Sebuah Gedung Dilengkapi Dengan Penangkal Petir Berarti
Petir merupakan salah satu gejala alam yang bisa berbahaya baik itu untuk manusia maupun bangunan. Jadi tidak heran jika banyak orang yang waspada akan datangnya petir. Namun untuk sebuah bangunan terdapat sebuah alat penangkal petir yang bisa melindungi bangunan dari sambarannya.
Pada umumnya, bangunan yang rawan tersambar petir adalah yang memiliki ukuran tinggi. Misalnya saja hunian bertingkat seperti apartemen, gedung perkantoran, hotel, dan lain sebagainya. Namun bukan berarti rumah biasa yang tidak tinggi lolos dari ancaman petir.
Jadi meskipun bangunan tidak tinggi, Anda juga perlu membutuhkan alat penangkal petir rumah sebagai langkah pencegahan. Untuk gedung-gedung tinggi yang mengantongi Sertifikat Laik Fungsi (SLF), biasanya sudah dilengkapi dengan sistem penangkal petir. Penangkal petir tersebut akan diletakkan di bagian puncak bangunan gedung.
Daftar Isi:
Fungsi Penangkal Petir
Perlu Anda ketahui, bahwa material penangkal petir ini terbuat dari bahan yang memenuhi syarat dan dilapisi bahan anti korosi. Material tersebut adalah tembaga dan aluminium, yang tentunya sudah memenuhi standar.
Fungsi utama dari sistem penangkal petir adalah untuk menyelamatkan bangunan dari sambaran petir. Perlu Anda pahami, petir dapat menimbulkan musibah yang besar seperti kebakaran misalnya. Jadi untuk mengantisipasinya, diperlukan sebuah alat untuk menangkalnya.
Biasanya petir akan sering muncul ketika musim hujan. Petir tersebut akan membawa aliran listrik yang besar, bahkan hingga ribuan volt. Tidak bisa dibayangkan bagaimana dampaknya jika petir tersebut menyambar sebuah bangunan. Tentu saja akan sangat merugikan dan bisa menimbulkan korban jiwa.
Petir sangat rawan mengenai hal-hal tinggi yang posisinya dekat dengan awan. Misalnya saja seperti pohon maupun bangunan bertingkat tinggi. Jadi biasanya untuk bangunan bertingkat tinggi sudah memasang penangkal petir untuk melindungi bangunan beserta isinya dari sambaran petir.
Jadi alat penangkal petir yang telah dipasang bisa digunakan untuk menghalau petir. Dengan begitu, petir tidak bisa menyambar berbagai macam benda maupun bangunan yang letaknya ada di bawah awan. Alat tersebut akan menyerap muatan listrik yang kemudian dialirkan ke tanah. Sehingga petir yang menyambar tidak langsung ke bangunan.

Komponen Penangkal Petir
Lightning rods
atau yang biasa dikenal dengan sebutan alat penangkal petir ini memiliki 3 komponen utama. Komponen tersebut terdiri dari batang penangkal petir, kawat konduktor, dan tempat pembumian. Berikut penjelasan dari 3 komponen utama penangkal petir tersebut.
1. Batang Penangkal Petir
Pada bagian batang alat penangkal petir ini memiliki bentuk berupa batang tembaga yang di bagian ujungnya runcing. Di bagian tersebut memang dibuat runcing karena muatan listriknya memiliki sifat yang mudah berkumpul dan lepas di ujung logam yang runcing.
Dengan begitu, bagian tersebut bisa memperlancar proses tarik menarik muatan listrik yang ada di awan. Batang runcing tersebut akan dipasang di bagian puncak suatu bangunan.
2. Kawat Konduktor
Komponen selanjutnya adalah kawat konduktor, kawat konduktor ini terbuat dari jalinan kawat tembaga. Jalinan kabel konduktor tersebut memiliki diameter kira-kira 1 hingga 2 cm. Kabel konduktor ini memiliki fungsi untuk meneruskan aliran muatan listrik.
Aliran muatan listrik yang ada di bagian batang akan diteruskan menuju tanah. Untuk tempat pemasangannya, kawat konduktor ini akan dipasang di bagian dinding luar bangunan.
3. Tempat Pembumian
Fungsi dari tempat pembumian (grounding) adalah untuk mengalirkan muatan listrik dari kabel konduktor menuju batang pembumian. Batang pembumian tersebut tertanam di dalam tanah. Batang pembumian memiliki diameter sekitar 1,5 cm dengan panjang sekitar 1,8-3 m. Bagian tersebut terbuat dari bahan tembaga yang berlapis baja.

Tipe Penangkal Petir
Perlu Anda ketahui bahwa penangkal petir memiliki 3 tipe yang berbeda. Tipe penangkal petir tersebut terdiri dari penangkal petir elektrostatis, radioaktif, dan konvensional. Simak penjelasan ketiga tipe penangkal petir tersebut di bawah ini.
1. Penangkal Petir Elektrostatis
Tipe penangkal petir yang satu ini menggunakan sistem E.S.E. (Early Streamer Emission) yang lebih aktif untuk menangkap petir. Jadi ada 1 elemen tambahan yang ada pada tipe ini, yakni head terminal. Head tersebut bisa menyimpan ion-ion positif yang berasal dari dalam bumi dengan jumlah besar.
2. Penangkal Petir Radioaktif
Untuk alat penangkal petir tipe yang satu ini sudah dilarang penggunaannya berdasarkan kesepakatan internasional. Hal ini dikarenakan pemakaian zat radioaktif yang digunakan tersebut bisa mengganggu kehidupan makhluk hidup sekitar dan menimbulkan bencana dari zat yang digunakan.
Untuk cara kerjanya dilakukan dengan reaksi netralisasi ion yang menggunakan bahan-bahan radio station aktif. Tipe penangkal petir ini akan menghambat sistem ionisasi yang dimainkan dengan cara memakai zat radioaktif selayaknya Radium 226 dan Ameresium 241. Namun untuk saat ini penggunaannya sudah dilarang.
3. Penangkal Petir Konvensional
Tipe konvensional merupakan penangkal petir sederhana yang umumnya menunggu datangnya petir untuk menyambar bagian ujung penangkal. Prinsip kerja dari tipe ini adalah menangkap petir secara pasif. Penangkal petir konvensional memiliki bentuk seperti tiang dan membutuhkan kabel konduktor.
Karena bersifat pasif, bangunan yang memiliki area luas sering menggunakan beberapa penangkal sekaligus pada bagian puncak atapnya. Penangkal petir yang satu ini bisa diaplikasikan di mana saja. Namun akan lebih optimalnya digunakan untuk bangunan yang memiliki area sempit, misalnya saja seperti rumah tinggal.

Cara Kerja Alat Penangkal Petir
Terdapat penjelasan mengenai cara kerja alat penangkal petir yang dikutip dari laman wikipedia. Jadi ketika muatan listrik negatif yang ada di bawah awan sudah terpenuhi, maka muatan listrik positif yang ada di tanah akan segera tertarik.
Muatan listrik tersebut akan mulai merambat naik melalui kabel konduktor. Kemudian akan langsung menuju ke bagian ujung batang penangkal petir. Pada saat muatan listrik negatif sudah dekat dengan atas atap, maka daya tarik antara kedua muatan akan semakin kuat.
Muatan positif yang berada di ujung alat penangkal petir akan tertarik menuju ke arah muatan negatif. Pertemuan antara kedua muatan tersebut akan menghasilkan sebuah aliran listrik. Aliran listrik yang terbentuk tersebut akan mengalir ke tanah melalui kabel konduktor. Jadi sambaran petir tidak akan mengenai bangunan.
Namun apabila kabel konduktor tadi terhubung dengan kawat listrik, maka sambaran petir yang terjadi akan merambat ke dalam bangunan melalui kawat listrik. Jika begitu, maka akan memunculkan bahaya. Misalnya saja seperti merusak berbagai alat elektronik di bangunan yang terhubung ke jaringan listrik.
Selain itu juga bisa mengakibatkan kebakaran maupun sebuah ledakan. Namun untuk mencegah kerusakan yang terjadi akibat jaringan listrik yang tersambar petir, di dalam bangunan akan dipasangi sebuah alat. Alat tersebut disebut dengan istilah penstabil arus listrik (surge arrester).

Itulah tadi informasi mengenai cara kerja alat penangkal petir. Ketika sebuah bangunan memiliki penangkal petir, maka bangunan tersebut terminimalisir dari risiko tersambar petir. Dengan memiliki SLF, bangunan gedung akan semakin terjamin keamanannya.
Untuk memberikan keamanan dan kenyamanan bagi penghuni bangunan gedung, hendaknya pihak pengelola mengurus SLF terlebih dahulu. Jika Anda pihak pengelola gedung, Anda bisa meminta bantuan dari jasa konsultan SLF yang profesional dan terpercaya.
Salah satu jasa penyedia SLF yang siap membantu Anda adalah PT Eticon Rekayasa Teknik. Kami memiliki tim profesional yang berpengalaman dalam pengurusan SLF. Sudah banyak pihak yang mempercayakan pengurusan SLF kepada kami. Untuk informasi lebih lanjutnya, silahkan hubungi kami.
Sebuah Gedung Dilengkapi Dengan Penangkal Petir Berarti
Sumber: https://eticon.co.id/alat-penangkal-petir/