KlikBelajar.com – Pada Reaksi Redoks Spesies Yang Mengalami Peristiwa Oksidasi Adalah
Reaksi Redoks Yang Sudah Mengalami Penyetaraan Ialah.
Reaksi redoks ialah kemiripan reaksi kimia yang kerumahtanggaan reaksinya terjadi pertukaran qada dan qadar oksidasi diantara zat-zatnya sehingga terserah yang mengalami kenaikan garis hidup oksidasi (reaksi oksidasi) dan suka-suka juga yang mengalami penghamburan predestinasi oksidasi (reduksi).
Untuk menentukan suatu reaksi apakah mengelami oksidasi maupun diskon, maka setiap zat yang terbabit dalam reaksi
tersebut
harus diketahui bilangan oksidasinya sehingga tertumbuk pandangan penjatuhan dan kenaikan bilangan oksidasi. Lalu seperti apa mandu penentuan bilangan oksidasi? Marilah ingat pun aturannya.
Daftar Isi
-
1
Kebiasaan Penentuan Biloks (Bilangan Oksidasi)-
1.1
Contoh tanya -
1.2
Konseptual Soal -
1.3
Contoh Soal
-
1.1
-
2
Menentukan Reaksi Oksidasi dan Rabat-
2.1
Contoh Soal
-
2.1
-
3
Mandu Menyetarakan Reaksi Redoks-
3.1
Cara Perubahan Ganjaran Oksidasi (PBO) -
3.2
Contoh Cak bertanya -
3.3
Cara Setengah Reaksi -
3.4
Contoh Cak bertanya
-
3.1
Daftar Isi:
Sifat Penentuan Biloks (Bilangan Oksidasi)

Bagi menentukan biloks (bilangan oksidasi) terdapat beberapa aturan yang bisa menjadi teladan. Aturan penentuan biloks merupakan andai berikut:
- Takdir oksidasi unsur F adalah (-1), begitupun anasir halogen lainnya seperti Cl, Br, dan I secara awam bilangan oksidasinya (-1).
- Ganjaran oksidasi elemen Ozon merupakan (-2).
- Bilangan oksidasi unsur H adalah (+1).
- Ketentuan oksidasi atom golongan Anda (Li, Na, K, Rb) adalah (+), bilangan oksidasi unsur golongan IIA (Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra) yakni (+2), dan bilangan oksidasi atom golongan 3 (B, Al) adalah (+3).
- Bilangan oksidasi atom netral atau unsur spesifik ialah 0 (kosong), contoh unsur khas atau zarah bebas yang punya biloks nol merupakan Falak2, H2, O2, F2, Cl2, Ca, Na, K, Mg.
- Bilangan oksidasi ion atomik atau ion poliatomik ialah sebagaimana muatannya. Contoh ion Mg2+
biloksnya (+2), PO43
2-
biloksnya (-2). - Biangan oksidasi senyawa netral adalah nol, contoh biloks jumlah lega NaCl merupakan nol, alias biloks besaran H2SO4
adalah kosong.
Baca juga: Materi
Korosi
Kerjakan kian memahaminya, marilah kita terapkan rasam-aturan tersebut dalam lengkap soal berikut ini:
Arketipe soal
Tentukan biloks Horizon puas HNO3
Jawaban:
Bikin menentukan biloks Kaki langit pada HNO3
dapat dilakukan dengan cara berikut:
Biloks H + Biloks Ufuk + 3 (biloks Ozon) = 0 (karena HNO3
senyawa netral, maka total biloksnya nihil).
(+1) + Biloks N + 3 (-2) = 0
(+1) + Biloks N + (-6) = 0
Biloks Ufuk = +6 – 1
Biloks N = +5
Jadi Biloks N pada HNO3
adalah +5
Cermin Soal
Tentukan biloks Mn privat MnO4
–
Jawaban:
Jikalau diuraikan, maka n domestik MnO4
–
akan diperoleh laksana berikut:
Biloks Mn + 4 (Biloks Ozon) = -1 (karena MnO4
–
mempunyai bahara -1. Maka total bilangan oksidasinya -1)
Biloks Mn + 4 (-2) = -1
Biloks Mn – 8 = – 1
Biloks Mn = -1 + 8
Biloks Mn = +7
Bintang sartan biloks Mn dalam MnO4
–
adalah +7
Contoh Soal
Tentukan biloks Cr pada K2Cr2Udara murni7
Jawaban:
Lakukan menentukan biloks Cr, maka harus menguraikan dulu K2Cr2O7
laksana berikut:
2 (biloks K) + 2 (biloks Cr) + 7 (biloks O) = 0 (karena senyawa nonblok)
2 (+1) + 2 (biloks Cr) + 7 (-2) = 0
+2 + 2 Biloks Cr – 14 = 0
-12 + 2 biloks Cr = 0
2 biloks Cr = +12
Biloks Cr = +12 : 2 = +6
biloks Cr pada K2Cr2Ozon7
yaitu +6
Menentukan Reaksi Oksidasi dan Reduksi
Untuk menentukan apakah suatu reaksi tertera reaksi redoks atau bukan, berikut langkah-anju penentuannnya:
- Tentukan biloks masing—masing zat dalam reaksi tersebut.
- Bandingkan biloks zat yang separas.
- Jika mengalami kenaikan biloks, maka dinamakan reaksi oksidasi. Zat yang mengalami oksidasi dinamakan reduktor.
- Jika mengalami penjatuhan biloks, maka dinamakan reaksi rabat. Zat yang mengalami rabat dinamakan oksidator.
Contoh Tanya
Perhatikan paralelisme reaksi berikut:
Zn + 2HCl → ZnCl2 + H2
Tentukan:
- Apakah reaksi tersebut termaktub reaksi redoks maupun bukan.
- Jika reaksi redoks, sebutkan zat nan mengalami oksidasi dan reduksi.
- Zat yang berperan sebagai oksidator dan reduktor.
Jawaban:
Langkah 1: menentukan biloks masing-masing zat yang berkujut dalam reaksi.
Zn + 2HCl → ZnCl2 + H2
Biloks Zn puas reaktan = 0
Biloks H pada reakstan = +1
Biloks Cl pada reaktan = -1
Biloks Zn puas barang = +2
Biloks Cl pada reaktan = -1
Biloks H pada barang = 0
Langkah 2: bandingkan biloks zat yang proporsional dan tentukan apakah mengalami oksidasi maupun reduksi.
Berlandaskan penjelasan tersebut terlihat bahwa Zn mengalami kenaikan biloks berusul 0 menjadi +2 sehingga mengalami reaksi oksidasi. Sementara H mengelami penurunan biloks dari +1 menjadi 0 sehingga mengalami reduksi.
Jawaban untuk hipotetis soal tersebut:
- Reaksi: Zn + 2HCl → ZnCl2 + H2
termasuk reaksi redoks, karena terjadi eskalasi dan penjatuhan biloks. - Zn mengalami oksidasi, dan unsur H mengalami reduksi.
- Zn berperan sebagai reduktor, dan HCl bertindak sebagai oksidator.
Baca sekali lagi: Materi
Elektrolisis
Pendirian Menyetarakan Reaksi Redoks
Buat menyetarakan reaksi redoks dapat dilakukan dengan 2 kaidah, yakni prinsip bilangan oksidasi dan cara sekepal reaksi. Kedua cara tersebut bisa dilakukan n domestik suasana senderut dan suasana basa. Seperti apa langkah penyetaraannya? Berikut penjelasannya.
Cara Perubahan Bilangan Oksidasi (PBO)
Berikut ini langkah-ancang bagi menyetarakan persamaan reaksi redoks dengan menggunakan kaidah perubahan kodrat oksdasi (PBO):
- Setarakan jumlah atom nan berkujut privat reaksi, kecuali atom O dan H.
- Menentukan bilangan oksidasi tiap-tiap partikel dalam reaksi dan menentukan spesi yang mengalami oksidasi serta rabat.
- Menentukan ponten perubahan biloks dan menyetarakan jumlah elektron yang berkujut dengan prinsip mengkalikan silang atau mengkalikan dengan bilangan tertentu.
- Menyetarakan jumlah atom Ozon dengan cara menambahkan H2O, kerjakan penyetaraan atom O ini terdapat dua mandu gelimbir pada suasana yang digunakan apakah asam atau basa. Jikalau suasana asam, maka interpolasi H2O pada arah yang kehilangan elemen O. Jikalau suasana basa, maka penambahan H2O dilakukan pada arah nan kurnia atom O.
- Untuk memastikan persamaan reaksi sudah selaras atau belum, periksa jumlah unsur yang terlibat dan bahara yang terwalak internal reaksi. Jumlah atom dan bahara di reaktan dan produk harus sepadan.
Contoh Pertanyaan
Setarakan persamaan reaksi berikut dengan mandu PBO puas suasana asam dan basa:
MnO + PbO2
→ MnO4
–
+ Pb2+
Jawaban:
Awalan 1: Setarakan kuantitas molekul yang terlibat kerumahtanggaan reaksi, kecuali atom O dan H
MnO + PbO2
→ MnO4
–
+ Pb2+
Ancang 2: Menentukan bilangan oksidasi saban partikel dalam reaksi dan menentukan spesi yang mengalami oksidasi serta potongan harga
MnO + PbO2
→ MnO4
–
+ Pb2+

Sreg reaksi tersebut terjadi kenaikan kadar oksidasi atom Mn dari +2 menjadi +7 dengan pertambahan sebesar 5 (reaksi oksidasi) dan terjadi penurunan bilangan oksidasi atom Pb dari +4 menjadi +2 dengan penerjunan 2 (reaksi reduksi).
Langkah 3: Menentukan nilai persilihan biloks dan menyetarakan kuantitas elektron yang terlibat dengan cara mengkalikan silang atau mengkalikan dengan kodrat tertentu.
MnO + PbO2
→ MnO4
–
+ Pb2+

Pada reaksi tersebut jumlah elektron yang terbabit sudah selaras, yaitu 10 elektron baik pada reaksi oksidasi ataupun reaksi reduksi. Hasil berusul perbanyakan silang tersebut menyebabkan perlintasan koefisien puas reaksi tersebut. Sehingga pertepatan reaksinya menjadi:
2MnO + 5PbO2
→ 2MnO4
–
+ 5Pb2+
Anju 4: menyetarakan jumlah atom Udara murni dengan penambahan H2O pada jihat yang kehabisan O (suasana asam).
Sreg reaksi 2MnO + 5PbO2
→ 2MnO4
–
+ 5Pb2+, jumlah O pada reaktan (kidal) sebanyak 12 atom O dan pada sisi dagangan (kanan) besaran anasir O sebanyak 8. Berdasarkan hal itu, maka penambahan H2Ozon plong jihat produk (kanan) sebanyak kurangnya anasir O merupakan sebanyak 4 elemen O (12 – 8). Penambahan H2O ini harus diimbangi dengan penambahan H+
(suasana cemberut) sebanyak unsur H pada H2Udara murni yang ditambahkan.
2MnO + 5PbO2
+ 8H+ → 2MnO4
–
+ 5Pb2+
+ 4H2O
Anju 5:
memastikan jumlah partikel dan muatan setimpal
- Atom Mn di kidal dan kanan sudah lalu sekufu sebanyak 2 anasir.
- Unsur Pb di kiri dan kanan sudah lalu setara sebanyak 5 zarah.
- Zarah O di kidal dan kanan sudah selevel sebanyak 12 molekul.
- Atom H di kiri dan kanan sudah setara sebanyak 8 unsur.
- Kewajiban di kiri (+8) sudah lalu sama dengan tanggung di kanan (-2 + 10 = +8)
Semuanya sudah sekelas sehingga dapat disimpulkan bahwa persamaan reaksi redoks yang sudah setara pada suasana senderut yakni : 2MnO + 5PbO2
+ 8H+ → 2MnO4
–
+ 5Pb2+
+ 4H2O
Bikin suasana basa, langkah 1 sampai 4 separas sebagai halnya pengerjaan untuk penentuan pada suasana bersut. Perbedaan mendasarnya terdapat pada anju 4. Adapun penjabarannya adalah:
Langkah 1: Setarakan total unsur yang terkebat dalam reaksi, kecuali atom O dan H
MnO + PbO2
→ MnO4
–
+ Pb2+
Langkah 2: Menentukan bilangan oksidasi masing-masing atom n domestik reaksi dan menentukan spesi yang mengalami oksidasi serta reduksi.
MnO + PbO2
→ MnO4
–
+ Pb2+

Pada reaksi tersebut terjadi eskalasi bilangan oksidasi molekul Mn dari +2 menjadi +7 dengan peningkatan sebesar 5 (reaksi oksidasi) dan terjadi penurunan bilangan oksidasi atom Pb dari +4 menjadi +2 dengan penerjunan 2 (reaksi reduksi).
Langkah 3: Menentukan nilai pergantian biloks dan menyetarakan jumlah elektron yang terlibat dengan cara mengkalikan silang atau mengkalikan dengan kadar tertentu
MnO + PbO2
→ MnO4
–
+ Pb2+

Pada reaksi tersebut jumlah elektron yang berkujut mutakadim seimbang, yaitu 10 elektron baik puas reaksi oksidasi ataupun reaksi reduksi. Hasil berpangkal perkalian silang tersebut menyebabkan perlintasan koefisien plong reaksi tersebut. Sehingga persamaan reaksinya menjadi:
2MnO + 5PbO2
→ 2MnO4
–
+ 5Pb2+
Langkah 4: menyetarakan jumlah unsur Ozon dengan penambahan H2Ozon pada sisi nan maslahat O (suasana basa).
Pada reaksi 2MnO + 5PbO2
→ 2MnO4
–
+ 5Pb2+, total Udara murni puas reaktan (kiri) sebanyak 12 unsur Ozon dan pada sebelah barang (kanan) jumlah atom O sebanyak 8. Berdasarkan kejadian itu, maka penambahan H2O dilakukan lega sebelah kiri sebanyak 4 biji zakar dan puas sisi lawannya ditambahkan OH–
sebanyak besaran elemen H puas H2O yang ditambahkan. Tentang persamaan reaksinya:
2MnO + 5PbO2
+ 4H2Udara murni → 2MnO4
–
+ 5Pb2+
+ 8OH–
Langkah 5:
memastikan jumlah unsur dan bahara sudah setara
- Zarah Mn di kiri dan kanan mutakadim setara sebanyak 2 atom
- Atom Pb di kidal dan kanan sudah setara sebanyak 5 atom
- Molekul O di kidal dan kanan sudah setara sebanyak 12 anasir
- Unsur H di kiri dan kanan sudah sebanding sebanyak 8 partikel
- Muatan di kidal (0) sudah setara dengan muatan di kanan (- 2 + 10 – 8 = 0)
Berdasarkan hal tersebut, maka paralelisme reaksi redoks nan sudah setara plong suasana basa adalah: 2MnO + 5PbO2
+ 4H2O → 2MnO4
–
+ 5Pb2+
+ 8OH–
Cara Setengah Reaksi
Berikut ancang-langkah penyetaraan reaksi redoks dengan kaidah setengah reaksi:
- Setarakan kuantitas elemen nan terkebat dalam reaksi, kecuali elemen O dan H.
- Menentukan ketentuan oksidasi tiap-tiap unsur dalam reaksi dan menentukan spesi nan mengalami oksidasi serta rabat.
- Mengakurkan paralelisme reaksi utuh menjadi setengah reaksi oksidasi dan potongan harga.
- Setarakan jumlah atom Ozon dengan penyisipan H2
Suasana asam:
interpolasi H2O pada sisi nan kekeringan atom O.
Suasana basa:
penambahan H2O sreg sisi nan keistimewaan zarah O. - Setarakan jumlah muatan dengan interpolasi elektron sesuai barang bawaan nan diperlukan.
- Menyetarakan jumlah elektron dengan cara mengamalkan kali silang.
- Tuliskan kemiripan total terbit setengah reaksi oksidasi dan potongan harga.
Baca sekali lagi:
Satuan Konsentrasi Enceran
Serta Contoh Soal
Arketipe Soal
Setarakan kemiripan reaksi berikut dengan cara sepenggal reaksi pada suasana cemberut dan basa:
MnO + PbO2
→ MnO4
–
+ Pb2+
Jawaban:
Langkah 1: Setarakan jumlah atom yang terlibat dalam reaksi, kecuali atom O dan H
MnO + PbO2
→ MnO4
–
+ Pb2+
Langkah 2: Menentukan ganjaran oksidasi tiap-tiap atom dalam reaksi dan menentukan spesi yang mengalami oksidasi serta reduksi
MnO + PbO2
→ MnO4
–
+ Pb2+

Plong reaksi tersebut terjadi kenaikan bilangan oksidasi elemen Mn berusul +2 menjadi +7 dengan kenaikan sebesar 5 (reaksi oksidasi) dan terjadi penurunan kodrat oksidasi atom Pb dari +4 menjadi +2 dengan penjatuhan 2 (reaksi reduksi).
Ancang 3: menuliskan reaksi oksidasi dan reduksi
Reaksi oksidasi: MnO → MnO4
–
Reaksi reduksi: PbO2 → Pb2+
Langkah 4: menyetarakan kuantitas elemen O dengan penambahan H2O puas arah yang kekurangan atom O (suasana cemberut)
Lega reaksi oksidasi jumlah atom di kiri terdapat 1 atom O dan kanan 4 atom O, maka ditambahkan H2O lega sebelah kiri sebanyak 3 buah H2O dan plong sisi kanan ditambahkan 6 buah ion H+, maka reaksinya:
Reaksi oksidasi: MnO + 3H2O → MnO4
–
+ 6H+
Sreg reaksi potongan harga jumlah atom di kidal terdapat 2 anasir O dan kanan lain terdapat zarah Udara murni, maka ditambahkan H2Udara murni sreg arah kanan sebanyak 2 buah H2O dan pada sisi kiri ditambahkan 2 buah ion H+
sehingga reaksinya menjadi sebagai berikut:
Reaksi rabat: PbO2
+ 4H+ → Pb2+
+ 2H2O
Langkah 5: menyetarakan besaran beban dengan penyisipan elektron
Sreg reaksi oksidasi muatan di kiri zero, dan di kanan (-1 + 6 = +5) sehingga untuk menyetarakannya ditambahkan 5 elektron pada arah kanan.
Reaksi oksidasi: MnO + 3H2Udara murni → MnO4
–
+ 6H+ + 5e
Pada reaksi potongan harga muatan di kidal +4, dan di kanan +2 sehingga untuk menyetarakannya ditambahkan 2 elektron lega sisi kiri.
Reaksi rabat: PbO2
+ 4H+
+ 2e → Pb2+
+ 2H2O
Persiapan 6:
menyetarakan atau menyetarafkan jumlah elektron dengan mandu kali cagak sesuai total elektron.
Reaksi oksidasi: MnO + 3H2O → MnO4
–
+ 6H+ + 5e (reaksi ini dikali 2)
Reaksi reduksi: PbO2
+ 4H+
+ 2e → Pb2+
+ 2H2O (reaksi ini dikali 5)
Sehingga hasil reaksinya:
Reaksi oksidasi: 2MnO + 6H2O → 2MnO4
–
+ 12H+ + 10e
Reaksi reduksi: 5PbO2
+ 20H+
+ 10e → 5Pb2+
+ 10H2Ozon
Langkah 7: menuliskan reaksi besaran
Reaksi oksidasi: 2MnO + 6H2Ozon → 2MnO4
–
+ 12H+ + 10e
Reaksi korting: 5PbO2
+ 20H+
+ 10e → 5Pb2+
+ 10H2O
Reaksi total: 2MnO + 5PbO2
+ 8H+
→ 2MnO4
– + 5Pb2+
+ 4H2O
Berdasarkan langkah-langkah tersebut, maka persamaan redoks yang sudah lalu disetarakan dengan cara secebis reaksi sreg suasana asam risikonya : 2MnO + 5PbO2
+ 8H+
→ 2MnO4
– + 5Pb2+
+ 4H2Ozon
Lakukan suasana basa, penyetaraan reaksi dengan cara setengah reaksi untuk ancang 1 sampai 3 setolok dengan suasana senderut. Berikut penjelasan cara lengkap pengerjaan kaidah setengah reaksi pada suasana basa.
Anju 1: Setarakan jumlah anasir yang terlibat dalam reaksi, kecuali atom Ozon dan H.
MnO + PbO2
→ MnO4
–
+ Pb2+
Awalan 2: Menentukan bilangan oksidasi masing-masing elemen dalam reaksi dan menentukan spesi yang mengalami oksidasi serta reduksi.
MnO + PbO2
→ MnO4
–
+ Pb2+

Pada reaksi tersebut terjadi kenaikan bilangan oksidasi atom Mn pecah +2 menjadi +7 dengan kenaikan sebesar 5 (reaksi oksidasi) dan terjadi penghamburan bilangan oksidasi elemen Pb dari +4 menjadi +2 dengan penurunan 2 (reaksi diskon).
Ancang 3: menuliskan reaksi oksidasi dan reduksi
Reaksi oksidasi: MnO → MnO4
–
Reaksi korting: PbO2
→ Pb2+
Langkah 4: menyetarakan kuantitas anasir O dengan interpolasi H2Udara murni pada arah yang kelebihan atom O (suasana basa).
Pada reaksi oksidasi jumlah atom di kiri terdapat 1 atom O dan kanan 4 atom O, maka ditambahkan H2O pada sisi kiri sebanyak 3 buah H2O dan pada sisi kanan ditambahkan 6 buah ion H+, maka reaksinya:
Reaksi oksidasi: MnO + 6OH– → MnO4
–
+ 3H2O
Puas reaksi reduksi jumlah molekul di kiri terdapat 2 zarah Udara murni dan kanan tidak terdapat anasir O, maka ditambahkan H2Ozon plong arah kanan sebanyak 2 buah H2O dan puas sebelah kiri ditambahkan 2 biji zakar ion H+
sehingga reaksinya menjadi seumpama berikut:
Reaksi potongan harga: PbO2
+ 2H2O → Pb2+
+ 4OH–
Anju 5: menyetarakan jumlah muatan dengan penambahan elektron.
Pada reaksi oksidasi muatan di kidal ialah -6, dan di kanan -1 sehingga lakukan menyetarakannya ditambahkan 5 elektron pada arah kanan.
Reaksi oksidasi: MnO + 6OH– → MnO4
–
+ 3H2O + 5e
Sreg reaksi reduksi muatan di kiri yakni nol, dan di kanan (+2–4 = -2) sehingga kerjakan menyetarakannya ditambahkan 2 elektron puas jihat kiri.
Reaksi reduksi: PbO2
+ 2H2Ozon + 2e → Pb2+
+ 4OH–
Langkah 6:
menyetarakan atau menyamakan besaran elektron dengan cara siapa cagak sesuai kuantitas elektron.
Reaksi oksidasi: MnO + 6OH–
→ MnO4
–
+ 3H2O + 5e (reaksi ini dikali 2)
Reaksi reduksi: PbO2
+ 2H2O + 2e → Pb2+
+ 4OH–
(reaksi ini dikali 5)
Sehingga hasil reaksinya:
Reaksi oksidasi: 2MnO + 12OH– → 2MnO4
–
+ 6H2O + 10e
Reaksi reduksi: 5PbO2
+ 10H2Ozon + 10e → 5Pb2+
+ 20OH–
Langkah 7: menuliskan reaksi jumlah.
Reaksi oksidasi: 2MnO + 12OH– → 2MnO4
–
+ 6H2O + 10e
Reaksi reduksi: 5PbO2
+ 10H2Udara murni + 10e → 5Pb2+
+ 20OH–
Reaksi besaran: 2MnO +
5PbO2
+ 4H2O → 2MnO4
– + 5Pb2+
+ 8OH–
Berdasarkan ancang-awalan cara setengah reaksi tersebut, maka paralelisme reaksi redoks yang sudah setara pada suasana basa adalah: 2MnO + 5PbO2
+ 4H2O → 2MnO4
– + 5Pb2+
+ 8OH–
Baca juga:
Sifat Koligatif Larutan
Deduksi untuk pembahasan pada materi ini adalah dalam menyetarakan reaksi redoks berikut bilang point yang harus diperhatikan:
- Pastikan unsur alias molekul yang mengalami kenaikan dan penurunan biloks dengan pendirian menentukan malah adv amat biloks masing-masing unsur atau atom.
- Gunakan cara penyetaraan nan paling mudah digunakan (mandu persilihan qada dan qadar oksidasi ataupun cara setengah reaksi).
- Pastikan suasana nan diminta oleh soal (asam atau basa).
- Pastikan kembali semuanya separas baik besaran atom maupun muatan
Wacana:
Sudarmo, Unggul. 2017. Ilmu pisah SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.
Sunarya, Yayan dan Setiabudi, Agus. 2009. Mudah dan Aktif Sparing Ilmu pisah Kelas bawah XII SMA. Jakarta: Daya Kurikulum dan Perbukuan, Kementrian Pendidikan dan Tamadun.
Pada Reaksi Redoks Spesies Yang Mengalami Peristiwa Oksidasi Adalah
Sumber: https://pedidikanindonesia.com/reaksi-redoks-yang-sudah-mengalami-penyetaraan-ialah/