KlikBelajar.com – Induksi Magnetik Pada Solenoida Menjadi Bertambah Besar Jika
Daftar Isi:
Induksi Magnetik Solenoida
Solenoida adalah nama lain dari kumparan yang dipanjangkan, lihat Gambar 5.6.
Kuat medan magnet pada titik yang berada di pusat sumbu (O) solenoida adalah
Kuat medan magnet pada titik yang berada di ujung sumbu ( U) solenoid
Contoh 5.3
Sebuah solenoida jari-jarinya 2 mm dan panjangnya 50 cm memiliki 400 lilitan. Jika dialiri arus 2 A maka tentukan induksi magnet di titik tengah suatu solenoida!
Penyelesaian
l = 50 cm = 0,5 m
N = 400
I = 2 A
Induksi magnet di titik tengah suatu solenoida sebesar :
Latihan soal 5.3
- Kuat arus 5 A dialirkan pada solenoida yang memiliki kerapatan lilitan 1000 lilitan/m. Tentukan kuat medan magnet di titik tengah suatu solenoida.
- Suatu solenoid memiliki panjang 1,5 meter dengan 500 lilitan dan jari-jari 5 mm. Bila solenoid itu dialiri arus
Postingan populer dari blog ini
Transformasi Lorentz (relativitas Kecepatan)
Pada transformasi Galileo telah dikemukakan bahwa selang waktu pengamatan terhadap suatu peristiwa yang diamati oleh pengamat yang diam dengan pengamat yang relatif bergerak terhadap peristiwa adalah sama ( t = t’ ) . Hal inilah yang menurut Einstein tidak benar, selang waktu pengamatan antara pengamat yang diam dan pengamat yang bergerak relatif adalah tidak sama ( t ≠ t’ ) . Transformasi Lorentz pertama kali dikemukaan oleh Hendrik A. Lorentz, seorang fisikawan dari Belanda pada tahun 1895. Karena waktu pengamatan oleh pengamat yang diam pada kerangka acuan S dan pengamat yang bergerak pada kerangka acuan S’ hubungan transformasi pada Galileo haruslah mengandung suatu tetapan pengali yang disebut tetapan transformasi. Sehingga persamaan yang menyatakan hubungan antara koordinat pada kerangka acuan S dan S’ dituliskan sebagai berikut : Transformasi Lorentz x’ = ϒ (x – v.t), y’ = y, z’ = z dan t’ ≠ t …. (9.6) Kebali
GOOGLE FORMULIR UNTUK SARANA PEMILIHAN KETUA OSIS
Kemajuan Teknologi di bidang komputer dan Internet secara nyata dapat kita gunakan untuk sarana pemilihan ketua OSIS. Contohnya pemilihan ketua OSIS di SMAN 1 Jekulo tahun Pelajaran 2018/2019 sudah berbasis online dengan memanfaatkan fasilitas yang disediakan oleh google, yaitu google formulir dan blogger. Berikut langkah-langkah untuk membuat aplikasi pemilihan ketua OSISI. Ketik google di kotak pencarian google –> klik Google Drive – Cloud Storage & File Backup for Photos .. Klik go to google drive –> Masukkan email dan password Di ruang yang kosong klik kanan –> pilih lainnya –> google formulir Ketik judul –> misalnya PILKAOS 2018 Ketik Identitas pemilih (NAMA, NIS, KELAS) Ubahnya Judulnya menjadi Identitas pemilih Ubah pertayaan menjadi NAMA kemudian pilih wajib isi Ktanda ( + ) disebelah kanan untuk menembahkan pertayaan NIS, kemudian pilih wajib isi dan validasi respon pilih angka Ktanda
Efek Compton
Arthur Holy Compton pada tahun 1923 telah mengamati gejala-gejala tumbukan antara foton yang berasal dari sinar X dengan elektron. Compton mengamati hamburan foton dari sinar X oleh elektron dapat diterangkan dengan menganggap bahwa foton seperti partikel dengan energi hf dan momentum hf/c cocok seperti yang diusulkan oleh Einstein. Percobaan Compton cukup sederhana yaitu sinar X monokromatik (sinar X yang memiliki panjang gelombang tunggal) dikenakan pada keping tipis berilium sebagai sasarannya. Kemudian untuk mengamati foton dari sinar X dan elektron yang terhambur dipasang detektor. Sinar X yang telah menumbuk elektron akan kehilangan sebagian energinya yang kemudian terhambur dengan sudut hamburan sebesar T terhadap arah semula. Berdasarkan hasil pengamatan ternyata sinar X yang terhambur memiliki panjang gelombang yang lebih besar dari panjang gelombang sinar X semula. Hal ini dikarenakan sebagian energinya terserap oleh elektron. Jika energi foton sinar X mula-mula hf dan
Induksi Magnetik Pada Solenoida Menjadi Bertambah Besar Jika
Sumber: https://golengku.blogspot.com/2016/12/induksi-magnetik-solenoida.html