Jumlah Orbital Unsur X Dengan Nomor Atom 20 Adalah.
Pengertian Konfigurasi Elektron:
Konfigurasi electron merupakan suatu cara penulisan yang menunjukkan distribusi elektron dalam orbitalorbital pada kulit utama dan subkulit.
Konfigurasi elektron dalam atom menggambarkan lokasi semua elektron menurut orbital-orbital yang ditempati.
Konfigurasi elektron menggambarkan susunan elektron dalam orbital- orbital atom dengan yang mengikuti aturan atau asas dari prinsip Aufbau, kaidah aturan Hund dan asas larangan Pauli.
Konfigurasi Elekton Prinsip Aufbau
Aturan pengisian elektron ke dalam orbital- orbital dikenal dengan prinsip Aufbau, dalam bahasa Jerman, Aufbau artinya kontruksi.
Menurut prinsip Aufbau, pada kondisi normal atau pada tingkat dasar, elektron akan mengisi orbital atom yang tingkat energi relatifnya lebih rendah dahulu baru kemudian mengisi orbital atom yang tingkat energinya lebih tinggi.
Keadaan Ketika elektron mengisi kulit dengan energi terendah disebut keadaan dasar (footing state).
Penulisan konfigurasi elektron berdasarkan kenaikan tingkat energi dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar Menentukan Konfigurasi Elektron Prinsip Aufbau
Arah anak panah menyatakan urutan pengisian orbital. Huruf kecil northward menunjukkan nomor kulit.
Dengan demikian urutan pengisian elektron berdasarkan gambar tersebut berturut turut
1s, 2s, 2p, 3s, 3p, 4s, 3d, 4p, 5s, 4d, 5p, dan seterusnya.
Dari urutan tersebut terlihat bahwa tingkat energi 3d lebih besar dibandingkan tingkat energi 4s. Jadi, setelah 3p penuh, elektron akan mengisi subkulit 4s terlebih dahulu sebelum subkulit 3d.
Contoh Konfigurasi Elektron Unsur Skandium Sc Berdasarkan Prinsip Aufbau
Buatlah konfigurasi elektron dari unsur 21Sc (nomor atom Sc = 21) berdasarkan prinsip Aufbau
21Sc = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d1
Setelah 3p penuh, elektron akan mengisi subkulit 4s terlebih dahulu sebelum subkulit 3d.
Contoh Konfigurasi Elektron Unsur Natrium Na Berdasarkan Prinsip Aufbau
Konfigurasi elektron unsur ₁₁Na (nomor atom Na = 11) berdasarkan prinsip Aufbau adalah
₁₁Na = 1s² 2s² 2p⁶ 3s¹
Contoh Konfigurasi Elektron Unsur Besi Fe Berdasarkan Prinsip Aufbau
Konfigurasi elektron dari atom besi yang memiliki nomor atom 26 adalah sebagai berikut:
₂₆Fe = 1s² 2s² 2p⁶ 3s² 3p⁶ 4s² 3d⁶
Penyederhanaan Penulisan Konfigurasi Elektron
Konfigurasi elektron dapat ditulis dengan cara singkat dengan menggantikan urutan dari pengisian orbital oleh lambang atom unsur gas mulia yang memiliki kulit terlengkap paling dekat sebelum unsur tersebut.
Contoh Menyederhanakan Konfigurasi Elektron Natrium Na
Konfigurasi elektron
11Na = 1s2 2s2 2p6 3s1
Unsur gas mulia terdekat sebelum unsur Na adalah unsur Ne dengan konfigurasi
10 Ne = 1s2 2s2 2p6 sehingga konfigurasi electron Natrium adalah
11Na = [Ne] 3s1
Contoh Penyederhanaan Konfigurasi Eleketron Kalsium Ca
Konfigurasi electron kalsium
20Ca = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2
Unsur gas mulia yang paling dekat dengan unsur kalsium dan memiliki nomor cantlet lebih kecik adalah argon Ar dengan konfigurasi sebagai berikut
18Ar = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
Sehingga konfigurasi electron kalsium adalah
20Ca = [Ar] 4s2
Contoh Menyederhanakan Penulisan Konfigurasi Elektron Unsur Mangan Mn
Konfigurasi electron unsur mangan Mn adalah
25Mn = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d5
Unsur gas mulia yang paling dekat dan memiliki nomor atom lebih kecil dari dengan mangan adalah unsur Argon Ar dengan konfigirasi elektronnya adalah
18Ar = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
Sehingga konfigurasi electron mangan dapat ditulis seperti berikut
25Mn = [Ar] 4s2 3d5
Konfigurasi Elekton Aturan Kaidah Hund
Kaidah Hund menyatakan: bahwa elektron- elektron dalam orbital-orbital suatu subkulit cenderung untuk tidak berpasangan. Elektron- elektron akan berpasangan apabila
pada subkulit itu sudah tidak ada lagi orbital kosong.
Susunan elektron dalam subkulit yang paling stabil adalah susunan dengan jumlah spin parallel atau arah sama terbanyak. Ini arttnya, elekron harus menempati orbital sendiri sendiri sebelum berpasangan dalam orbital.
Suatu orbital dilambangkan atau digambarkan dengan segi empat. Sedangkan dua elektron yang menempati satu orbital dilambangkan dengan dua anak panah yang berlawanan arah. Jika orbital hanya mengandung satu elektron, maka anak panah dituliskan mengarah ke atas.
Contoh Diagram Orbital Unsur Natrium
Konfigurasi electron dan diagram orbital unsur natrium dengan nomor atom eleven ditunjukkan pada gambar berikut
Contoh Diagram Orbital Unsur Natrium
Orbital pada subkulit 3s hanya terisi oleh satu elektron atau setengan penuh.
Penyimpangan Konfigurasi Elektron
Pengisian electron pada subkulit d cenderung penuh yaitu berisi 10 elektron atau setengah penuh yaitu berisi v elektron.
Berdasarkan eksperimen, terdapat penyimpangan konfigurasi elektron dalam pengisian elektron. Penyimpangan pengisian elektron ditemui pada elektron yang terdapat pada orbital subkulit d dan f.
Penyimpangan pada orbital subkulit d dikarenakan orbital yang setengah penuh (d5) atau penuh (d10) bersifat lebih stabil dibandingkan dengan orbital yang hampir setengah penuh (d4) atau hampir penuh (d8 atau d9).
Jika electron terluar berakhir pada d4, d8 atau d9, maka satu atau semua elektron pada orbital s (yang berada pada tingkat energi yang lebih rendah dari d) pindah ke orbital subkulit d.
Akibat keadaan ini, maka struktur electron menjadi:
ns2 (n – ane)d9 tidak ada/ tidak ditemukan, dan yang ada adalah
ns1 (n – 1)d10
Struktur electron
ns2 (n – 1)d4 tidak ada/ tidak ditemukan, dan yang ada adalah
ns1 (n – ane)d5
Pengisian orbital penuh atau setengah penuh relatif lebih stabil. Hal ini diebabkan perbedaan tingkat energi yang sangat kecil antara subkulit 3d dan 4s serta antara 4d dan 5s pada masing-masing atom tersebut. Subkulit d lebih stabil pada keadaan tepat terisi penuh atau tepat setengah penuh.
Contoh Penyimpangan Konfigurasi Elektron Elektron
Contoh Penyimpangan Konfigurasi Elektron Elektron
Contoh Konfigurasi Elektron Aturan Hund Unsur Kromium Cr
Konfigurasi electron unsur krom adalah
24Cr = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d4
24Cr = [Ar] 4s2 3d4
konfigurasi electron tersebut relative kurang stabil sehingga konfigurasi electron Krom tersebut tidak ditemukan.
Konfigurasi electron yang benar untuk krom Cr adalah konfigurasi electron yang lebih stabil seperti berikut
24Cr = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d5
24Cr = [Ar] 4s1 3d5
Diagram Orbital Unsur Kromium Cr
Diagram orbital subkulit 3d dan 4s unsur kromium yang tidak stabil ditunjukkan pada gambar berikut
Diagram Orbital Unsur Kromium Cr Konfigurasi ELektron Tidak Stabil
Pada subkulit 3d terdapat satu orbital yang kosong yang menyebabkan ketidakstabilan electron.
Diagram orbital subkulit 3d dan 4s unsur kromium yang lebih stabil ditunjukkan pada gambar berikut
Diagram Orbital Unsur Kromium Cr Konfigurasi ELektron Stabil
Semua orbital 3d terisi oleh satu electron sehingga menjadi setengah penuh. Satu electron yang mengisi kekosongan orbital subkulit 3d diambil dari subkulit 4s, sehingga electron pada subkulit 4s (penuh) menjadi satu electron (setengah penuh). Atom 24Cr lebih stabil dengan subkulit d terisi tepat setengah penuh.
Contoh Konfigurasi Elektron Aturan Hund Unsur Tembaga Cu
Konfigurasi electron tembaga Cu
29Cu = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d9
Konfigurasi electron 29Cu yaitu untuk subkulit 4s2 3d9 kurang stabil.
Konfigurasi yang lebih stabil untuk unsur tembaga Cu adalah sebagai berikut
29Cu = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d10
Struktur elektron pada subkulit 4sane
3dten merupakan konfigurasi lebih stabil
Diagram Orbital Unsur Tembaga Cu
Diagram orbital subkulit 3d dan 4s untuk unsur tembaga yang tidak stabil ditunjukkan pada gambar berikut
Diagram Orbital Unsur Tembaga Cu Konfigurasi Elektron Tidak Stabil
Pada subkulit 3d terdapat satu orbital yang terisi satu elektron (setengah penuh) sedangkan 4 orbital lainnya terisi punuh oleh two pasang electron. Satu orbital 3d yang setengah penuh menyebabkan ketidakstabilan electron subkulit 3d.
Diagram orbital subkulit 3d dan 4s unsur tembaga yang lebih stabil ditunjukkan pada gambar berikut
Diagram Orbital Unsur Tembaga Cu Konfigurasi Elektron Stabil
Semua orbital 3d terisi oleh sepasang electron sehingga menjadi penuh. Satu electron yang mengisi kekosongan orbital subkulit 3d diambil dari subkulit 4s, sehingga electron pada subkulit 4s (penuh) menjadi satu electron (setengah penuh). Cantlet 29Cu menjadi lebih stabil dengan subkulit d yang terisi oleh dua elektron penuh.
Konfigurasi Elekton Asas Larangan Pauli
Menurut asas larangan Pauli dalam suatu atom tidak boleh ada 2 elektron yang mempunyai keempat bilangan kuantum yang sama harganya. Jika 3 bilangan kuantum sudah sama, maka bilangan kuantum yang keempat harus berbeda.
Bila dua elektro dalam orbital memiliki nilai n, fifty, dan 1000 yang sama, maka nilai s harus berbeda. Artinya, bahwa arah rotasi dua electron tersebut harus berlawanan.
Elektron – elektrom denga spin berlawanan disebut electron berpasangan dan dinyatakan dalam diagram orbital dengan tanda panah berlawanan, satu arah ke atas dan satu arah ke bawah.
Prinsip larangan Pauli menjelaskan, bahwa setiap orbital hanya boleh ditempati oleh dua electron. Sehingga maksimum elektrom pada tiap subkulit adalah dua kali jumlah orbitalnya.
Jumlah Elektron Subkulit
Subkulit s terdiri 1 orbital, maksimum ditempati ii elektron
Subkulit p terdiri 3 orbital, maksimum ditempati half-dozen elektron
Subkulit d terdiri v orbital, maksimum ditempati x elektron
Subkulit f terdiri 7 orbital, maksimum ditempati 14 elektron
Rumus Jumlah Maksimum Elektron Kulit Atom
Jumlah maksimum electron yang ada dalam setiap kulit dinyatakan dengan rumus persamaan berikut
eastward = 2n2
e = jumlah electron
n = nomor kulit
Contoh Perhitungan Jumlah Maksimum Elektron Kulit One thousand
Jumlah electron pada kulit Yard adalah
nomor kulit n untuk Grand adalah 1 atau
n = ane
sehingga jumlah maksimum electron pada kulit M
e = 2(1)two
due east = two elektron
Jadi, jumlah maksimum electron pada kulit Grand adalah two elektron
Contoh Perhitungan Jumlah Elektron Maksimum Pada Kulit Fifty dan M
Nomor kulit L
n = ii sehingga
due east = 2(2)3 = 8 elektron
Nomor Kulit M
n = iii sehingga
e = 2(3)2 = 18 elektron
Jadi, jumlah maksimum electron pada kulit L adalah 8 elektron dan pada kulit M adalah 18 elektron.
Rumus Jumlah Orbital Pada Kulit
Kulit terdiri atas subkulit yang berisi orbital-orbital dengan bilangan kuantum utama yang sama. Jumlah orbital dalam setiap kulit dinyatakan dengan rumus
Jumlah Orbital = n2
Contoh Menghitungan Jumlah Orbital Kulit
Berapa jumlah orbital dan jumlah maksimum elektron dalam kulit Thou
Diketahuui
n = Bilangan Kuatum Kulit M
n = 3
Rumus Menghitung Jumlah Orbital Kulit M
Jumlah orbital dalam kulit M dapat dihitung dengan rumus berikut
Jumlah Orbital = n2
Jumlah Orbital = (3)2 = 9 orbital
Rumus Menghitung Jumlah Maksimum Elektron Pada Kulit M
Jumlah maksimum electron pada kulit One thousand dapat dihitung dengan rumus berikut;
e = 2n2
e = jumlah electron
e = 2(3)2 = eighteen elektron
Konfigurasi Elektron Ion Positif Negatif
Penulisan konfigurasi elektron yang dijelaskan di atas berlaku pada cantlet netral. Penulisan konfigurasi elektron pada ion yang bermuatan pada dasarnya sama dengan penulisan konfigurasi elektron pada atom netral setelah ditambah atau dikurangi elektronya.
Cantlet bermuatan positif, misalnya M+x terbentuk karena atom netral melepaskan elektron pada kulit terluarnya sebanyak x. Sedangkan ion negative, misalnya K–y terbentuk karena menarik elektron sebanyak y.
Penulisan konfigurasi elektronnya hanya menambah atau mengurangi elektron yang dilepas atau ditambah sesuai dengan aturan penulisan konfigurasi elektron. Ini berlaku untuk semua unsur yang membentuk ion, termasuk unsur transisi.
Contoh Konfigurasi Elektron Ion Alumunium Al3+
Diketahui konfigurasi elektron Al
12Al = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1
Tuliskan konfigurasi electron untuk ion Al3+
Ion Al3+ berarti 3 elektron terluar telah dilepas seperti reaksi berikut
Al → Al3+ + 3e
Ketiga electron terluar yang dilepas adalah 2 elektron dilepas dari subkulit 3s dan ane elektron dari subkulit 3p. Sehingga konfigurasi elektronnya adalah
Ion Al3+ = 1s2 2s2 2p6
Jadi, konfigurasi ion Al3+ = 1s2 2s2 2p6
Contoh Konfigurasi Elektron Ion Besi Fe2+
Diketahui konfigurasi elektron Fe
26Fe = [Ar] 3d6 4s2
Tuliskan konfigurasi electron untuk ion Fe2+
Ion Fe2+ = 2 elektron terluar telah dilepas seperti reaksi berikut
Iron → Fe2+ + 2e
Dua electron terluar yang dilepas oleh cantlet Atomic number 26 adalah dari subkulit 4s. Sehingga konfigurasi electron Iron menjadi seperti berikut:
Ion Fe2+ = [Ar] 3d6.
Jadi, konfigurasi electron Fe2+= [Ar] 3d6.
Contoh Soal Menentukan Konfigurasi Elektron Ion Besi
Fe3+
Diketahui nomor atom Atomic number 26 adalah 26. Tuliskan konfigurasi electron Fe3+
Konfigurasi Elektron 26Fe
26Fe = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d6
Ion Fe3+ berarti atom melepaskan 3 elektron di kulit terluar
Ketiga electron terluar adalah 2 elektron dari subklit 4s dan 1 dari 3d. Sehingga kofigurasi electronnya adalah
Ion 26Fe3+ = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d5
Contoh Soal Pembahasan Konfigurasi Elektron Ion Sulfur S2-
Diketahui nomor atom S adalah sixteen. Tuliskan konfigurasi electron dari ion 16S2-
Konfigurasi Elektron 16S
16S = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4
Ion S2- berarti atom menerima ii elektron pada kulit terluarnya
Kedua electron yang diterimi akan menempati subkulit 3p. Sehingga kofigurasi electronnya adalah
Ion 16S2- = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p 6
Contoh Soal Menentukan Jumlah Elektron Tidak Perpasangan Ion Besi (Iii)
Fe3+
Tetukan jumlah electron yang tidak berpasangan pada konfigurasi electron ion Besi (III)
Fe3+.
Konfigurasi Elektron Fe
26Fe = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d6
Konfigurasi Elektron Ion Fe3+
Ion Fe3+ = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d5
Diagram Orbital Ion Fe3+
Untuk dapat menentukan electron yang tidak perpasangan harus dibuatkan diagram orbital. Orbital cukup dari subkulit yang elektronnya tidak penuh. Untuk ion besi Fe3+ subkulit yang tidak penuh adalah subkulit 3d yang hanya diisi 5 elektron.
Subkulit d memiliki 5 orbital dengan jumlah maksimum electron yang dapat ditampung adalah 10 elektron.
Diagram orbital ion besi (3) dapat dilihat pada gambar berikut
Diagram Orbital Ion Fe3+ Perhitungan Elektron Tidak Berpasangan
Jadi, jumlah electron tidak berpasangan adalah 5 elektron.
Contoh Soal Perhitungan Jumlah Elektron Tidak Perpasangan Atom Nikel
Tetukan jumlah electron yang tidak berpasangan pada konfigurasi electron cantlet nikel yang bernomor atom 28.
Konfigurasi Elektron Nikel 28Ni
28Ni= 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d8 atau
28Ni= [Ar] 4s2 3d8
Diagram Orbital Cantlet Nikel
Untuk menentukan electron yang tidak berpasangan cukup membuat diagram orbital dari subkulit yang diisi electron tidak penuh yaitu 3d yang terisi 8 elektron.
Subkulit d terdiri v orbital yang dapat ditempati oleh 10 elektron maksimum. Jumlah elektron tidak berpasangan pada subkulit 3d dapat dilihat pada gambar berikut
Diagram Orbital Atom Nikel Perhitungan Elektron Tidak Berpasangan
Jadi, jumlah electron yang tidak berpasangan pada atom Nikel adalah ii elektron.
Contoh Soal Menentukan Jumlah Elektron Tidak Berpasangan Atom Titan,
Diketahui bahwa Titan mempunyai nomor atom 22. Tentukan jumlah electron tidak berpasangan pada ion Titan Ti3+
Konfigurasi Elektron Atom Titan 22Ti
22Ti= 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d2 atau
22Ti= [Ar] 4s2 3d2
Konfigurasi Elektron Ion Ti3+
Ion Ti3+ = [Ar] 3d1
Diagram Ordinal Ion Titan
Untuk ion Titam Ti3+ subkulit yang tidak penuh adalah subkulit 3d yang hanya diisi 1 elektron.
Subkulit d memiliki 5 orbital dengan jumlah maksimum electron yang dapat ditampung adalah 10 elektron. Jumlah elektron tidak berpasangan pada subkulit 3d dapat dilihat pada gambar berikut
Diagram Ordinal Ion Titan Jumlah Elektron Tidak Berpasangan
Jadi, jumlah electron yang tidak berpasangan pada atom ion Ti3+ adalah 1 elektron.
Contoh Soal Menentukan Jumlah Elektron Tidak Berpasangan Atom Krom Cr
Diketahui bahwa Krom mempunyai nomor atom 24. Tentukan jumlah electron tidak berpasangan pada cantlet krom tersebut
Konfigurasi Elektron Atom Krom 24Cr
24Cr= 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d5 atau
24Ti= [Ar] 4s1 3d5
Diagram Ordinal Atom Krom Cr
Untuk atom krom subkulit yang tidak penuh adalah subkulit 3d yang diisi 5 elektron dan subkulit 4s yang diisi 1 elektron.
Diagram Ordinal Atom Krom Cr Menghitung Jumlah Elektron Tidak Berpasangan
Jadi, jumlah electron yang tidak berpasangan pada atom krom adalah 6 elektron
Daftar Pustaka:
- Sunarya, Yayan, 2014, “Kimia Dasar 1, Berdasarkan Prinsip Prinsip Kimia Terkini”, Cetakan Ketiga, Yrama Widya, Bandung.
- Hiskia Achmad, 1996, “Chiliad imia Larutan”, Citra Aditya Bakti, Bandung.
- Sunarya, Yayan, 2013, “Kimia Dasar ii, Berdasarkan Prinsip Prinsip Kimia Terkini”, Cetakan Kedua, Yrama Widya, Bandung.
- Syukri, Due south., 1999, “Kimia Dasar ii”, Jillid ii, Penerbit ITB, Bandung
- Chang, Raymond, 2004, “Kimia Dasar, Konsep -konsep Inti”, Edisi Ketiga, Jilid Satu, Penerbit, Erlangga, Jakarta.
- Brady, James, Due east,1999, “Kimia Universitas Asas dan Struktur”, Edisi Kelima, Jilid Satu, Binarupa Aksara, Jakarta,
- Brady, James, E., 1999, “Kimia Universitas Asas dan Struktur”, Edisi Kelima, Jilid Dua, Binarupa Aksara, Jakarta.
- Ringkasan Rangkuman: Konfigurasi elektron adalah gambaran yang menunjukkan penempatan elektron dalam orbital-orbitalnya dalam suatu atom.
- Pada penulisan konfigurasi elektron perlu dipertimbangkan tiga aturan (asas), yaitu prinsip Aufbau, asas larangan Pauli, dan kaidah Hund.
- Asas Aufbau menyatakan pengisian orbital dimulai dari tingkat energi yang paling rendah.
- Kaidah Hund menyatakan jika terdapat orbital-orbital yang peringkat energinya sama, maka setiap orbital hanya berisi elektron tunggal lebih dahulu, sebelum diisi oleh pasangan elektron.
- Asas larangan Pauli menyatakan bahwa tidak ada dua elektron yang mempunyai empat bilangan kuantum yang sama. Dua elektron yang menempati orbital yang sama harus mempunyai arah rotasi yang berlawanan.
- Sistem periodik unsur modern (SPU) disusun berdasarkan kenaikan nomor cantlet dan kemiripan sifat.
- Periode adalah lajur-lajur horizontal dalam SPU. Dalam SPU modernistic, periode disusun berdasarkan kenaikan nomor atom. Nomor periode suatu unsur sama dengan jumlah kulit unsur itu.
Jumlah Orbital Unsur X Dengan Nomor Atom 20 Adalah
Source: https://cantiks.com/edukasi/jumlah-orbital-unsur-x-dengan-nomor-atom-20-adalah/