Jelaskan Pentingnya Proposal Dalam Merencanakan Pameran

Jelaskan Pentingnya Proposal Dalam Merencanakan Pameran.

Materi Merencanakan Pameran Karya Seni Rupa Mapel Seni Budaya kelas ten SMA/MA – Halo adik adik yang baik apa kabar? jangan lupa untuk selalu menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan agar terhindar dari berbagai virus corona, nah pada kesempatan kali ini kakak ingin membagikan kepada adik adik mengenai materi yang telah disusun yaitu tentang Materi Merencanakan Pameran Karya Seni Rupa Mapel Seni Budaya kelas x SMA/MA. Semoga bermanfaat yah.

1. Peserta didik dapat memahami penyiapan dan selekasi karya untuk pameran seni rupa.

two. Peserta didik dapat memahami penyiapan perlengkapan pameran seni rupa.

B. Uraian Materi

Persiapan Pameran setelah menyusun perencanaan kegiatan pameran sejak menentukan tujuan hingga pembuatan proposal, maka kegiatan selanjutnya adalah mempersiapkan (pelaksanaan) pameran. Kegiatan utama dalam persiapan pameran ini menyiapkan dan memilih karya serta menyiapkan perlengkapan pameran.

Gambar 08. Ruang pameran seni rupa dan kriya

Sumber: pameran FSI foto: Budi saptoto

Gambar 09. Ruang pameran seni rupa dan kriya

Sumber: pameran FSI foto: Budi saptoto

1. Menyiapkan dan Memilih Karya

Sesuai dengan salah satu persyaratan pameran, keberadaan karya mutlak diperlukan. Untuk memperoleh karya yang akan dipamerkan, kalian perlu mempersiapkan karya yang akan dipamerkan. Kalian dapat membuat karya seni rupa yang secara khusus diperuntukan bagi pameran yang direncanakan tersebut atau memilih dari karya tugas yang pernah kalian buat dalam pembelajaran seni rupa pada semester yang lalu.



  • Materi Mengklasifikasikan Konsep Pameran Karya Seni Rupa
  • Materi Mengklasifikasikan Tujuaan, Manfaat, Dan Fungsi Pameran Seni Rupa
  • Materi Merencanakan Pameran Karya Seni Rupa
  • Materi Melaksanakan Pameran Seni Rupa
  • Soal Pameran Seni Rupa

Pemilihan karya yang akan dipamerkan dilakukan setelah karya terkumpul. Proses pemilihan karya dapat dilakukan oleh guru dan siswa. Teknik pemilihan karya dapat dilakukan berdasarkan kualitas karya (yang layak untuk dipamerkan), jenis karya (karya dua dimensi atau tiga dimensi), ukuran, dan kriteria lain sesuai ketentuan panitia pameran. Bahkan dalam pameran seni rupa di sekolah, guru bisa melakukan seleksi karya dengan mempertimbangkan proporsi perwakilan tiap kelas.

Jenis karya yang dipamerkan ini dapat ditentukan satu jenis karya saja atau campuran dari berbagai jenis. Penentuan jenis karya ini akan mempengaruhi perlengkapan pameran yang harus disediakan. Sebagai contoh jika kebanyakan yang dipamerkan adalah karya seni rupa dua dimensi maka kemungkinan besar panitia pameran harus menyediakan tempat untuk menggantung karya-karya tersebut. Sebaliknya jika karya yang dipamerkan kebanyakan karya seni rupa tiga dimensi, maka tempat untuk meletakkan karya tersebut harus mendapat perhatian lebih besar.

Tabel 02. Format pengelompokan karya seni rupa

ii. Menyiapkan Perlengkapan Pameran

Penyelenggaraan pameran memerlukan perlengkapan (sarana dan prasarana) seperti: ruangan, brandish, meja, buku tamu, buku pesan dan kesan, panil (penyekat ruangan). lampu sorot, sound system, dan poster.


a. Display

Brandish adalah cara mengatur objek, gambar, produk, atau unsur-unsur lainnya untuk mencapai hasil yang artistik, komunikatif, persuasif, dan proporsional. Artistik, setiap unsur yang ada ditata menurut kaidah desain, yaitu adanya:

1) Keseimbangan:

Dari luas ruang yang digunakan, semua unsur ditata secara merata, dengan bobot yang sama di setiap sisi. Bobot unsur ini bias berdasarkan tinggi rendah, lebar/sempit, intensitas warna dari masing-masing unsur.

Gambar 10. Penataan karya tiga dimensi yang menggunakan prinsip keseimbangan Sumber: bahan ajar pameran seni rupa

2) Harmony

Keselarasan antara semua unsur. Misal: Jika memajang perhiasan dari perak, berukuran kecil, tentu saja jangan diletakkan berdekatan dengan guci-guci besar yang berwarna mencolok. Perhiasan perak tersebut sebaiknya diletakkan di tempat yang tidak terlalu rendah, sekitar setinggi pinggang orang dewasa, dengan diberi alas kain berwarna gelap (misal: hitam/biru tua), dan diletakkan berdekatan dengan benda yang ukurannya tidak terlalu besar, dengan warna yang tidak terlalu mencolok.

Gambar 11. Penataan karya 2nd dan 3d yang menggunakan prinsip harmoni

Sumber: bahan ajar pameran seni rupa

iii) Kesatuan

Setiap unsur yang ada saling mendukung, saling terkait, untuk mencapai tujuan yang sama. Jika beberapa karya keramik (denganwarna terakota/coklat) akan diletakkan berdekatan dengan karya logam (dengan warna perak), maka sebaiknya ada unsur yang menyatukan keduanya, misal: dari unsur kain yang menjadi alas, dibuat senada, sehingga warna coklat dan perak tersebut tidak terlihat mencolok perbedaannya.

Gambar 12. Penataan karya yang menggunakan prinsip kesatuan

Sumber bahan ajar pameran seni rupa

4) Rytme/irama.

 Ada alur yang menggiring/mengarahkan pandangan orang pada arah tertentu yang kita inginkan. Alur yang enak adalah seperti halnya arah orang membaca, yaitu kiri ke kanan, atau atas ke bawah. Setiap unsur yang ada disusun dengan mempertimbangkan adanya irama, berdasarkan tinggi rendah, lebar/sempit, dan intensitas warna dari masing-masing unsur.

five) Komunikatif

Sebuah pameran dikatakan komunikatif jika semua unsur yang ada dapat menyampaikan pesan secara tepat kepada pengunjung sesuai dengan tujuan pameran. Setiap pameran memiliki tujuannya masingmasing, misal: menunjukkan hasil karya siswa setelah mengikuti proses pembelajaran, atau menunjukkan keberhasilan para pengusaha kecil, dsb. Penyelenggara pameran dalam hal ini berkedudukan sebagai komunikator (penyampai pesan) dan pengunjung sebagai komunikan (penerima pesan), sedangkan unsurunsur yang ditata merupakan sarana penyampai pesan. Sebuah proses komunikasi dikatakan berhasil jika diantara komunikan dan komunikator memiliki kesepahaman.

half dozen) Persuasif

Semua unsur yang ada ditata sedemikian rupa dengan tujuan untuk menarik perhatian agar dapat mempengaruhi pengunjung, sehingga selanjutnya mereka akan menindaklanjuti dengan membeli, atau mengadakan kerjasama yang berkelanjutan dengan penyelenggara pameran, atau hanya sekedar terinspirasi, tertarik, dsb. Artinya, pameran tersebut dapat mempengaruhi pemikiran pengunjung.

seven) Proporsional

Setiap unsur yang ada ditata secara proporsional mengikuti kaidahdesain seperti yang telah dijelaskan di atas.


b.  Fungsi Brandish

Memberikan informasi tentang karakteristik dan prestise dari suatu misiagar mencapai tujuan yang tepat dan benar.

1) Karakteristik

Sesuatu yang menjadi hakekat dan identitas dari keseluruhan karya yang dipamerkan.

2) Prestise

Nilai lebih dari karya yang dipajang, yang akan menjadi daya tarik dan kebanggaan.


c. Sarana Brandish

1) Panel adalah sebuah pameran, console merupakan tempat memajang karya 2 dimensi. Fungsi console:

Ada beberapa fungsi console secara umum, yaitu sebagai:

a) Sekat pemisah ruangan

b) Sarana pencahayaan

c) Perabot pameran Bentuk Panel:

Panel tidak selalu berbentuk bidang datar yang tegak seperti papantulis, tetapi ada juga yang cekung, cembung, ataupun miring, dsb,disesuaikan dengan kebutuhan.

Gambar 13. Berbagai alternatif bentuk panel

Sumber: Bahan ajar pameran seni rupa

Gambar 14. Berbagai alternatif bentuk panel

Sumber: Bahan ajar pameran seni rupa

Gambar fifteen. Berbagai alternatif bentuk panel

Sumber: Bahan ajar pameran seni rupa

Sebuah panel harus memenuhi syarat sebagai berikut:

  • Kokoh konstruksinya
  • Tidak mudah roboh
  • Mudah dirakit, Jika direncanakan untuk pameran keliling)
  • Mudah dipindah-pindahkan, ringan, diberi roda di bagiankakinya
  • Jika menggunakan lampu, maka diusahakan agar lampu tidakmenyilaukan pengunjung atau jangan mengganggu karyayang sedang dipajang
  • Proporsi console disesuaikan dengan proporsi manusia yangakan melihatnya
  • Selain dari fungsinya, secara fisik panel juga harus nampak bagus dipandang
  • Jika console akan digunakan untuk meletakkan barang-barang berharga, maka dapat ditutup dengan kaca.
Baca :   Amankah Manggis Untuk Ibu Hamil Muda

Gambar 16. Bentuk console siap dipajang karya

Sumber: Seni budaya buku siswa

Gambar 17. Panel sebagai pemajang karya dan penyekat ruangan Sumber: syarifmiftahudin.blogspot.com

2) Vitrine

Vitrine adalah lemari panjang untuk menata benda-benda koleksi. Umumnya dipergunaan untuk tempat memamerkan benda-benda 3 (tiga) dimensi, benda-benda yang tidak boleh disentuh, benda-benda yang karena kecil bentuknya atau tinggi nilainya sehingga dikhawatirkan keamanannya.

Sebuah vitrine harus memenuhi syarat sebagai berikut:

a) Keamanan koleksi harus terjamin

  • Selain bentuknya yang indah, vitrine harus kuat dan kokoh.
  • Benda yang tersimpan didalamnya harus aman dari pencemaran dan pencurian.
  • Sirkulasi udara di dalam vitrine harus diatur sedemikian rupaagar suhu di dalam vitrine tidak terlalu panas dan lembab.
  • Penempatan lampu di dalam vitrine diberi lubang di bagian atasnya untuk mengeluarkan panas. Tetapi lubang tersebut harus ditutup dengan memakai kawat kasa agar serangga dan binatang kecil lainnya tidak masuk ke dalam vitrine.
  • Apabila vitrine akan dipakai untuk pameran-pameran yang sifatnya temporer, maka sebaiknya kaki vitrine diberi roda agar mudah memindahkannya.
  • Vitrine dapat dilengkapi dengan lemari/laci kecil di bagian bawahnya untuk penyimpanan karya.

b) Memberi kesempatan pengunjung agar lebih leluasa menyaksikan koleksi yang ada di dalamnya. Vitrine tidak boleh terlalu tinggi atau terlalu rendah. Tinggi rendah ini sangat relatif. Sebagai patokan kita sesuaikan dengan tinggi rata-rata manusia Indonesia. Yaitu: tinggi rata-rata manusia Indonesia sekitar 160-170 cm, dengan kemampuan gerak anatomis leher manusia yang wajar sekitar 30 derajat (gerakan ke atas, bawah, maupun samping). Dengan data ini, maka tinggi vitrine seluruhnya sekitar 240 cm sudah cukup memadai, alas terendah 65-75 cm, dan tebal vitrine minimal 60 cm.

Gambar 18. Ukuran vitrine yang cukup proporsional

Dengan ukuran tubuh rata-rata orang Indonesia

Sumber: bahan ajar pameran seni rupa

c) Pengaturan cahaya tidak boleh mengganggu koleksi atau menyilaukan pengunjung. Letak lampu harus terlindung, jangan sampai terlihat sumber cahayanya dari arah pengunjung.

Gambar 19. Vitrine dengan lampu

Sumber: Bahan ajar pameran seni rupa

Gambar 20. Contoh posisi lampu pada vitrine

Sumber : Bahan ajar pameran seni rupa




Baca juga –
Soal Konsep Bentuk dan Jenis Pertunjukan Alat Musik Tradisional



d) Bentuk vitrine harus disesuaikan dengan ruangan yang akan ditempati oleh vitrine tersebut.

Gambar 21. Contoh Vitrine

Sumber: www.suggest. Keyword.com

Gambar 22. Contoh Vitrine

Sumber: www.xeniadeoracoes.com.br


Gambar 23. Contoh Vitrine



           Gambar 24. Contoh Vitrine


Sumber: www. Presentsvitrien.de

            sumber: todayandtomorrow.com

3) Pustek

Pustek adalah sarana untuk memajang beda three dimensi, biasanya berbentuk balok, atau silinder (atau berbagai bentuk lain), dengan ukuran yang bervariasi. Bahan pembuatannya dari triplek.

Gambar 25. Pustek dengan bentuk segi empat

Sumber: bahan ajar pameran seni rupa

Gambar 26. Pustek dengan bentuk segi empat

Sumber: bahan ajar pameran seni rupa

Sebuah pustek harus memenuhi syarat sebagai berikut:

  • Kokoh konstruksinya.
  • Tidak mudah roboh.
  • Mudah dirakit .
  • Mudah dipindah-pindahkan, ringan, dapat diberi roda di bagian kakinya untuk memudahkan pemindahan.
  • Proporsi pustek disesuaikan dengan proporsi manusia yang akan melihatnya.
  • Selain dari fungsinya, secara fisik pustek juga harus Nampak bagus dipandang.
  • Jika pustek akan digunakan untuk meletakkan barang-barang berharga, maka dapat ditutup dengan kaca.

Gambar 27. Pemanfaatan Pustek untuk memajang karya tiga dimensi Sumber: bahan ajar pameran seni rupa

3. Penyajian Karya Berdasarkan:

a. Jenis/materi:

Karya ditata berdasarkan teknik berkarya, media, tema, maupun style. Misal:

1) Karya lukis, berdasarkan media, seperti: lukisan cat air, true cat minyak, pastel, dsb.

2) Karya lukis, berdasarkan tema, seperti: alam benda, potret diri, pemandangan, fantasi, dll.

b. Fungsi:

Karya ditata menurut fungsinya misalnya:

Pada pameran benda-benda bersejarah, karya ditata berdasarkan fungsi setiap benda tersebut di masa lalu, seperti: untuk upacara keagamaan, peralatan berkebun, memasak, dsb.

c. Kronologi:

Karya ditata menurut urutan waktu.

Misal: dalam pameran karya lukis seorang seniman yang sudah terkenal, lukisan ditata mulai dari karya di masa awal berkarya sampai karya terakhir. Dengan demikian dapat dinikmati dan dipelajari nilai karya dan perkembangannya dari waktu ke waktu.

4. Pengaturan Tempat

a.  Sirkulasi pengunjung

Alur pengunjung dari pintu masuk hingga pintu keluar diperhitungkansedemikian rupa, agar:

Pengunjung dapat menyaksikan semua karya yang dipajang, tanpa terlewat satupun. Artinya, jangan sampai ada bagian dari pameran  yang tidak dilihat oleh pengunjung hanya karena letaknya yang tidak menguntungkan atau alur pengunjung tidak melewati surface area tersebut.

Gambar 28. Contoh denah alur pengunjung yang cukup representatif

Gambar 29. Contoh denah alur pengunjung yang cukup representatif

Pengunjung dapat menyaksikan semua karya dengan nyaman, dalamjarak yang proporsional, tidak terlalu dekat, dan tidak terlalu jauh.

Gambar 31. Pemasangan objek yang teralu besar dalam ruang yang sempit

Akan menyulitkan orang untuk melihat secara keseluruhan

Gambar 32. Jarak yang ideal agar objek dapat dinikmati secara keseluruhan dengan jarak pandang yang nyaman

b.  Keselamatan karya

Keselamatan karya dapat terganggu oleh:

i) Kerusakan oleh manusia: Vandalisme, misalnya merobek, mencoret, dsb

2) Kerusakan karena alam: Oleh hujan, air, sinar matahari, udara lembab,dsb

three) Kerusakan karena hewan: Rayap, ngengat, dsb

iv) Kerusakan karena tumbuhan: Jamur, lumut, dsb

5.  Pemasangan karya

Untuk pemasangan karya dua dimensi:

1) ditempel dengan lem yang sesuai

two) ditempel dengan isolasi satu sisi

three) ditempel dengan isolasi dua sisi (double-record)

4) ditempel dengan paku, atau pines

5) digantung dengan senar

Gambar 33. Jarak yang ideal agar objek dapat dinikmati secara keseluruhan dengan jarak pandang yang nyaman

Sedangkan untuk pemasangan tiga dimensi:

a) Diletakkan di atas pustek

b) Diletakkan di dalam vitrine

c) Diletakkan pada rak

d) Diletakkan di lantai

east) Digantung pada panel, dinding atau langit-langit.

Gambar 34. Gerakan ke atas dan ke bawah

Gambar 35. Gerakan ke kanan dan ke kiri

6. Prinsip Penataan Karya:

a. Prinsip pemusatan perhatian (focal point) Salah satu cara untuk melakukan hal ini adalah dengan menggunakan kontras dalam bentuk, warna, tekstur, volume, dan arah garis. Jangan meletakkan beberapa objek pada garis vertikal secara berdekatan dengan garis horisontal, sehingga benda terkesan bertumpuk dan saling menutup.

b. Prinsip kelurusan gambar (picture alignment) Prinsip ini boleh saja dipakai, tetapi memiliki kelemahan, yaitu membosankan. Dengan penataan yang lurus, objek akan tampak rapi tetapi berkesan monoton, tidak berirama, sehingga membosankan dan tidak menarik.

Baca :   Kata Yang Terdiri Dari 7 Huruf

c. Prinsip penggabungan khusus (spatial relationship) Prinsip ini cukup kompleks karena merupakan konfigurasi dari penataan keseluruhan. Langkah-langkh yang ditempuh adalah sebagai berikut:

i) Tempatkan karya yang berukuran besar dan berposisi vertikal di tengah dinding. Ini akan berfungsi sebagai daya berat

2) Mulai kembangkan penataan ke samping kiri maupun kanan. Dekatkan objek yang proporsional dengan objek pertama.

d. Keseimbangan (remainder)

Keseimbangan ada dua macam:

i) Keseimbangan formal

two) Keseimbangan yang dicapai oleh dua benda yang memang berukuran sama

e. Keseimbangan informal

Keseimbangan yang dicapai oleh dua benda yang berbeda ukuran tetapi memiliki intensitas yang sama

Prinsip ini dapat dipergunakan dengan mempertimbangkan faktor keleluasaan pengunjung untuk melakukan apresiasi terhadap setiap karya Seni yang dipajang. Setiap karya yang dipajang harus memiliki ruang yang cukup (tidak berdekatan atau bahkan berhimpitan dengan karya yang lain), agar pengunjung dapat mengamati setiap karya dengan seksama tanpa terganggu oleh karya yang lain.

vii.  Make-Up Karya

Proses ini adalah tahapan dimana kita menyiapkan karya menjadi siap pajang. Berikut ini akan dibahas tentang teknik make-upwards penampilan karya dua dimensi. Ada tiga tahapan, yaitu: a.   Mounting

Mounting adalah menempelkan gambar pada karton atau papan triplek dengan perbadingan tertentu. Ada dua teknik mounting, yaitu:

one) Mounting sebagian

two) Karya ditempel di bagian tengah, disisakan beberapa cm di bagian tepi untuk pasparto

3) Mounting utuh

four) Karya ditempelkan secara penuh Tujuan dari monting adalah:

one) Melindungi karya

2) Memperindah karya

3) Menonjolkan karya dari pengaruh sekitarnya

b. Matting

Matting: Adalah pemasangan pasparto, yang secara estetis bertujuan untuk

one) Memisahkan penampilan karya dari pengaruh sekitarnya

2) Membentuk peralihan antara warna gambar dan warna console

c. Framming

Demikianlah, display pameran merupakan kegiatan penataan sejumlah objek (produk/ karya seni) secara artistik dan komunikatif dengan mempertimbangkan kenyamanan pengunjung dan keamanan karya. a. Ruang Pameran

Ruangan yang dapat digunakan dalam kegiatan pameran seni rupa di sekolah bisa menggunakan aula atau ruang kelas. Penataan ruang dapat dilakukan dengan menggunakan meja, panel, kursi.

Gambar 36. Contoh letak meja dan alur pengunjung

Gambar 37. Contoh letak meja dan alur pengunjung

b. Meja

Meja dapat digunakan untuk meja penerima tamu dan dapat pula digunakan sebagai dasar penyimpanan karya tiga dimensional seperti patung atau barang kerajinan lainnya.

c. Buku tamu

Bukti tamu (berisi: no, nama, alamat/asal kelas/asal sekolah, dan tanda tangan) dapat digunakan untuk mengetahui berapa orang yang mengunjungi pameran.

d. Buku kesan dan pesan

Buku kesan dan pesan (berisi: tanggal, tanggapan pribadi pengunjung, identitas seperlunya) berguna sebagai masukan terhadap penyelenggaran pameran.

due east. Panil

Berfungsi untuk menempelkan karya dua dimensi seperti: lukisan, gambar, dan sebagainya. Panil juga dapat digunakan sebagai penyekat ruangan.

Gambar 38. Penerapan panel sebagai pemajang karya

Sumber: seni budaya buku siswa

f. Poster atau brosur

Media ini digunakan untuk menginformasikan kegiatan pameran yang akan dilaksanakan. Dengan demikian sebelum pelaksanaan pameran dilakukan, poster dan brosur sudah digunakan sebagai media informasi.


Gambar 39. Poster pameran





Gambar 40. Affiche pameran.


Sumber soemardja.blogspot.com



sumber: digi-Republic of indonesia.com

g. Katalog

Berisi identitas seniman dan karya serta kuratorial penyelenggara pameran) berfungsi sebagai penjelasan mengenai hal ilhwal seniman dan karya seni yang dipamerkannya.


Gambar 41. Contoh katalog pameran

           Gambar 42.Contoh katalog pameran


Sumber: desain dan foto Budi saptoto

           Sumber: desain dan foto Budi saptoto

h. Label Karya

Berisi judul lukisan dan harga lukisan jika dijual membantu guide untuk menjelaskan kepada pengunjung pameran.

Gambar 43. Contoh label karya

Sumber seni budaya buku siswa

i. Lampu penerangan

Lampu ini digunakan untuk memperjelas karya yang dipamerkan. Lampu ini dipasang di setiap papan pamer (panil) atau di plafon. Pemasangan lampu dan pemilihan jenis lampu untuk memperjelas karya sehingga lampu dan penempatannya harus diatur dan dipilih sedemikian rupa agar tidak menyilaukan.

Gambar 44. Penerangan lampu pada karya

Sumber: Seni budaya buku siswa

Gambar 45. Penerangan lampu pada karya

Sumber: Seni budaya buku siswa

j. Audio arrangement

   Sound system digunakan dalam acara pembukaan, dan untuk memperdengarkan musik instrumentalia berirama lembut selama pameran berlangsung yang berfungsi untuk mendukung suasana pameran sehingga pengunjung merasa lebih nyaman ketika mengapresiasi karya yang dipamerkan.

k. Evaluasi Penataan

Evaluasi penataan yang dimaksud adalah proses penilaian secara keseluruhan tentang tahapan yang telah dijalani dan hasil penyajian.Evaluasi ini dapat dilakukan dengan melakukan cross ceck antara perencanaan awal (konsep awal) yang telah ditulis dengan hasil penataan.

C. Rangkuman

Persiapan Pameran setelah menyusun perencanaan kegiatan pameran sejak menentukan tujuan hingga pembuatan proposal, maka kegiatan selanjutnya adalah mempersiapkan (pelaksanaan) pameran. Kegiatan utama dalam persiapan pameran ini menyiapkan dan memilih karya serta menyiapkan perlengkapan pameran.

one. Menyiapkan dan memilih Karya

Sesuai dengan salah satu persyaratan pameran, keberadaan karya mutlak diperlukan. Untuk memperoleh karya yang akan dipamerkan, kalian perlu mempersiapkan karya yang akan dipamerkan. Kalian dapat membuat karya seni rupa yang secara khusus diperuntukan bagi pameran yang direncanakan tersebut atau memilih dari karya tugas yang pernah kalian buat dalam pembelajaran seni rupa pada semester yang lalu.



  • Materi Mengklasifikasikan Konsep Pameran Karya Seni Rupa
  • Materi Mengklasifikasikan Tujuaan, Manfaat, Dan Fungsi Pameran Seni Rupa
  • Materi Merencanakan Pameran Karya Seni Rupa
  • Materi Melaksanakan Pameran Seni Rupa
  • Soal Pameran Seni Rupa

2. Menyiapkan Perlengkapan Pameran

Penyelenggaraan pameran memerlukan perlengkapan (sarana dan prasarana) seperti: ruangan, display, meja, buku tamu, buku pesan dan kesan, panil (penyekat ruangan). lampu sorot, sound system, dan poster. a. Display

Brandish adalah cara mengatur objek, gambar, produk, atau unsur unsur lainnya untuk mencapai hasil yang artistik, komunikatif, persuasif, dan proporsional. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka perlu diperhatikan prinsip-prinsip berikut ini :

1) Harmony

two) Kesatuan

3) Rytme/irama.

4) Komunikatif:

5) Persuasif:

6) Proporsional:

3. Pengaturan Tempat Sirkulasi pengunjung

Alur pengunjung dari pintu masuk hingga pintu keluar diperhitungkan sedemikian rupa, agar: Pengunjung dapat menyaksikan semua karya yang dipajang, tanpa terlewat satupun. Artinya, jangan sampai ada bagian dari pameran yang tidak dilihat oleh pengunjung hanya karena letaknya yang tidak menguntungkan atau alur pengunjung tidak melewati area tersebut

Pemasangan karya

Untuk pemasangan karya dua dimensi:

a. ditempel dengan lem yang sesuai

b. ditempel dengan isolasi satu sisi

c. ditempel dengan isolasi dua sisi (double-tape)

d. ditempel dengan paku, atau pines

e. digantung dengan senar

Sedangkan untuk pemasangan tiga dimensi:

a. diletakkan di atas pustek

b. diletakkan di dalam vitrine

c. diletakkan pada rak

d. diletakkan di lantai

due east. digantung pada console, dinding atau langit-langit.

Kondisi pengunjung yang perlu diperhatikan dalam pemasangan karya:

a. proporsi fisik, beserta gerakan yang nyaman

Baca :   Rumus Jari Jari Lingkaran Dalam Segitiga

b. kelelahan tubuh

c. kepenatan mata

d. kebosanan

Prinsip Penataan Karya:

a. Prinsip pemusatan perhatian (focal point)

b. Prinsip kelurusan gambar (picture alignment)

c. Prinsip penggabungan khusus (spatial relationship)

d. Keseimbangan (balance)

Menyiapkan Pameran

a. Mengumpulkan karya

b. Menyeleksi karya

c. Mengelompokkan karya berdasarkan kategori tertentu (misal: berdasarkan tema, media, ukuran, dsb)

d. Mengelompokkan karya yang akan ditempatkan di sketsel, pustek, atau vitrine.

east. Membuat characterization karya, dengan isi sebagai berikut:

1) nama pembuat karya

2) judul karya

3) bahan/media

4) ukuran karya

5) tahun pembuatan

6) harga (jika dijual)

7) ………dan keterangan lain jika diperlukan

f. Melihat ruangan yang akan dipergunakan

chiliad. Mengumpulkan sarana pameran, sesuai kebutuhan, berupa:

1) pustek

2) sketsel

3) vitrine (jika diperlukan)

4) meja kursi untuk penerimaan tamu

5) sarana pendukung (seperti tanaman hias, bunga dan vas, dsb)




Baca juga –
Soal Seni Rupa Tiga Dimensi



h. Membuat media komunikasi visual (untuk publikasi pameran

i. Membuat peta perencanaan display (berupa sketsa)

i) letak perabot, sekaligus dengan menentukan alur pengunjung

two) letak masing-masing karya

3) letak sarana pendukung

j. Menata karya, dengan langkah sbb:

ane) perhatikan jumlah karya yang akan ditempatkan pada pustek denganpusteknya (demikian juga untuk karya yang akan ditempatkan pada panel, maupun vitrine)

2) bagi karya sesuai jumlah perabotnya (vitrine, panel dan pustek) Make-Up Karya

Ada tiga tahapan, yaitu:

a. Mounting

b. Matting

c. Framming

Tujuan dari monting adalah: a. Melindungi karya

b. Memperindah karya

c. Menonjolkan karya dari pengaruh sekitarnya

Matting: Adalah pemasangan pasparto, yang secara estetis bertujuan untuk:

a. memisahkan penampilan karya dari pengaruh sekitarnya

b. membentuk peralihan antara warna gambar dan warna panel

D. Latihan Soal

1. Teknik pemilihan karya untuk pameran dapat dilakukan dengan :

2. Setelah Anda membaca dan memahami materi pembelajaran 4, tentu Anda mengerti apa dislplay itu?

iii. Apa yang Anda ketahui dalam prinsip penataan karya di dalam pameran?

iv. Apa fungsi mounting dan sebutkan dua teknik mounting?

5. Apakah Fungsi panel dalam sebuah pameran seni rupa?

6. Dalam sebuah pameran ada Vitrine apa yang Anda ketahui?

7. Pelaksanaan sebuah pameran dikatakan komunikatif jika?

8. Untuk pemasangan karya dua dimensi dalam sebuah pameran dengan teknik:

ix. Untuk pemasangan karya tiga dimensi dalam sebuah pameran dengan:

10.
Setiap karya dalam pameran diberi Label, membuat label karya, dengan isi yaitu:



  • Materi Mengklasifikasikan Konsep Pameran Karya Seni Rupa
  • Materi Mengklasifikasikan Tujuaan, Manfaat, Dan Fungsi Pameran Seni Rupa
  • Materi Merencanakan Pameran Karya Seni Rupa
  • Materi Melaksanakan Pameran Seni Rupa
  • Soal Pameran Seni Rupa

Pembahasan dan Jawaban Latihan

1. Teknik pemilihan karya dapat dilakukan berdasarkan kualitas karya (yang layak untuk dipamerkan), jenis karya (karya dua dimensi atau tiga dimensi), ukuran, dan kriteria lain sesuai ketentuan panitia pameran. Bahkan dalam pameran seni rupa di sekolah, guru bisa melakukan seleksi karya dengan mempertimbangkan proporsi perwakilan tiap kelas.

ii. Display adalah cara mengatur objek, gambar, produk, atau unsur unsur lainnya untuk mencapai hasil yang artistik, komunikatif, persuasif, dan proporsional. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka perlu diperhatikan prinsip-prinsip Harmony, Kesatuan, Rytme/irama, Komunikatif, Persuasif dan Proporsional.

3. Prinsip pemusatan perhatian (focal indicate) Salah satu cara untuk melakukan hal ini adalah dengan menggunakan kontras dalam bentuk, warna, tekstur, volume, dan arah garis. Jangan meletakkan beberapa objek pada garis vertikal secara berdekatan dengan garis horisontal, sehingga benda terkesan bertumpuk dan saling menutup.

4. Mounting adalah menempelkan gambar pada karton atau papan triplek dengan perbadingan tertentu. Ada dua teknik mounting, yaitu:

1) Mounting sebagian

2) Karya ditempel di bagian tengah, disisakan beberapa cm di bagian tepi untuk pasparto iii) Mounting utuh

four) Karya ditempelkan secara penuh Tujuan dari monting adalah:

1) Melindungi karya

ii) Memperindah karya

3) Menonjolkan karya dari pengaruh sekitarnya

5. Berfungsi untuk menempelkan karya dua dimensi seperti: lukisan, gambar, dan sebagainya. Panil juga dapat digunakan sebagai penyekat ruangan.

half-dozen. Vitrine adalah lemari panjang untuk menata benda-benda koleksi. Umumnya dipergunaan untuk tempat memamerkan benda-benda 3 (tiga) dimensi, benda-benda yang tidak boleh disentuh, benda-benda yang karena kecil bentuknya atau tinggi nilainya sehingga dikhawatirkan keamanannya.

7. Sebuah pameran dikatakan komunikatif jika semua unsur yang ada dapat menyampaikan pesan secara tepat kepada pengunjung sesuai dengan tujuan pameran. Setiap pameran memiliki tujuannya masingmasing, misal: menunjukkan hasil karya siswa setelah mengikuti proses pembelajaran, atau menunjukkan keberhasilan para pengusaha kecil, dsb. Penyelenggara pameran dalam hal ini berkedudukan sebagai komunikator (penyampai pesan) dan pengunjung sebagai komunikan (penerima pesan), sedangkan unsurunsur yang ditata merupakan sarana penyampai pesan. Sebuah proses komunikasi dikatakan berhasil jika diantara komunikan dan komunikator memiliki kesepahaman.

eight. untuk pemasangan karya dua dimensi

1) ditempel dengan lem yang sesuai

2) ditempel dengan isolasi satu sisi

iii) ditempel dengan isolasi dua sisi (double-record)

4) ditempel dengan paku, atau pines

5) digantung dengan senar

9. Sedangkan untuk pemasangan tiga dimensi:

a) Diletakkan di atas pustek

b) Diletakkan di dalam vitrine

c) Diletakkan pada rak

d) Diletakkan di lantai

eastward) Digantung pada console , dinding atau langit-langit

10. Untuk label diantaranya adalah nama pembuat karya

1) nama pembuat karya

2) judul karya

3) bahan/media 4) ukuran karya

v) tahun pembuatan

vi) harga (jika dijual)

7) ………dan keterangan lain jika diperlukan

East. Penilaian Diri


No.




Pertanyaan




Jawaban



01.

Saya berusaha belajar tentang Pameran Seni rupa

Ya

Tidak

02.

Saya berusaha belajar tentang pameran seni rupa

Ya

Tidak

03.

Saya mengikuti pembelajaran tentang pameran seni rupa dengan  sungguh-sungguh

Ya

Tidak

05.

Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu

Ya

Tidak

06.

Saya mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami

Ya

Tidak

07.

Saya aktif dalam mencari informasi tentang konsep, rencana, tujuan, menyusn pameran seni rupa

Ya

idak

08.

Saya menghargai susunan proposal yang telah dibuat diri sendiri dan orang lain.

Ya

Tidak

09.

Saya menghargai kritik  proposal pameran seni rupa yang dibuat oleh teman saya

Ya

Tidak

Demikianlah informasi yang bisa kami sampaikan, mudah-mudahan dengan adanyaMateri Merencanakan Pameran Karya Seni Rupa Mapel Seni Budaya kelas 10 SMA/MA ini para siswa akan lebih semangat lagi dalam belajar demi meraih prestasi yang lebih baik. Selamat belajar!!

      Pencarian yang paling banyak dicari

      • contoh konsep pameran seni rupa
      • contoh pameran seni rupa
      • pengertian pameran karya seni rupa
      • contoh tema pameran seni rupa
      • contoh perencanaan pameran seni rupa
      • manfaat pameran karya seni rupa
      • jenis pameran seni rupa
      • jelaskan pentingnya proposal dalam merencanakan pameran
      • pdf, 2018,2019,2020,2021,2022

      Jelaskan Pentingnya Proposal Dalam Merencanakan Pameran

      Source: https://www.bospedia.com/2021/03/materi-merencanakan-pameran-karya-seni-rupa.html

      Check Also

      Contoh Soal Perkalian Vektor

      Contoh Soal Perkalian Vektor. Web log Koma – Setelah mempelajari beberapa operasi hitung pada vektor …