Budidaya Tanaman Cabe Rawit Dalam Polybag.
Mengatasi
gej
ozon
lak
harga
sahang, pemerintah
mencanangkan
Gerakan
Nasional
Tanam(Gertam) Sahang di halaman.
Setiap
rumah
tangga
dianjurkan
menanam
10-20
mayat
cabai.
Sekiranya
dipelihara
dengan
baik, satu
kunarpa
cabai
dapat
berproduksi 0.7-1.4 kg dengan
masa
panen 20 kali nan dipanen 2 kali seminggu.
Mendukung Propaganda tanam Cabai, BPTP Balitbangtan Sumatera Barat membisniskan makin dari 150.000 bibit embalau kepada organisasi wanita sebagai halnya: Cak regu Penggerak (TP) PKK Wilayah dan kabupaten/kota, Dharmawanita, Wanita HKTI, IWAPI, kelompok wanita bercocok tanam dan mahajana masyarakat secara perorangan. Keberhasilan gertam cabai sangat tergantung pada pemeliharaan yang dilakukan, berikut disajikan panduan budidaya cabai internal pot/polybag.
Syarat Tumbuh
Tanaman cabai mempunyai daya aklimatisasi yang cukup luas. Bisa tumbuh dengan baik didataran minus setakat dataran hierarki (1-1.500 meter di atas permukaan laut) dengan keasaman tanah (pH) 5,5 -6,5. Dekat semua tipe tanah cocok ditanami cabai belaka yang minimum baik adalah persil kompos yang kaya akan unsure hara, draina sedana erasi tanah cukup baik, dan air pas tersedia sejauh pertumbuhan dan kronologi pohon. Tanaman lombok membutuhkan kilap surya yang cukup selama periode dengan intensitas penyorotan lebih berpunca 70%. Jika tekor kirana matarhari, tanaman akan merecup meninggi, daun dan batang lemas, umur penuaian bertambah lama serta produksi minus.
Penyiapan
Media Semai
Media nan dianjurkan untuk penyemaian adalah sintesis persil, pupuk kandang atau pupuk hijau dan sekam bakar dengan proporsi 3:2:1. Untuk mencegah ofensif problem, media semaian terlebih dahulu disterilisasi. Sterilisasi dilakukan dengan menguapi media atau dengan mengelantang di merangsang mentari. Kemudian didinginkan, dimasukan kedalam wadah penyemaian dan disiram.
Bekas semai yang bias digunakan antara bukan polybag kerdil, jaring-jaring plastikes, daun mauz, nampan plastik, alias memanfaatkan gelas plastic lulusan minuman (aqua) yang diberi gorong-gorong.
Perlakuan
Jauhar
Benih diambil dari pertanian yang sehat, berasal dari buah yang telah matang penuh dan sehat.Sebelum mani disemai, terlebih dahulu benih direndam privat air hangat kuku(suhu45-50
ozonC) selama 1 jam fungsi memacu tumbuhnya benih. Selain dengan air suam, jauhar sekali lagi dapat direndam kerumahtanggaan enceran fungisida Previcur N dengan dosis 1-2 cc per liter air selama 1 jam. Fungsinya selain untuk menggesakan tumbuhnya benih lagi untuk mencegah serangan jamur.
Selama perendaman, benih yang cacat dan nan mengapung dibuang. Selepas itu mani ditiriskan dan dikering anginkan di atas kertas koran seyogiannya tak lengket di tangan momen menyemaikan.
Penyemaian
Mani disemai satu persatu dalam wadah semai yang sudah di isi sarana semaian, dan ditutup dengan kendaraan semai halus dengan cara diayakan. Buat mempertahankan kelembaban, persemaian ditutup dengan karung plastic ataupun goni atau daun pisang. Selama di pesemaian dilakukan penyiraman dengan memercikan air.
Umur 5-7 hari pasca- semai, jauhar akan bertunas. Tutup persemaian dibuka. Setelah berusia 20-30 hari atau berdaun 4-5 helai, bibit dapat dipindahkan kedalam botol/polybag
besar.
Ki alat Tanam
dan
Penghutanan
Media tanam lakukan budidaya cabai dalam jambangan/polybag adalah sintesis tanah dan rabuk kandang atau kompos dengan perbandingan1 : 1. Jika tanahnya padat, boleh ditambahkan sekam bakar atau sekam nan sudah lapuk dengan perbandingan antara tanah, pupuk kandang/soren dan sekam, 3:2:1. Ukuran pot/polybag raksasa nan dipetuakan adalah 40×50 cm.
Penghijauan alias pemindahan bibit dari polybag mungil ke polybag besar sebaiknya dilakukan sreg petang perian agar bibit mempunyai hari yang cukup untuk beradaptasi pada malam hari. Bibit yang ditanam adalah nan telah berusia 20-30 hari maupun berdaun 4-5 benang. Sebelum esensi ditanam atau dipindahkan, terlebih adv amat disiram dengan air sampai medianya jenuh. Lebih lanjut bibit dikeluarkan bermula wadah pembibitan dengan pilih-pilih dan ditanam pada pot/polybag besar. Ki alat dijaga hendaknya tidakpecah.
PemeliharaanTanaman
Pemeliharaan adalah salah satu kunci keberhasilan internal budidaya cabai. Pemeliharaan harus dilakukan secara kepatuhan, diantaranya penyiraman, penyiangan, perempelan, pemupukan, pemasangan ajir serta pengendalian Organisme PenggangguTanaman (OPT).
Penyiraman dilakukan setiap hari plong pagi atau sore perian jika tidak terserah hujan. Penyiangan dilakukan sekali dua minggu dengan cara membuang jukut-rumput liar yang cak semau di n domestik dan di sekeliling pot/polybag.
Tunas samping serta sebahagian daun yang bersemi sampai dengan ketinggian 15 – 25 cm dari permukaan tanah dipangkas/dirempel. Pemangkasan bertujuan untuk menghindari percikan air pendirusan yang berhimpit pada bagian tanaman, layon menjadi kokoh dan kuat, pertumbuahan bagian atas tanaman bertambah abstrak, peredaran udara makin baik.
Pengepakan ajir dilakukan sedini mungkin menggunakan target yang kuat, begitu juga kayu, aur atau objek lainnya.
Pemupukan
Pupuk kimia diberikan setelah tanaman berusia 1 (satu) bulan. Pupuk nan diberikan yakni NPK (16:16:16) dengan kaidah melarutkan 10 gram NPK dalam 1 (suatu) liter air. Kemudian enceran pupuk disiramkan puas tanaman sebanyak±200 ml (satu kaca Aqua) per jambang/polybag, suatu mungkin dalam10 periode.
Umpama pupuk tambahan dapat juga diberikan air cucian beras, air cucian daging/ikan, rabuk cairan (urine ternak),dan pupuk nabati sebagaimana daunTitonia. Air bilasan beras atau air bilasan daging/iwak sebelum digunakan terlebih dahulu disaring. Air seni ternak nan digunakan yaitu yang sudah difermentasi.
Pengendalian
Organisme
Pengganggu
Tumbuhan (OPT)
Tantangan nan sepan rumpil dalam budidaya merica yaitu serangan hama dan penyakit atau OPT. Hama nan banyak menyerang tanaman merica antara bukan: ulat tanah, larva grayak, ulat biji pelir, kutu kebul, kutu daun, trips dan tuma. Keburukan yang banyak menuding antara lain: Virus kuning, busuk biji zakar Antraknos, Layu Fusaium, layu bakteri, bercak daun serkos poradan rebah kecambah.
Pengendalian wereng dan penyakit dilakukan dengan menerapkan prinsi ppengendalian wereng terpadu (PHT), adalah melakukan budidaya secara sehat yang diawali dengan pemilihan varietas tahan, benih yang bebas serangan OPT, perlakuan sperma, penyucihamaan media semaian, pendirusan, sanitasi lahan dan perabukan secara teratur, serta pengamatan rutin setiap pagi dan petang tahun. Pengamatan rutin pada pagi dan burit dilakukan karena umumnya hama menjangkiti tanaman sreg pagi dan petang hari hingga malam. Jika ditemukan wereng, langsung dilakukan pengendalian secara mekanik, yakni dengan mencuil hama dan membunuhnya.
Seterusnya bias lagi disemprotkan pestisi dan abati atau bio racun hama, seperti: minyak seraiwangi dengan dosis 1-3 cc/liter air yang ditambah dengan minus detergen. Pestisi dan abati lainnya bias dibuat berpokok daun sirsak, daun mindi, daun lais, bayam duri, anakan kembang puku lempat, tembakau dan lain-bukan.
Riuk satu biopestisida yang dapat digunakan bakal pengendalian hama dan penyakit cili menurut peneliti Balai Penelitian Sayuran (Balitsa) Balitbangtan, Wiwin Setiawati yaitu nan dikenal dengan nama ATECU yaitu campuran daun Mimba (Azadirachtaindica), daun Kacang Kartu ceki (Teprosiavogelli) dan air kencing sapi dengan skala 1:1:4 nan direndam sepanjang 15 perian. Aplikasi dengan menyemprotkan atau disiramkan keseluruh bagian pokok kayu dengan dosis 10 ml/liter air. Biopestisida ini cukup ampuh menguasai Trips, Tungau, Ulat Tanah, dan Antraknose.
Kerjakan mencegah menularnya problem ketanaman lain, sebaiknya episode tanaman nan terserang dibuang, lebih jauh dibakar maupun dikubur. Bagi budidya di pekarangan semoga dihindari pendayagunaan racun internal pengendalian wereng dan penyakit.
Panen
dan
Pasca
Panen
Penuaian cabai dilakukan saat biji zakar 90% menguning, yaitu berumur 70-120 hari setelah tanam (HST), tergantung pada varietas dan ketinggian tempa ttumbuh. Di dataran rendah galibnya cili dipanen sreg arwah 70 HST, sedangkan di dataran tinggi seputar 120 HST. Panen dilakukan satu mungkin intern 3-7 waktu. Panen sebaiknya dilakukan pada kurat cerah. Panen hijau boleh dilakuka npada ketika biji zakar telah memadat atau satu rembulan sebelum penuaian merah.
Satu batang cabai merah bisa dipanen sampai 20 mungkin dg hasil 0,7 – 1,5 kg/batang. Dengan menanam 10 batang lada per rumah tinggi diharapkan dapat memenuhi kebutuhan sehari-periode secara mandiri sehingga enggak terpengaruh makanya gejolak harga di murahan. (RifdaRoswita).
Budidaya Tanaman Cabe Rawit Dalam Polybag
Source: http://sumbar.litbang.pertanian.go.id/index.php/info-tek/1022-budidaya-cabai-dalam-pot-polybag