Gambar Tuhan Yesus Dan Anak Anak
St. Paul Si Hawari | |
---|---|
![]() St. Paul, oleh El Greco |
|
Hawari kepada hamba allah bukan Yahudi, Santo, Martyr |
|
Lahir | seputar 10 Tarsus |
Meninggal | sekitar 67 Rome semasa Penganiayaan Nero |
Dikanunkan | sebelum penjemaahan |
Tempat keramat | Gereja Saint Paul di luar tembok |
Hari perayaan |
|
|
Saint Paul medium menggambar surat-surat
Saint Paul, pada relik gigi asu Byzantine, kurun ke-6 atau awal ke-7 (Musée de Cluny)
Paulus
ialah inisiator berarti dalam agama Kristian. Tanda asalnya ialah ‘Saul’ , merupakan hawari bagi agama Kristian walaupun lain pernah berguru secara sambil dengan Jesus. Paul maupun Paulus adalah gelarannya.
Daftar Isi:
- 1 Sediakala hidup [sunting | sunting sumur]
- 2
Perantauannya
[sunting
|
sunting sumber]
- 2.1 Pelayanan awal [sunting | sunting sumber]
- 2.2 Pengembaraan misi mula-mula [sunting | sunting sumber]
- 2.3 Konsili Jerusalem [sunting | sunting sumber]
- 2.4 Insiden di Antiokhia [sunting | sunting mata air]
- 2.5 Avontur misi kedua [sunting | sunting sumur]
- 2.6 Pelawatan misi ketiga [sunting | sunting sumber]
- 2.7 Penangkapannya [sunting | sunting sendang]
- 3 Kematian [sunting | sunting mata air]
- 4 Rujukan [sunting | sunting sumber]
- 5 Pautan asing [sunting | sunting sumber]
Sediakala hidup
[sunting
|
sunting sumur]
Paulus lahir dalam sebuah keluarga Yahudi yang lahir di Tarsus iaitu di tanah Kilikia, berguru pula dengan Gamaliel. Gamaliel ialah koteng fakih yang dihormati disegenap kaumnya dan beliau adalah bersumber seorang kaum Farisi (Pharisees). Paulus koteng menyatakan dirinya berketurunan Rom.
Perantauannya
[sunting
|
sunting sumber]
Pelayanan awal
[sunting
|
sunting sumber]
Sesudah perjumpaannya dengan Yesus dan menjadi buta, Saulus tinggal 3 hari di ii kabupaten Damsyik, di mana anda disembuhkan berusul kebutaan dan dibaptis makanya Ananias (perian 34 M)[1]
Saulus suntuk beberapa hari serempak dengan murid-murid di persinggahan tersebut.[2]
Di nanti dalam suratnya kepada jemaat di Galatia, Saulus, nan sudah lalu berganti jenama menjadi Paulus, mengatakan bahwa beliau kemudian purwa-tama pergi ke tanah Arab, dan kemudian kembali ke Damaskus.[3]
Ketika itu juga beliau mempublikasikan Yesus di rumah-apartemen tagut, dan mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah. Semua bani adam yang mendengar hal itu heran dan berkata: “Bukankah anda ini yang di Jerusalem mahu membinasakan barangsiapa yang memanggil stempel Yesus ini? Dan bukankah sira hinggap ke sini dengan pamrih bikin menyirat dan membawa mereka ke hadapan rohaniwan-imam kepala?” Akan tetapi Saulus semakin ki akbar pengaruhnya dan beliau mencemaskan orang-anak adam Yahudi yang lampau di Damsyik, kerana engkau membuktikan, bahwa Yesus merupakan Masih (ataupun Messias). Beberapa hari kemudian anak adam Yahudi merundingkan suatu tulang beragangan bakal membantai Saulus. Cuma tujuan virulen itu diketahui maka dari itu Saulus. Siang lilin batik cucu adam-makhluk Ibrani meraun semua ki portal kota, supaya bisa membunuh dia. Kendatipun demikian pada suatu malam petatar-muridnya mengambilnya dan menurunkannya berpokok atas tembok kota dalam sebuah keranjang.
Setibanya di Jerusalem Saulus cuba mendekatkan diri kepada murid-murid, hanya semuanya takut kepadanya, kerana mereka tidak dapat berkepastian, bahwa beliau juga seorang murid. Tetapi Barnabas menerima kamu dan membawanya kepada rasul-utusan tuhan dan menceriterakan kepada mereka, bagaimana Saulus melihat Tuhan di tengah urut-urutan dan bahwa Halikuljabbar berbicara dengan dia dan bagaimana keberaniannya mengajar di Damsyik dalam etiket Yesus. Dan Saulus konstan bersama-sama dengan mereka di Jerusalem, dan dengan keberanian mengajar kerumahtanggaan nama Sang pencipta. Ia juga bertutur dan problematis jawab dengan orang-orang Ibrani nan berbahasa Yunani, doang mereka itu berusaha gorok engkau. Akan tetapi sesudah peristiwa itu diketahui oleh plasenta-saudara anggota jemaat, mereka membawa dia ke Kaisarea dan dari danau membantu sira ke Tarsus.[4]
Dia menjelaskan dalam Surat Galatia bagaimana 3 tahun setelah pertaubatannya, ia pergi ke Jerusalem (tahun 37 M). Di sana beliau bertemu Yakobus dan tinggal bersama Simon Petrus selama 15 tahun (Galatia1:13-24).
Tidak ada catatan termuat terangan bahawa Paulus kenal akan Yesus secara peribadinya sebelum tokoh tersebut disalib, tetapi dipastikan bahwa engkau mengetahui pekerjaan dan juga majelis hukum Yesus di aribaan Pastor Besar Yahudi. Paulus menggarisbawahi bahwa engkau menyepakati Injil tak berbunga orang tidak, melainkan maka itu petunjuk Yesus Kristus (Galatia1:11-12).
Dalam suratnya kepada jemaat di Galatia itu Paulus mengisahkan bagaimana ia dibantu culik diri berpangkal daerah tingkat Damaskus sreg zaman pemerintahaan raja Aretas dari Nabataea.[3]
Sri paduka Aretas (Harithat IV) nan wafat plong periode 40 (tatap
2 Korintus 11:32-33) memerintah mulai sejak masa 9 sampai 40 M.[5]
Sejarawan Flavius Yosefus mencatat detail friksi antara raja Aretas dengan kanjeng sultan Herodes Antipas mengenai marginal.[6]
Yosefus menuliskan Aretas sebagai “syah Arabia Petrea” (Josephus Antiquities 18.5, Whiston 1957:539). Maharaja Tiberius berpihak kepada Herodes Antipas dan memerintahkan Vitellius, prokonsul di Suriah, “untuk berperang menimpali Aretas.” Dalam pengelanaan Vitellius menerima komunikasi yang mengabarkan kematian Tiberius, maka beliau menjujut pun tentaranya. Tiberius wafat pada terlepas 16 Maret 37 dan pada saat itu Damaskus berada di bawah kekuasaan Empayar Romawi dan dipimpin oleh Vitellius. Ratu Aretas wafat lega musim 40 sehingga lolosnya Paulus dari Damaskus terjadi antara musim 37 dan 40. Belum jelas kapan Aretas mengakui kuasa atas Damaskus dari Maharaja Caligula kerumahtanggaan penyelesaian kasus di Suriah. Pemerintahan Areta di Damaskus dapat berawal dari tahun 37 berdasarkan rakitan ilmu purbakala berupa alat penglihatan receh. Dosker menulis: “Waktu Tiberias wafat lega perian 37, dan mengingat urusan Arabia telah tuntas pada tahun 39, jelas bahwa pertobatan Paulus terjadi antara waktu 34 dan 36. Tanggal ini kemudian menjadi tentu berkat sebuah koin dari Damaskus, dengan lembaga raja Aretas dan musim “101”. Seandainya tahun itu mengacu sreg era Pompian, penting selevel dengan tahun 37 M, sehingga pertobatan Paulus terjadi pada tahun 34 (T. E. Mionnet, Description des medailles antiques greques et romaines, V [1811], 284f.).”[7]
Internal Surat Galatia, Paulus sekali lagi menceritakan bahwa 14 tahun selepas pertobatannya (tahun 48 M) ia masuk kembali ke Jerusalem (Galatia 2:1-10). Tidak diketahui sepenuhnya apa yang terjadi selama 14 musim ini, kerana Kisah Para Nabi atau Arsip Galatia lain menerimakan detail jelas.[8]
Pada penghabisan masa ini, Barnabas pergi untuk mencari Paulus di Tarsus dan mengangkut dia kembali ke Antiokhia (Kis 11:25).
Apabila satu provokasi kebuluran terjadi di Judea, diduga seputar tahun 45-46[9]
atau 48 M, Paulus dan Barnabas start ke Jerusalem kerjakan memasrahkan dukungan moneter dari komunitas Antiokhia.[10]
Menurut Cerita Para Utusan tuhan, Antiokhia menjadi taktik alternatif buat penyebaran orang Kristen pasca- kematian Stefanus. Di Antiokhialah para pengikut Yesus purwa barangkali disebut “Kristen”[11]
Pengembaraan misi mula-mula
[sunting
|
sunting sumber]
jmpl|Pintu Kisan, diyakini andai ajang Paulus melarikan diri pecah penganiayaan di Damaskus Penulis Narasi Para Rasul memformulasikan perjalanan Paulus menjadi tiga pertualangan terpisah. Avontur pertama, (Kis. 13-14) awalnya dipimpin oleh Barnabas, nan cekut Paulus dari Antiokhia menuju Siprus kemudian Asia Kerdil (Anatolia) selatan, dan kembali ke Antiokhia. Di Siprus, tanda Yunani “Paulus” menginjak dipakai mengoper cap Yahudi “Saulus”. Di sini kamu memarahi dan membutakan netra Elimas sang penyihir (Kis 13:8-12) yang berusaha menghalang laluan dan kerjanya menyampaikan ajaran mereka nan sesat. Bersumber titik ini, Paulus digambarkan bak pemimpin kelompok.[12]
Antiokhia dijadikan i resep kekristenan utama berpangkal penginjilan Paulus.[13]
Konsili Jerusalem
[sunting
|
sunting sumber]
Kebanyakan ilmuwan setuju bahwa perjumpaan berharga antara Paulus dan jemaat di Jerusalem terjadi di antara hari 48-50,[14]
yang dijelaskan dalam Kis. 15:2 dan rata-rata dilihat sebagai hal yang setinggi dengan yang disebutkan oleh Paulus privat Galatia 2:1.[14]
Tanya ki akal nan diajukan ialah apakah non-Yahudi yang bertobat perlu disunat.[15]
Pada pertemuan ini, Petrus, Yakobus (saudara Yesus Kristus), dan Yohanes menyetujui misi Paulus bagi bangsa-bangsa tidak.
Insiden di Antiokhia
[sunting
|
sunting mata air]
Meskipun perjanjian dicapai pada Konsili Jerusalem sebagaimana yang dipahami oleh Paulus, Paulus mengobrolkan bagaimana beliau kemudian di depan awam mencerca Petrus, atas kewegahan Petrus untuk makan bersama dengan orang Masehi non-Yahudi di Antiokhia, selepas menerima kunjungan hamba allah-khalayak Yahudi Masehi (kerana secara tali peranti, individu-orang Yahudi dilarang makan bersama orang-orang bukan Yahudi).[16]
Di internal Surat Galatia, nan ialah sumur terdepan dari insiden di Antiokhia ini, Paulus mencatat perkataannya kepada Petrus: “Sekiranya kamu, koteng Ibrani, roh secara kafir dan bukan secara Yahudi, bagaimanakah sira dapat memaksa tali pusar-tali pusar yang bukan bersunat untuk hidup secara Yahudi?” (Galatia2:11-14). Paulus pun mengistilahkan bahwa lebih lagi Barnabas (rekan seperjalanannya hingga saat itu) ikut-ikutan bersikap seperti Petrus.[17]
Hasil akhir berpokok insiden tersebut masih belum jelas.
The Catholic Encyclopedia
menyatakan: “catatan Paulus atas insiden itu tak meninggalkan kesangsian bahwa Petrus melihat kesahihan berbunga teguran itu.” Setelah situasi itu Paulus kemudian start memulai misi berikutnya berpunca Antiokhia.
Avontur misi kedua
[sunting
|
sunting sumur]
N domestik penjelajahan misi kedua, setelah pertikaian dengan Barnabas kerana permasalahan Yohanes Markus, Paulus ditemani oleh Silas. Mereka berangkat pada tahun 49 M bermula Antiokhia, menuju Siria dan Kilikia, dan tiba di selatan Galatia. Di Listra, Timotius bergabung dengan mereka. Mereka seberang daerah Frigia dan perbatasan Misia. Lalu mereka menyatu dengan Lukas di Troas. Ia memutuskan untuk pergi ke Eropa, dan di Makedonia sira mendirikan komunitas Kristen pertama Eropa: Jemaat Filipi. Kembali di Tesalonika, Berea, Atena dan Korintus. Anda tinggal selama 1,5 periode di Korintus, di rumah sejodoh suami-isteri, Akwila dan Priskila (Kisah Para Rasul18:11). Masa tinggalnya ini bersamaan dengan waktu Galio menjawat pendek seumpama gubernur (prokonsul) di Akhaya dari 1 Juli 51 sampai 1 Juli 52.[18]
Pada perian tawar rasa tahun 51, anda menulis surat pertama kepada Jemaat Tesalonika, dokumen tertua berpokok Perjanjian Baru. Hari berikutnya sira kembali ke Antiokhia.
Pelawatan misi ketiga
[sunting
|
sunting sumber]
Setelah tinggal di Antiokhia beberapa momen, Paulus pergi ke Galatia dan Frigia cak bagi mendukung gereja-gereja yang telah engkau dirikan sreg perjalanan sebelumnya (Kisah Para Rasul18:23). Kemudian beliau berkeliling pada wilayah barat Bitinia dan tiba di Efesus dengan perjalanan darat. Di Efesus ia batik tembusan pertamanya kepada orang-cucu adam Korintus pada perian 54 dan surat kedua pada akhir 57.
Setelah tiga masa di Efesus, Paulus kemudian mengunjungi Asia Boncel dan Yunani. Kemudian memandu Lukas, ia berlayar ke Troas, disertai bilang petatar-muridnya (Kisahan Para Rasul20:4), disebabkan kerana rencana pembunuhan terhadap dirinya maka itu orang-cucu adam Ibrani. Dan akhirnya anda kembali ke Jerusalem dan bertemu dengan Yakobus di sana.
Penangkapannya
[sunting
|
sunting sendang]
Paulus start di Jerusalem tahun 57 membawa tip sumbangan yang dikumpulkan bagi jemaat di sana dari kota-daerah tingkat yang dikunjunginya.[14]
Kamu disambut hangat, namun sekali lagi ditanya dengan teliti oleh Yakobus akan halnya kritikan bahwa beliau “mengajar semua orang Yahudi yang tinggal di antara bangsa-nasion lain bikin membebaskan hukum Musa, sebab engkau mengatakan, supaya mereka jangan membawa ke air anak-anaknya dan jangan semangat menurut tradisi” Yahudi.
[19]
Paulus dianjurkan bagi berbuat upacara pentahiran, cak agar “semua orang akan tahu, bahwa segala warta yang mereka dengar tentang engkau adakalanya tidak benar, melainkan bahwa beliau taat menernakkan hukum Taurat.”[20]
Enggak berapa lama setelah sebatas di Jerusalem, Paulus ditangkap dengan tuduhan membawa hamba allah-orang bukan Ibrani ke intern rumah zakiah yang mahakuasa. Paulus dibawa ke markas legiun Roma dan dihadapkan kepada gubernur Romawi Antonius Feliks di Kaisarea. Kamu ditahan sejauh 2 tahun, sebatas gubernur yang baru, Perkius Festus, membuka sekali lagi kasusnya pada masa 59. Karena tidak mahu diadili di Jerusalem, Paulus menyatakan banding kepada Maharaja, sehingga kemudian kamu dikirim ke Roma dengan mendaki kapal.[21]
Kematian
[sunting
|
sunting mata air]
Butiran mengenai kematian Paulus tidak dijelaskan seterangnya internal Alkitab. Sekadar pagar adat Kristian ada menyatakan anda dipercayai mati dihukum penggal di Roma pada masa pemerintahan Nero pada seputar pertengahan 60-an di
Tre Fontane Abbey.[22]
Kewarganegaraan Romawi yang dimilikinya mengizinkan Paulus menjalani hukuman sepi nan lebih cepat adalah dengan pembacokan.[23]
Rujukan
[sunting
|
sunting sumber]
-
^
Hengel, Martin and Anna Maria Schwemer, trans. John Bowden.
Paul Between Damascus and Antioch: The Unknown Years
Westminster John Knox Press, 1997. ISBN 0-664-25736-4 -
^
Kisah Para Rasul 9:19
-
^
a
b
Galatia 1:17
-
^
Kisah Para Rasul 9:20-30
-
^
Swaim 1962 Aretas. Pp. 217-218 in The Interpreter’s Dictionary of the Bible edited by G. A. Buttrick. Nashville: Abingdon Press, 1962. Halaman 217–218. -
^
Flavius Josephus, Antiquities 18.5.3. -
^
Dosker, Henry E. 1986 Aretas. P. 288 in The International Liwa Bible Encyclopedia, vol. 1, edited by Geoffrey W. Bromiley. Grand Rapids: William B. Eerdmans Publishing Company. Halaman 288–289. -
^
Barnett, Paul
The Birth Of Christianity: The First Twenty Years
(Eerdmans Publishing Co. 2005) ISBN 0-8028-2781-0 p. 200 -
^
Ogg, George,
Chronology of the New Testament
in
Peake’s Commentary on the Bible. Nelson. 1963 -
^
Barnett p. 83 -
^
Kisahan Para Nabi 11:26 -
^
Peta perjalanan misi pertama -
^
Ralat petik: Tag
<ref>
tidak sah; referensi bagi rujukan
Harris
tidak disediakan -
^
a
b
c
Ralat petik: Tag
<ref>
tidak sah; teks bagi rujukan
ODCC self
tidak disediakan -
^
Kisah Para Nabi15:2, Galatia2:1
-
^
Catholic Encyclopedia: Judaizers
lihat adegan judul: “The Incident At Antioch“ -
^
Catholic Encyclopedia: Judaizers
-
^
Kisahan Para Nabi 18:12-17 -
^
Kisah Para Rasul 21:21
-
^
Narasi Para Nabi 21:24
-
^
Kisah Para Rasul 25 -
^
Serena De Leonardis and Stefano Masi (1999). Art and history: Rome and the Vatican. Casa Editrice Bonechi. p. 21 -
^
Lashway, Calvin. “HOW and WHERE did the Apostle Paul die?” Web: HOW and WHERE did the Apostle Paul die?
Pautan asing
[sunting
|
sunting sumber]
Gambar Tuhan Yesus Dan Anak Anak
Source: https://caribes.net/gambar-tuhan-yesus-memeluk-anaknya/