Pemanfaatan Radioisotop Dalam Bidang Industri Adalah

KlikBelajar.com – Pemanfaatan Radioisotop Dalam Bidang Industri Adalah





A.













Penggunaan Radioisotop Dalam Bidang Industri





1.













Pemeriksaan Tanpa Destruktif.

Pemerikasaan tanpa negatif internal menentukan kualitas suatu system dapat dilakukan baik dengan metode teknik nuklir maupun non-nuklir. Radiasi berenergi tembus tinggi dapat diapakai untuk berbuat sensor bahan tanpa merusak bulan-bulanan yang diperiksa (non destructive testing ). Teknik sensor dengan radiasi ini disebut juga radiografiindustri. Uji lain subversif ini biasanya memanfaatkan radiasi jenis foton berdaya tembus tinggi, baik positif pendar gamma nan dipancarkan makanya radioisotop maupun sinar-X bersumber suatu pesawat.

Rasam dari radiasi itu sendiri adalah sebagian diserap dan sebagian diteruskan maka dari itu bahan yang diperiksa. Oleh sebab itu, radiasi akan mengalami pelemah di dalam bahan. Tingkat pelemahannya bergantung puas tebal bagian objek nan menyerap radiasi. Cara radiks dalam
uji tak merusak ini ialah bahwa radiasi akan menembus benda yang diperiksa, belaka karena adanya cacat privat bahan maka banyaknya radiasi
yang diserap makanya bagian-bagian puas target tidak setinggi. Dengan memanfaatkan rasam
interaksi antara radiasi foton dengan target seperti ini, maka radiasi dapat dimanfaatkan untuk memeriksa kurang yang ada di dalam objek. Rongga maupun retak sekecil apapun dapat dideteksi dengan teknik radiografi. Apabila radiasi nan diteruskan dan keluar dari alamat ditangkap film fotografi nan dipsang di belakang incaran tersebut, maka perbedaan intensitas radiasi akan menimbulkan kehitaman nan berlainan pada fil, sehinggan sedikit dalam

privat bahan nan diperiksa akan
tergambar pada komidi gambar. Dengan teknik

Ini dapat diketahui loklok sambungan las, kualitas besi cor dan lagi keadaan dalam diri suatu system.
Lakukan mendapatkan ketelitian pemeriksaan yang lebih tingkatan, maka teknik radiografi dapat dikombinasikan dengan teknik pemeriksaan lainnya, karena tiap cacat pada benda menimbulkan gambaar berlainan. Maka lakukan membaca rencana film diperlukan pengalaman dan keahlian tersendiri, sehingga kemungkinan terjadinya salah parafrase dapat dihindari atau dikurangi.





2.













Untuk Mendeteksi Kebocoran Cangklong Dalam Tanah Dan Beton



.

Radioisotop digunakan bakal mendeteksi kebocoran pipa yang ditanam di dalam tanah atau n domestik beton dengan memasukannya ke intern aliran culim yang diperkirakan terjadikebocoran pipa di dalamnya sehingga kebocoran bisa dideteksi tanpa pengkhususan lahan atau pembongkaran beton.





3.













Untuk Mengetahui Adanya Adv minim Pada Material.

Plong bidang industri aplikasi baja mesti dianggap bahwa semua target selalumengandung terbatas. Cacat bisa kasatmata terbatas buah tangan dan terbatas yang terjadi akibat penanganan yang lain sopan. Cacat lega material yaitu sumber kegagalan dalamindustri kawul. Penyebab timbulnya cacat pada material meliputi desain yang bukan tepat, proses fabrikasi dan pengaruh lingkungan. Desain yang tak tepat menutupi pemilihan bahan,metode pengerjaan, panas nan tidak tepat dan enggak dilakukannya uji operator. Proses fabrikasi membentangi keretakan karena penggerindaan, tekor proses fabrikasi dan tekor pengelasan. Kondisi operasi mileu membentangi korosi. Bakal memafhumi adanya cacat pada material maka digunakan suatu pengujian material tak merusak yang keseleo satunya yaitu dengan metode radiografi sinar gamma.Teknik radiografi yakni pelecok satu metode pengujian material tak-destruktif yang selama ini gegares digunakan oleh industri baja buat menentukan agunan kualitas berusul dagangan yang dihasilkan. Teknik ini adalah pemeriksaan dengan menggunakan sumber radiasi(sinar-x atau cahaya gamma) sebagai media pemeriksa dan gambar hidup sebagai perekam susuk yang dihasilkan. Radiasi melampaui benda uji dan terjadi atenuasi dalam benda uji. Nur yang akandiatenuasi tersebut akan direkam oleh film nan diletakkan sreg bagian belakang pecah bendauji. Pasca- film tersebut diproses dalam kamar ilegal maka film tersebut dapat dievaluasi.





4.













Digunakan Dalam Pengujian Kualitas Las Sreg Waktu Pengepakan Culim Minyak/Gas Serta Instalasi Rahat Patra.

Teknik radiografi adalah teknik yang sering dipakai terutama pada tahap-tahapkonstruksi. Lega sektor pabrik minyak bumi, teknik ini digunakan dalam pengujian kualitaslas pada waktu pemasangan culim minyak/gas serta instalasi kilang minyak. Selain bagianbagian konstruksi besi yang dianggap perseptif, teknik ini digunakan juga puas uji kualitas las dari ketel uap tekanan tangga serta uji terhadap kekerasan dan keretakan pada konstruksi beton. Radioisotop yang sering digunakan adalah kobal-60 (60Co). Dalam bidang pabrik,radioisotop digunakan pun umpama perunut misalnya cak bagi menguji kebocoran cair/gasdalam pipa serta membersihkan pipa, nan dapat dilakukan dengan menggunakan radioisotopiodoum-131 dalam gambar campuran CH3131l. Radioisotop seng-65 (65Zn) dan fosfor-32 adalah perunut yang selalu digunakan n domestik penentuan kesangkilan proses industri, yangmeliputi pengujian homogenitas pencampuran serta residence time distribution (RTD).Sementara itu untuk kalibrasi gawai misalnya flow meter, menentukan volume bejana tidak  beraturan serta pengukuran deras material, berdekatan diversifikasi dan penolak petir boleh digunakan radioisotop kobal-60, amerisium-241 (241Am) dan cesium-137 (137Cs).Kebocoran dan dinamika fluida di dalam pipa pengangkutan gas maupun cairan dapatdideteksi menunggangi radioisotop. Zat nan setara atau punya kebiasaan yang begitu juga zat yang dikirim diikutsertakan dalam pengangkutan setelah ditandai dengan radioisotop. Keberadaan radioisotop di luar jongkong menunjukkan terjadinya kebocoran. Eksistensi radioisotop ini boleh dicari jejaknya sambil bergerak dengan cepat, sehingga pengudut transmisi petro atau gas mayapada dengan tinggi ratusan malar-malar ribuan km boleh dideteksi kebocorannya intern waktu relatif singkat. Radioisotop dapat digunakan kembali untuk menguji kebocoran tangki penyimpanan alias tangki reaksi. Lega pengujian ini biasanya digunakan radioisotop berpangkal jenis tabun mulia yang inert (sulit bereaksi).

Baca :   Suatu Perusahaan Taksi Memasang Tarif Seperti Grafik Berikut





5.













Mengontrol Ketebalan Target



.

Ketebalan produk yang berwujud lembaran, seperti jeluang komidi gambar maupun lempeng ferum dapat dikontrol dengan radiasi. Prinsipnya sama sebagaimana diatas, bahwa intensitas radiasi yangditeruskan gelimbir lega ketebalan objek nan dilalui. Detektor radiasi dihubungkan dengan alat penekan. Takdirnya lembaran menjadi kian tebal, maka intensitas radiasi yang diterimadetektor akan berkurang dan mekanisme alat akan mengatur penekanan kian kuat sehinggaketebalan dapat dipertahankan.





6.













Pengawetan Bahan



.

Radiasi juga telah banyak digunakan untuk mengawetkan bahan sama dengan kayu, barang- barang seni dan lain-lain. Radiasi juga dapat meningkatkan mutiara tekstil karena memungkirkan struktur serabut sehingga lebih langgeng maupun lebih baik mutu penyerapan warnanya. Berbagai varietas makanan juga bisa diawetkan dengan dosis yang kesatuan hati sehingga dapat disimpan lebih lama.





[1]











B.















Permohonan Teknik dalam Rataan Industri.


Aplikasi teknologi nuklir dalam bidang industry merupakan salah satu pemanfaatan radiasi nan ada pada zat radioaktif atau radioisotope. Radioisotope dapat diperoleh dari reactor nuklir nan singularis memproduksi radioisotope taupun reactor riset, seperti mana yang terwalak di reactor nuklir bandung, reaktor nuklir Yogyakarta, dan reactor nuklir Serpong. Kebiasaan-sifat radioisotope yang menguntungkan antara bukan kemampuannya dapat menembus bahan, pendeteksiannya yang sangat peka, dan radioisotope bersifat eklektik, banyak digunakan dalam bidang industry. Penggunaan radiasi nuklir n domestik bidang industry antara lain dalam:





1.













Teknik Radiografi

Aplikasi teknologi nuklir internal bidang industry radiografi sebenarnya hamper mirip dengan eksploitasi pesawat pendar-X pada bidang kedokteran, yakni untuk “melihat” kejadian dalam tubuh manusia dengan cara difoto dengan kilap-x. Sedangkan dalam teknik radiografi yang difoto adalah benda atau obyek yang akan dilihat keadaan bagian dalamnya. Perigi radiasi dalam teknik radiografi pada umumny merupakan:



a.









Sendang Radiasi Sinar-X

Sinar-X maupun nan lebih dikenal dengan sinar Rontgen adalah delombang elektromagneti yang berpokok dari kulit electron. Sumber panah-X berasal terbit mesin pengobar semarak-X yang energy dan intensitasnya boleh diatur sesuai keperluan. Mesin generator sorot-X ada 2 macam, yaitu:



1.









Tabung kilauan-X berkatoda campah ( gas).



2.









Bumbung pendar-X berkatoda seronok ( vakum).



b.









Sumber Radiasi Sinar Gamma

Internal parasan teknik radiografi, radiasi banyak digunakan karena daya tembusnya sangat langgeng dan radioisotopnya relative mudah dibuat dan nasib paroya relative sepan tahapan, sehingga bias dipakai dalam musim yang cukup lama. Beberapa sumber radiasi sinar gamma yang banyak digunakan dalam radiografi adalah sebagai berikut:



c.









Sumber Radiasi Neutron.





[2]







Perigi radiasi neutron seringkali juga digunakan dalam teknik radiografi, karena daya tembusnya kuat. Pemakaian sumber

radiasi neutron teristiadat kehati-hatian karena neutron meskipun enggak bermuatan tetapi

neutron punya agregat yang berdampak pada obyek benda

yang akan diperiksa dengan teknik radiografi. Mata air radiasi neutron ada tiga macam, merupakan:



a.









Reaktor nuklir



b.









Akselerator



c.









Radioisotope nan boleh bereaksi menghasilkan neutron.

Perigi neutron yang berasal terbit reaktor nuklir dan akselerator pada umunya berkepribadian stasioner sehingga pencahanan radioaktif harus dilakukan di ajang. Sedangkan sumber neutron yang berasal berpokok radioisotope bias bersifat mobil, sehingga boleh dibawa keluar sesuai keperluan radiografi. Sumber neutron nan berasal dari radioisotope boleh terpelajar berdasarkan reaksi inti berikut:

Baca :   Dua Benda Bermuatan Listrik Tarik Menarik Dengan Gaya 2n







Energy neutron


= 0,024 MeV

Tahun paronya

= 60 hari.



Atau :







Energi neutron


= 4,4 MeV.

Hari paro


= 462 tahun.

Pendirian pendirian kerja teknik radiografi adalah radiasi yang dating dari arah mata air radiasi diarahkan ke obyek nan akan diperiksa dan dibalik obyek sudah lalu diletakkan film yang akan merekam hasil penjepretan radiografi. Sehabis melangkaui proses pencucian film, peristiwa privat obyek tersebut bisa dilihat.





[3]







Manfaat teknik radiografi lakukan industri

Teknik radiografi andai pelecok satu kemujaraban radioisotop dalam satah industri,adalah :



1)









Peralatan mudah dibawa ke alun-alun..



2)









Pengoperasiannya sonder menggunakan setrum.



3)









Biaya perawatan perlengkapan-alat relatif rendah, terlebih pula bila sumber radiasi yangdigunakan berumur paro panjang.



4)









Modal awal untuk pembelian peralatan relatif sedikit.





[4]











2.













Teknik Gauging

Teknik Gauging adalah teknik pengukuran dengan menggunakan radioisotop dan teknik pengukuran ini terserah beberapa tipe, yaitu



thickness gauging, level gauging, dan density gauging.
Cara kerja teknik pengukuran ini berlandaskan :



a.









Mandu Gigi.

Teknik pengukuran dengan cara transmisi ialah dengan memanfaatkan sifat atenuasi maupun peneyerapan zarah radiasi oleh suatu bahan. Perbedaan kebulatan hati radiasi sebelum melewati satu bahan dan sesudah melewati suatu incaran digunakan lakukan “mengukur” bulan-bulanan tersebut. Bintang sartan cara transmisi adalah sebagai

berikut:

Description: Description: Description: Description: http://dc375.4shared.com/doc/uwMAGAQN/preview_html_531d2177.png















I=Ioe





µ





X









Io


= Kesungguhan radiasi sebelum melewati bahan.

I

= Kesungguhan radiasi

setelah melewati bahan.

µ


= Koefisien atenuasi bahan.

X


= rimbun mangsa.





[5]









b.









Pendirian Back Scaterring.

Cara Back Scaterring atau hamburan balik banyak digunakan intern industry karena bisa di sumir. Kaidah pakai seara luas di beraneka rupa bidang kegiatan dan hasilnya bisa diperoleh dalam waktu singkat. Pendirian hamburan balik ini, majuh juga disebut dengan
uji enggak merusak,
karena radiasi yang menclok tidak bereaksi dengan bahan yang diamati, cuma hanya sekedar memanfaatkan pantulan radiasi alias hamburan balik dari radiasi nan mengenai bahan.

Prinsip hamburan balik yang pada umunya digunakan adalah sesuai dengan sumber radiasi yang digunakan yaitu:



1.









Cara hamburan balik

radiasi neutron.



2.









Mandu hamburan balik

radiasi fluorescensi kurat-X ( XRF).



3.









Cara hamburan mengot

radiasi sinar-X dan radiasi Gamma.



4.









Cara hamburan perot

radiasi Beta.

Analisis bahan dengan cara tak subversif yang banyak dijumpai dalam satah industry dan jadinya dapat diperoleh dalam waktu singkat adalah teknik fluorescensi kurat-X( XRF), karena peralatannya mudah dibawa ke lapangan dan hasilnya segera diketahui.





3.













Teknik Perunut atau Teknik Tracing.

Teknik perunut maupun teknik tracing adalah satu cara yang minimum efektif untuk merunut suatu proses indistri. Sebelum teknik perunut dengan zat radioaktif dikenal khalayak, pendirian merunut sebenarnya sudah sebenarnya sudah lalu lama dikenal internal proses industry, ialah dengan cara jamak memakai zat kimia bercat atau gugus zarah ( senyawa) yang digabungkan dengan secara

paksa sreg molekul ( senyawa) yang akan dirunut. Mandu sahih ini bilamana ini sudah tak dipakai sekali lagi, karena cak semau kekurangannya, antara enggak:



a.









Paduan perunut (zat ilmu pisah) yang digabungkan secara momentum pada senyawa nan alan dirunut seringkali lain selalu satu alur ata susah bergabubg dengan campuran yang dirunut, sehingga seringkali menyulitkan dalam mengimak dan menganalisisnya.



b.









Senyawa perunut (zat kimia) yang ditamahkan kedalam paduan yang kan dirunut, karena susah bergabung, maka jumlahnya harus relative banyak, sehingga peluang pengaruhnya terhadap senyawa nan dirunut harus diperhatikan.

Pemakaian radioisotop dalam teknik perunut berkembang pesat karena memilki beberapa keunggulan. Keunggulan

radioisotope tersebut diantaranya:



1.









Radioisotope yang digunakan dapat dipilih yang mempunyai musim paro tingkatan sehingga tidak mempengaruhi amatan selama proses berlantas.



2.









Rdioisotop walaupun dalam jumlah rendah, bisa dideteksi dengan detector nuklir yang sangat reseptif.



3.









Radioisotope yang digunakan bisa berpunca senyawa nan seperti senyawa nan akan dirunut sehingga selengkapnya bias menyatu dengan senyawa yang dirunut

sepanjang proses berlagsung.



4.









Radiasi radioisotope dapat menembus mangsa dan wadahnya sehingga selama proses berlangsungnya dapat diikuti berasal luar tanpa menghentikan prosesnya.

Privat parasan industry perunut radioaktif demap digunakan kerjakan mempelajari dinamika suatu system dari bulan-bulanan-alamat seperti cair, asap, tepug, kocokan yang terjadi plong proses industri. Sebagai contoh pendayagunaan teknik perunut internal rataan industri adalah:’

Baca :   Frekuensi Bunyi Yang Dapat Didengar Oleh Telinga Manusia Adalah



1.









Penyelidikan proses pencampuran.



2.









Gerakan suatu materi ( komponen) kerumahtanggaan suatu laju arus.



3.









Waktu tinggal ( residence time).



4.









Proses terjadinya pengaratan (korosi).



5.









Perilaku suatu komponen internal proses industri.

Table




1





Beberapa radioisotope yang digunakan dalam teknik perunut.

No

Radioisotop







Radiasi

Energi

(KeV)

Bentuk senyawa

Sistem penggunaannya.

1

H3

12,3 th

Beta

19

H2Ozon maupun H2

Uap atau air

2

C14

5730 th

Beta

155

Campuran organik

Biosistem

3

Na24

15,02 j

Gamma

1370

2755

Na2CO3

Padatan / cairan.

4

S36

87,2 h

Beta

167

S atau SO4

Tabun dan uap.

5

Ar41

1,83 j

Gamma

1294

Gas

Padatan / hancuran.

6

Ca45

165h

Beta

254

CaCO3

Padatan / cairan.

7

Se46

83, 8 h

Gamma

320

889

Se2O3

Padatan / cairan.

8

Ga68

68 d

Gamma

510

1080

Ga kerumahtanggaan larutan Ga”cow”

Caiaran atau organik

9

As76

26,5 j

Gamma

560

2080

As2O3

atau AsH3

Cairan atau asap

10

Br68

35,4 j

Gamma

550

1480

NH4Br maupun C2H4Br2

Caiaran ataupun organic.

11

Kr85

10,7 th

Beta

Gamma

840

510

Gas

Gas atau uap.

12

Xe133

5,25 th

Beta

Gamma

346

81

Gas

Gas atau uap

13

La140

40,2 j

Gamma

487

1597

La2Ozon3, LaCl3, La(NO)3

Caiaran atau padatan

14

Au198

2,7 th

Gamma

412

Au

Enceran

15

Hg203

46,7 h

Gamma

279

Hg





4.













Teknik Amatan Aktivasi Neutron.

Teknik

amatan aktivasi neutron adalah suatu cara kajian unsure yang didasarkan pada pengukuran radioaktivitas imbas bila suatu cuplikan (bahan, spesimen) diiradiasi dengan neutron. Hampir semua boleh menjadi partikel radioaktif bila bereaksi dengan neutron.

Cara kerja dari teknik

analisis pengorganisasian neutron adalah memanfaatkan radiasi neutron nan mengubah zarah yang semula lain aktif menjadi unsure radioaktif. Reaksi yang terjadi plong umunya adalah reaksi (n,

ᵞ), akan tetapi bias juga terjadi reaksi (falak, α), (n,p),( n, 2n) sungguhpun kebolehjadiannya sangat kecil. Unsure radioaktif ini kemudian dideteksi untuk mengetahui energy radiasinya dan tahun paronya. Apabila energy radiasi dan waku paro diketahui maka unsurnya (unsure radioaktif) dapat diketahui. Sedangkan untuk mengarifi unsure aslinya(sebelum menjadi radioaktif), nomor konglomerat unsur radioaktif dikurangi dengan nomor massa neutron. Jadilah nomor massa unsure nan dicari, sesuai dengan radiasi berikut:











Langkah-lanhgkah nan ditempuh dalam melakukan teknik analisi aktivasi neutron, sebagai berikut:



a.









Penyiapan Sampel





Suka-suka bilang hal yang teradat diperhatikan n domestik penyipapan sampel dengan teknik pengaktisan neutron, yaitu:



1.









Bila sampel berupa padatan, maka spesimen harus dibuat sehomogen siapa dengan prinsip penggerusan, pengayakan, dan pengeringan. Keadaan sampel dan kriteria harus sama.



2.









Sampel dan standar diusahakan mempunyai wadah, rang senyawa ilmu pisah, dan letak geometri yang sama.



3.









Sampel harus dijaga agar tidak sebatas menimbulkam kontaminsai ke lingkungan, detector dan peralatan lainnya.



b.









Irradiasi Sampel





Ada bilang hal nan mesti diperhatikan dalam penyipapan sampel dengan teknik pengaktisan neutron, adalah:



1.









Fasilitas Irradiasi.



2.









Wadah Irradiasi.



3.









Waktu Irradiasi.



c.









Spetkrometri Gamma.





Setelah sampel selesai diiradiasi maka selanjutnya siap dilakukan pencacahan dengan peralatan spektrometri gamma. Cak bagi melakukan pembilangan dengan spektrometri, terlazim diingat bahwa peralatan-peralatan detektor (sintilasi/semikonduktor), preamplifer, counter, multichannel analyzer/single channel analyzer dan printer sudah terangkai sesuai prosedur untuk spektrometri gamma. Selain dari pada ki kesulitan peralatan deteksi tersebut, juga perlu meperhatikan situasi-hal berikut:



1.









Sumber standar untuk kalibrasi energy.



2.









Penentuan tepat guna detector.



3.









Penentuan radioaktivitas imbas.





[6]

















[2]













Wisnu Arya Wardhana, Teknologi Nuklir: Pelestarian Radiasi Dan Aplikasinya, ( Yogyakarta: C.V Andi Offset, 2007), hlm 286-290.









[4]













Wisnu Arya Wardhana,
Teknologi Nuklir: Proteksi Radiasi Dan Aplikasinya, ( Yogyakarta: C.V Andi Offset, 2007), hlm 291.









[5]











Wisnu Arya Wardhana, Teknologi Nuklir: Proteksi Radiasi Dan Aplikasinya, hlm 292.









[6]













Wisnu Arya Wardhana, Teknologi Nuklir: Preservasi Radiasi Dan Aplikasinya, hlm 293-303.

Pemanfaatan Radioisotop Dalam Bidang Industri Adalah

Sumber: https://pedidikanindonesia.com/pemanfaatan-radioisotop-di-bidang-industri-adalah/

Check Also

Contoh Soal Perkalian Vektor

Contoh Soal Perkalian Vektor. Web log Koma – Setelah mempelajari beberapa operasi hitung pada vektor …