Periode Revolusi Bulan Terhadap Matahari Adalah
KOMPAS.com
– Apakah bulan memiliki cahayanya sendiri? Mungkin pertanyaan ini masih sering ditanyakan oleh sebagian besar orang karena melihat bulan purnama yang selalu nampak sangat terang di langit malam.
Jawabannya tidak. Bulan tidak memiliki cahayanya sendiri. Bulan memantulkan cahaya dari matahari, sama seperti planet.
Bagian bulan yang terpapar cahaya matahari ini megalami siang hari dan bagian bulan yang tidak terkena cahaya matahari mengalami malam hari. Itulah mengapa kita hanya dapat melihat bulan dengan jelas pada malam hari. Peristiwa ini disebut sebagai rotasi bulan.
Daftar Isi:
Rotasi Bulan
Bulan adalah satelit bumi tetapi bulan berotasi seperti planet lainnya di sistem tata surya. Bulan berputar pada orbitnya sehingga kita akan selalu melihat sisi bulan yang sama sesuai dengan fasenya.
Rotasi bulan pada orbitnya terjadi sekali selama 27 hari tetapi untuk berganti bulan baru membutuhkan waktu selama 29,5 hari. Bulan berotasi dari barat ke timur.
Dilansir dari
Space
proses ini membuat bulan nampak tak bergerak sama sekali dan selalu berada di tempat yang nyaris sama, peristiwa ini disebut sebagai
synchronous rotation.
Bagian bulan yang menghadap bumi biasa disebut sebagai sisi dekat atau
near side
sedangkan bagian bulan yang membelakangi bumu disebut sisi jauh atau
far side. Sehingga banyak terdapat dongeng tentang sisi gelap bulan yang tidak terlihat dari Bumi.
Baca juga: Mengapa Bulan Tampak Lebih Terang pada Malam Hari?
Revolusi Bulan
Fase terlihatnya Bulan karena revolusi
Bulan bergerak mengelilingi bumi dalam orbit yang berbentuk elips. Pergerakan inilah yang mengakibatkan terjadinya perubahan bentuk bulan di setiap fasenya, seperti bulan baru, bulan sabit, bulan separuh, dan bulan purnama. Fase-fase bulan ini dipengaruhi oleh seberapa luas permukaan bulan yang nampak dari bumi.
Pengaruh Rotasi dan Revolusi Bulan Terhadap Bumi
Seperti halnya gravitasi bulan mempengaruhi gelombang laut di bumi, gravitasi bumi juga mempengaruhi bulan, hal ini menyebabkan adanya gelombang friksi yang memperlambat rotasi bulan.
Selain itu juga akibat adanya rotasi dan revolusi bulan juga mengakibatkan adanya pergeseran penanggalan berdasarkan fase bulan.
Rotasi dan revolusi bulan juga akan mengakibatkan terjadinya gerhana bulan, hal ini terjadi ketika bula, bumi, dan matahari berada pada satu garis lurus.
Peristiwa gerhana bulan biasanya hanya berlangsung dalam hitungan menit karena bulan tidak berhenti berotasi.
Baca juga: Manfaat Bulan Sebagai Satelit Bumi
Apa Benar Kita Melihat Bulan yang Sama?
Iya. Walaupun kita berada di negara yang berbeda, bulan yang kita lihat akan memiliki fase yang sama. Jika kita bepergian ke arah kutub yang berlawanan dengan posisi kita saat ini, kita akan merasa bulan berada di posisi sebaliknya.
Misal, saat ini kita berada di area bumi kutub utara lalu kita bepergian ke area bumi kutub selatan kita akan merasa bulan berada di posisi sebaliknya, ini terjadi hanya karena perspektif kita, faktanya posisi bulan akan selalu berada di tempat yang sama.
Dilansir dari
NASA, hal yang sama juga berlaku pada saat kita berada di area luas yeng terbuka, kita akan merasa bulan menjadi lebih dekat dengan posisi kita, itu hanya ilusi optik karena posisi bulan tak pernah berubah.
Dapatkan update
berita pilihan
dan
breaking news
setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Periode Revolusi Bulan Terhadap Matahari Adalah
Sumber: https://www.kompas.com/skola/read/2021/02/13/195943969/rotasi-dan-revolusi-bulan-terhadap-bumi?page=all