Cara Mengobati Tembolok Ayam Kembung

Bapak Usman Ismail

Email : [email protected]

Ayam saya mengalami tembolok kembung penuh air dan setelah dikeluarkan beraroma busuk, peristiwa tersebut disebabkan karena apa? Minta penjelasannya.

Jawab:

Penyebab gejala kandungan membesar belum diketahui secara pasti. Jika saat diraba kas dapur terasa keras, suka-suka prospek terjadi godaan rezeki atau penimbunan ransum plong bagian kas dapur sehingga terjadi penyumbatan pada penggalan tersebut. Pada kasus yang sukar, tembolok bisa terlihat sangat membelenting dan penuh pakan, serta ditemukan partikel
litter/sekam dan cair yang kerap kelihatannya berbau agak busuk. Lazimnya mukosa nafkah pun boleh mengalami luka. Ayam lazimnya akan tetap makan walaupun aktivitas pencernaannya akan terganggu. Selalu terjadi pada ayam yang diberi makan setelah dipuasakan. Jika masih bertahan privat periode lama, mandung akan menjadi mersik karena nutrisi nan terserap dan termetabolisme tidak optimal hingga bubar pada kematian. Problem peranakan galibnya terjadi dikarenakan pemberian pakan yang tidak teratur atau bukan terkontrol, misalnya ayam kelaparan, atau bisa kembali karena haus nan lalu. Gejala awam penyakit ini antara enggak tembolok mumbung, congor dan cingur keluar hancuran berbau busuk, dan sulit menelan.

Berasal beberapa sumber disebutkan bahwa pembesaran tembolok juga bisa disebabkan oleh beberapa hal, yaitu:

1. Terwalak benda asing nan terkenai oleh ayam seperti tali, memakan banyak sekam ataupun dimensi pakan yang berlebih besar (terutama ukuran milu) sehingga tidak boleh dicerna oleh mandung.
2. Ada beberapa faktor penyebab lainnya sama dengan infeksi protozoa, cendawan alias cacing yang turut ke nafkah, atau pecahnya/putusnya beberapa jaringan elastis puas lambung ayam sehingga menyebabkan kandungan membengkak berlebihan.

Kami habis menganjurkan semoga Kiai taat menggali informasi sebanyak kelihatannya tentang gejala penyakit yang lainnya dan perubahan lega bedah bangkai. Hal ini karena diagnosa diatas bertabiat darurat dan perlu diteguhkan dengan gejala-gejala klinis yang bertambah sempurna, perubahan patologi anatomi, dan bila wajib dilakukan uji laboratorium.

Apabila kondisi alat pencernaan sudah membesar, maka tidak terserah obat yang efektif untuk menyembuhkannya. Bertambah baik ayam jantan segera diafkir sebaiknya tak menambah biaya pakan. Padahal ayam nan belum terlalu parah dapat diberikan
Penawar Ki gua garba
(komoditas Medion untuk memintasi gangguan rezeki) dengan aturan pakai 30 ml untuk ayam aduan dewasa dan 10 ml buat anak mandung sebanyak 3 kelihatannya dalam sehari, dicekokkan langsung ke dalam perkataan. Kemudian dilakukan pengurutan tembolok hingga lunak dan diusahakan hingga isi ki gua garba dimuntahkan, bila perlu kepala ayam diarahkan ke asal.

Apabila kasusnya teridentifikasi akibat jamur begitu juga
Candida albicans, maka dapat diberikan Nistatin verbal 300.000 unit/kg BB setiap 8 jam atau
Flucytosine
yang diberikan peroral dengan dosis 60 mg/kg BB setiap 12 jam.

Pencegahan dapat dilakukan dengan berbagai pendirian antara lain :

• Perbaikan manajemen kandang termasuk cek secara rutin kondisi kandang/arena pakan agar enggak ada benang yang berceceran, paku, kawat atau benda asing lainnya nan memicu ayam buat makan.
• Kondisikan kandang nan senantiasa aman dan nyaman dengan akses nan mudah memperoleh air minum dan pakan.
• Perbaikan pengelolaan pakan mulai saat pakan datang, penyimpanan atau saat di berikan ke ayam. Pakan yang berjamur sebaiknya tidak diberikan. Jika pakan banyak mengandung bahan yang keras seperti jagung, maka tambahkan grit bikin membantu dalam proses pencernaan. Perhatikan juga agar anugerah pakan tak tertinggal serta ukuran elemen pakan sesuai. Pelalah sediakan air minum yang kudrati dan sehat.
• Mengurangi faktor penyebab imunosupresan termasuk stres.
• Desinfeksi peralatan pakan/minum dengan menggunakan
  Medisep/Neo Antisep. Desinfeksi air minum kembali perlu dilakukan dengan menggunakan
  Desinsep.
• Menjaga stamina ayam agar selalu dalam kondisi prima dengan pemberian multivitamin seperti
  Vita Stress/Fortevit