialami oleh sebuah keluarga, anak adalah pihak yang paling dirugikan. Dengan keinginan anak pribadi maupun ketentuan hukum yang mengharuskannya ikut dengan ibu, seorang anak khususnya anak
laki–laki
cenderung kurang, bahkan tidak mendapatkan sosok ayah karena ketidakhadirannya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam jurnal penelitian yang berjudul Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kenakalan Remaja di RW V Kelurahan Sidokare, Kecamatan Sidoarjo, oleh Murtiyani N (2011) menyimpulkan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara interaksi remaja dari keluarga bercerai serta pola asuh orang tua sebagai penyebab terbentuknya kenakalan dan kriminalitas remaja yang didominasi oleh
laki–laki.
Baca lebih lanjut
12 Baca lebih lajut
TUBERKULOSIS PAYUDARA PADA LAKI-LAKI
Tuberkulosis payudara atau mastitis tuberkulosis merupakan tuberkulosis ekstra paru yang menyerang payudara dan seringkali didiagnosis awal sebagai kanker payudara. Kasus ini sangat jarang dijumpai pada pasien dengan jenis kelamin
laki–laki. Infeksi Mycobacterium tuberculosis (M.Tb) ini, secara patologi anatomi (PA) terlihat dari adanya keterlibatan secara ekstensif lobulus mammae dengan granuloma epiteloid dan disertai berbagai derajat kaseasi, yang terdiri dari Langhan’s giant cells, seldatia, sel-sel epiteloid, infiltrasis elmono nuklear dengan fibrosis di sekelilingnya, dan disertai pembentukan mikroabses. Berikut disampaikan kasus, seorang
laki–laki
berumur 23 tahun datang dengan keluhan benjolan di dada kiri dan telah dilakukan biopsi. Pada pemeriksaan fisik didapatkan skar post biopsi pada payudara kiri. Pemeriksaan foto polos toraks normal dan BTA Sputum negatif, namun pada pemeriksaan histopatologi ditemukan inflamasi granulomatosa kronik spesifik sehingga didiagnosis sebagai mastitis tuberkulosis dan diberikan terapi obat anti tuberkulosis (OAT).
Baca lebih lanjut
5 Baca lebih lajut
Gambaran Perilaku Merokok Siswa Laki-laki SMA Dharma Pancasila Medan Tahun 2011
Dalam penelitian ini, sikap siswa
laki–laki
terhadap rokok meliputi pengetahuan umum, bahaya kandungan, pengiklanan rokok serta dilihat dari segi sosial. Untuk mengukur sikap responden, terdapat sebanyak 13 pertanyaan yang akan ditanyakan melalui kuesioner sebagai alat ukur yang dipakai oleh peneliti. Pada tabel 5.4. dapat dilihat bahwa sikap responden terhadap rokok paling banyak berada pada kategori baik, yaitu sebanyak 72 siswa (79.1%), dan diikuti dengan kategori kurang baik sebanyak 19 siswa (20.9%). Hasil ini sebanding dengan penelitian Loren (2010), yang memberi gambaran pengetahuan dan sikap mahasiswa Universitas Sumatera Utara terhadap rokok. Dalam penelitiannya, didapati sebesar 89.9% dari responden dikategorikan memiliki sikap yang baik.
Baca lebih lanjut
86 Baca lebih lajut
Eksistensi Laki laki dalam Keluarga di K
Seiring kemajuan pola pikir masyarakat Arab, para pemikir yang memiliki progresifitas tinggi mulai merubah mindset tersebut. Reposisi terhadap perempuan dilakukan dan dikembangkan layaknya peran-peran pada kaum
laki–laki. Kemerdakaan perempuan terus diupayakan oleh orang-orang yang mempunyai keprihatinan atas sistem yang telah di anut tersebut. Namun di sisi lain, akibat sistem yang telah melahirkan sebuah institusi sosial 1 ini, sulit untuk diubah dan pada akhirnya itu semua masih menjadi harapan besar. Pola pikir masyarakat Arab dalam memandang wanita apabila ditanya tentang seorang wanita, maka kalimat yang akan kita dapat adalah penunjukan pada seseorang yang memilikinya. Seperti misalnya, wanita ini adalah istri si anu, anak si itu, atau pasangan seorang lelaki, ibu, istri. Pada akhirnya ia selalu
Baca lebih lanjut
4 Baca lebih lajut
Sebuah Kelas Terdiri Dari 20 Perempuan Dan 16 Laki Laki
Sumber: https://id.123dok.com/title/motivasi-perilaku-merawat-diri-pada-laki-laki