Kelemahan Teori Atom Niels Bohr Ialah.
Perkembangan Teori Atom : Democritus, Aristoteles, Dalton, Thomson, Rutherford, Niels Bohr, Mekanika Kuantum
–
Atom adalah bagian paling kecil penyusun dari materi. Untuk memahami bentuk cantlet itu seperti apa maka ada beberapa teori yang mendasari bentuk cantlet tersebut, dimulai dari teori atom kuno sampai teori atom modern. Berikut penjelasannya:

Daftar Isi:
Teori Cantlet Democritus
Democritus merupakan filsuf Yunani (460 – 370 SM), teorinya adalah sebagai berikut :
Materi bersifat diskontinu, contoh sederhananya materi tersebut adalah batu. Maka apabila batu tersebut dibelah terus menerus maka akan diperoleh partikel paling kecil dari batu yang tidak dapat dibelah lagi. Partikel tersebut menurut Democritus disebut sebagai atom (bahasa Yunani = atomos).
Pemikiran Democritus tentang atom ini hanya berdasarkan kemampuan logika berpikirnya saja, dia tidak melakukan eksperimen sama sekali. Tapi walaupun begitu teori atom Democritus banyak terbukti kebenarannya.
Model Atom Democritus
- materi disusun oleh partikel kecil yang disebut atom
- cantlet adalah invisible (tidak terlihat)
- atom adalah indestructible (tidak dapat dihancurkan)
- atom selalu dan akan selalu bergerak
- antar cantlet akan ada ruang kosong
- ada jumlah cantlet yang tak terbatas, dan jenis atom dengan bentuk dan ukuran yang berbeda
Teori Cantlet Aristoteles
Aristoteles adalah filsuf Yunani (384 – 322 SM), teorinya adalah sebagai berikut :
Materi bersifat kontinu, manurut Aristoteles apabila batu tersebut dibelah terus menerus maka partikel penyusun batu tersebut menjadi tidak ada. Aristoteles tidak setuju dengan teori Democritus, teorinya banyak ditingglkan karena dianggap tidak menarik. Teori atom Democritus dan Aristoteles disebut teori cantlet kuno karena teori itu muncul sebelum Masehi, setelah itu teori tersebut disempurnakan oleh Dalton, JJ Thomson, Rutherford, Niels Bohr dan teori atom modern, berikut teori-teori tersebut :
Baca Juga :
Tata Tertib Laboratorium : Peraturan, Alat, Simbol
Teori Atom Dalton
Dalton seorang ilmuwan Inggris (1766 – 1844 One thousand), menurut Dalton, cantlet dianggap sebagai bola padat kecil = bola pejal.

Dalton ini mengemukakan konsep tentang cantlet, yaitu :
- Semua materi terdiri dari partikel yang sangat kecil yang disebut atom
- Cantlet-atom dari suatu unsur memiliki ukuran, massa, dan sifat-sifat yang sama, tetapi berbeda dengan unsur yang lainnya
- Atom tidak dapat dibagi lagi, diciptakan, atau dimusnahkan.
- Atom-atom yang berbeda bergabung dengan perbandingan tertentu ketika membentuk senyawa.
- Dalam suatu reaksi kimia, atom dapat digabungkan, dipisahkan, atau disusun ulang
Kelebihan Teori Atom Dalton
- Dapat menerangkan Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)
- Dapat menerangkan Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)
Kelemahan Teori Cantlet Dalton :
- Tidak dapat menjelaskan perbedaan antara unsur yang satu dengan yang lain
- Tidak dapat menjelaskan sifat listrik materi.
- Tidak dapat menjelaskan daya gabung unsur. Misalnya mengapa satu atom oksigen dapat mengikat dua atom membentuk air.
Teori Atom Thomson
J.J Thomson seorang ilmuwan Inggris (1856 – 1940 Thousand). Model cantlet Thomson ini menyerupai roti kismis, maka sering disebut
teori roti kismis.
Joseph John Thomson atau J.J. Thomson adalah orang pertama yang menumukan elektron. Sampai akhir abad ke-nineteen, banyak ilmuwan yang menganggap atom sebagai bola padat kecil. Tetapi pada tahun 1903, Thomson mengusulkan model atom yang terdiri dari muatan positif dan negatif. Atomnya berbentuk bola yang bermuatan positif dan didalamnya terdapat elektron yang tersebar secara sembarang didalamnya dengan jumlah yang sama (atom netral).

Kelebihan Teori Atom Thomson
- Membuktikan dalam atom terdapat partikel lain yang bermuatan negative, berarti atom bukan merupakan bagian terkecil dari suatu unsur.
- Membuktikan bahwa atom tersusun dari partikel yang bermuatan positif (bola masif) dan muatan negatif (elektron yang tersebar merata ke seluruh bola) untuk membentuk atom netral.
- Membuktikan bahwa electron terdapat dalam semua unsur.
Kelemahan Teori Atom Thomson
- Model Thomson mengatakan muatan positif tersebar merata di seluruh atom, padahal kita tahu bahwa muatan positif hanya terpusat pada inti atom
- Tidak dapat menjelaskan experimen hamburan sinar alfa Rutherford
- Tidak adanya inti atom dalam teorinya
Teori Atom Rutherford
Rutherford seorang ilmuwan kelahiran Selandia Baru (1871 -1937 M).
Model atom Rutherford adalah sebagai berikut :
- Inti atom (nukleus) adalah partikel bermuatan positif dengan book yang kecil dan merupakan pusat massa
- Elektron yang bermuatan negatif mengelilingi inti atom dengan kecepatan sangat tinggi dengan jalur melingkar (orbit)
- Ada gaya elektrostatik yang kuat antara elektron yang bermuatan negatif dan inti atom

Kelebihan teori atom Rutherford
- Menemukan inti cantlet yang merupakan pusat massa dan bermuatan positif
Kelemahan teori atom Rutherford
- Tidak dapat menjelaskan teori fisika klasik Maxwell, dimana kalau ada elektron bergerak mengelilingi sesuatu (inti atom) dengan kecepatan yang tinggi maka elektron tersebut lama-lama akan kehilangan energi kinetiknya sehingga akan jatuh ke inti atom.
Baca Juga :
Hukum-hukum dasar kimia: Lavoisier, Proust, Dalton, Avogadro & Gay lussac
Teori Atom Niels Bohr
Niels Bohr seorang ilmuwan kelahiran Denmark (1885 – 1962 1000).
Model atom Bohr adalah sebagai berikut :
- Elektron bergerak mengelilingi inti dalam lintasannya dengan energi yang ditentukan (stasioner) tanpa memancarkan energi
- Tiap kulit atom (orbit) memiliki tingkat energi tertentu. Energi terendah terdapat pada kulit pertama
- Ketika elektron berpindah dari lintasan satu ke lintasan lainnya akan menyerap atau melepas energi

Kelebihan Teori Cantlet Niels Bohr
- Menemukan tingkat-tingkat energi atau kulit-kulit atom (Thou = kulit 1, L = kulit 2, dst)
- Dapat menjelaskan teori maxwell, dimana elektron tidak jatuk ke inti karena pada keadaan stationer (tidak melepas atau menyerap energi)
Kelemahan teori atom Niels bohr
- Bertentangan dengan teori ketidakpastian Heisenberg karena menganggap elektron memiliki jari-jari cantlet tertentu
- Tidak dapat memprediksi mengenai spektrum atom yang lebih besar dari hidrogen.
- Tidak dapat menjelaskan Efek Zeeman.
Teori Cantlet Mekanika Kuantum
Teori cantlet mekanika kuantum adalah teori atom modern yang digunakan sampai sekarang. Teori ini berpedoman pada iii teori :
-
Teori de Broglie
mengatakan bahwa elektron sebagai partikel gelombang, artinya elektron memiliki sifat seperti partikel dan gelombang.
-
Persamaan Schrödinger
menjelaskan bagaimana fungsi gelombang dari partikel.
Dengan menggunakan bilangan kuantum, dapat membantu menentukan posisi elektron dalam sebuah atom dengan mencari fungsi gelombang dan persamaannya
-
Prinsip Ketidakpastian Heisenberg
menetapkan bahwa posisi dan momentum elektron tidak dapat diketahui secara tepat, hanya dapat memperkirakannya dengan statistik

Model Teori Atom Mekanika Kuantum
Inti atom adalah muatan positif yang merupakan pusat massa, dimana inti atom dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif. Antara inti cantlet dan elektron terdapat gaya elektrostatik yang dianggap sebagai energi potensial elektron yang di plot terhadap jarak ke inti. Karena sifat mekanika kuantum elektron maka elektron tidak boleh memiliki jari-jari sembarangan dalam energi potensial tersebut. Tetapi elektron harus pada kelipatan bilangan bulat dari fungsi gelombang elektron.
Bilangan bulat ini disebut sebagai bilangan kuantum utama (north) atau disebut kulit atom/tingkat energi, ada seven kulit dalam atom yaitu :
- kulit K = kulit 1
- kulit L = kulit 2
- kulit M = kulit 3
- kulit N = kulit iv
- kulit O = kulit v
- kulit P = kulit half-dozen
- kulit Q = kulit seven
Potensial elektron dalam rotasi disekitar inti menghasilkan spektrum atom
Baca juga :
Ilmu kimia dan peranannya
Kelemahan Teori Atom Niels Bohr Ialah
Source: https://www.chem8sci.com/teori-perkembangan-atom/