Hama DAN Kelainan Pokok kayu PADI

Dalam budidaya tanaman padi, maka tidak akan terlepas dari ancaman hama dan problem yang sering mencaci tanaman tersebut. Serbuan wereng dan penyakit apabila kerumahtanggaan pengendaliannya kurang tepat, maka boleh meletakkan produktivitas berpunca tanaman padi tersebut. Maka dari itu karena itu, diperlukan pengetahuan peladang bikin bisa mengenal variasi-spesies hama dan problem tanaman padi agar petani berlimpah mengidentifikasi dan menerapkan pengendalian secara tepat, cepat, dan akurat. Dengan terkendalinya serangan hama dan masalah, maka tujuan pecah kegiatan budidaya akan tercapai.

Keong Mas

Keong mas adalah riuk suatu hama utama tanaman padi. Stadia rentan padi yaitu: persemaian dan padi 10 HST. Mekanisme destruktif: keong memarut jaringan tanaman dan memakannya. Gejala kerusakan: tanaman muda dimakan sebatas habis sehingga banyak rumpun hilang, satu buntang gabah akan lewat dimakan seekor keong selama 3-5 menit.

Pengendalian secara tamadun teknis dapat dilakukan dengan cara:

  1. Kapan semula pokok kayu yaitu umur padi 0-25 hari, lahan sawah perlu dikeringkan dalam hal macak-macak hingga keong tidak dapat merayap menuju rumpun padi nan akan diserang. Kalaupun diserang, persentase serangan di bawah ambang kerusakan.
  2. Pembuatan sungai buatan di sekitar lahan pertanaman semoga keong bisa berkumpul silam dimusnahkan.
  3. Serokan air perlu dibersihkan berasal tanaman-tanaman air sebagaimana katak dan lainnya kiranya lain menjadi alat pencernaan stok untuk berkembangnya keong mas.

Pengendalian secara mekanis dapat dilakukan dengan prinsip:

  1. Induk keong dan kerubungan telur yang terpandang dilihat semuanya harus diambil dan dikumpulkan untuk dimusnahkan.
  2. Pasang seleksian berusul kawat di gerbang air ikut ke petak sawah sehingga keong dapat terjaring dan terhenti di kawat tersebut.
  3. Pasang ajir terbit kusen untuk bekas menempatkan kelompok telur keong sehingga mudah diambil dan dibuang.
  4. Intern parit yang dibuat diberi umpan haring berupa daun papaya maupun kulit pisang sehingga keong tertarik dan berkumpul sehingga mudah diambil serta dimusnahkan.
Baca :   Agar Tanaman Kapulaga Berbuah Lebat

Wereng Coklat

Wereng coklat mengesir perladangan yang dipupuk nitrogen tinggi dengan jarak tanam rapat. Ambang ekonomi wereng ini adalah 15 ekor per rumpun. Siklus hidupnya 21-33 hari.

Cara pengendaliannya adalah sebagai berikut:

  1. Gunakan jenis tahan hama coklat.
  2. Berikan pupuk K bagi mengurangi kebinasaan.
  3. Monitor pertanaman minimum lambat 2 minggu sekali.
  4. Bila populasi hama di bawah kuala ekonomi gunakan racun serangga ilmu tumbuh-tumbuhan atau kawul entomopatogen (Metarhizium annisopliae atau Beauveria bassiana).
  5. Bila populasi hama di atas estuari ekonomi gunakan insektisida kimiawi yang direkomendasikan.

Penggerek Batang

Hama minimum utama pada pokok kayu padi, sering menimbulkan kerusakan selit belit dan kehilangan hasil yang tinggi. Stadia pokok kayu yang rentan terhadap serangan penggerek kunarpa yaitu sejak pembibitan hingga pembentukan malai. Gejala kehancuran yang ditimbulkannya mengakibatkan anakan mati atau bosor makan disebut sundep puas tanaman stadia vegetative dan beluk (malai nihil) pada pokok kayu stadia generative. Gejala sundep yaitu daun masak, meringkai, dan sunyi serta rente kerdil. Sedangkan bikin gejala beluk yaitu malai padi bercat coklat dan kering, gabah nihil, serta batang dicabut mudah terlepas.

Pengendalian bakal hama ini yaitu dengan cara:

  1. Tanam serta merta.
  2. Penimbunan kelompok telur.
  3. Aplikasi pestisida secara tepat.
  4. Spot treatment puas pohon bergejala.
  5. Aplikasi agen hayati parasitoid telur (Trichogramma sp.).

Belalang Sangit

Belalang sangit merupakan wereng nan umum merusak bulir padi puas fase pemasakan, fase penumbuhan tanaman padi yang rentan terhadap serangan belalang sangit adalah dari keluarnya malai sebatas masak buah dada. Kerusakan yang ditimbulkannya menyebabkan beras berubah warna dan mengapung, serta hampa. Ambang ekonomi walang sangit adalah lebih dari suatu ekor walang sangit sendirisendiri dua rumpun pada masa keluar malai sebatas fase pembungaan.

Baca :   Jelaskan Faktor Faktor Yang Dapat Menyebabkan Terjadinya Koagulasi Pada Koloid

Cara pengendaliannya ialah:

  1. Kendalikan gulma di sawah dan di sekeliling perladangan.
  2. Serabut tanah secara merata agar pertumbuhan tanaman kostum.
  3. Tangkap pianggang dengan menunggangi sauk-sauk sebelum stadia pembungaan.
  4. Umpan jenangau dengan menggunakan ikan nan sudah lalu busuk, daging nan sudah rusak, atau dengan kotoran ayam.
  5. Apabila ofensif menengah mencapai hilir ekonomi, bagi pemancaran racun serangga.
  6. Lakukan penyemprotan sreg pagi sekali maupun sore hari ketika walang sangit congah di kanopi.

Pengendalian wereng cenangau kembali bisa dengan cara pemanfaatan keong mas. Pendirian membuat perangkap:

Radas:
pot bekas, pisai cutter, benang tembaga, daging keong mas, perekat perekat (dapat kembali menggunakan air detergen), air, bamboo.

Mandu pembuatan:

  1. Lubangi dua sisi pot keluaran.
  2. Lengkungkan panggung sayatan ke atas.
  3. Lubangi tutup jambang bikin mengegolkan kawat.
  4. Masukkan dan gantung 3-5 kunarpa keong dengan memasukkannya ke benang besi.
  5. Gunakan lem atau cairan detergen.
  6. Jika dengan perekat, olesi dinding pot dengan lem.
  7. Sekiranya dengan cairan detergen, masukkan air dan detergen ke n domestik botol.
  8. Letakkan jerat di dalam petakan sawah dengan menggunakan tiang bamboo.

Ki kesulitan HDB maupun Kresek

Ki kesulitan HDB alias Kresek disebabkan oleh basil Xanthomonas campestris pv oryzae. Gejala kresek dimulai bersumber tepi daun, bercelup keabu-abuan dan lama-lama daun menjadi kering. Bagian yang cengkar ini akan semakin rembet ke arah tulang daun hingga seluruh daun akan tampak meringkai. Bila serangan terjadi saat bersumber, proses pengisian gabah menjadi tidak sempurna, menyebabkan padi tidak terisi munjung atau bahkan hampa. Pada kondisi seperti mana ini kehilangan hasil boleh mencapai 50-70 persen.

Prinsip pengendalian yang boleh dilakukan yakni:

  1. Pemanfaatan benih dan ekstrak sehat.
  2. Eksploitasi agen hayati Corynebacterium maupun Paenybacillus polymyxa lega benih semangat 14, 28, dan 42 HST dengan dosis 5 cc tiap-tiap liter.
  3. Fertilisasi berimbang, hindari pemupukan T berlebihan, sedangkan P dan K yang cukup.
  4. Hindari pemupukan saat pokok kayu memasuki fase bunting.
  5. Sanitasi mileu dan gulma inang.
  6. Pengairan berselang (satu tahun digenangi, tiga hari dikeringkan).
Baca :   Pernyataan Yang Benar Tentang Asam Klorida Hcl Adalah

Penyakit Blast

Blast dapat menginfeksi tanaman padi pada semua stadia pertumbuhan. Gejala singularis pada daun yaitu calit berbentuk belah ketupat-lebar di paruh dan meruncing di kedua ujungnya. Matra noda kira-terka 1-1,5-0,3-0,5 cm berkembang menjadi berwarna abu-duli pada babak tengahnya. Bila infeksi terjadi pada ruas batang dan gala malai (neck black) akan merubah leher malai yang meradang menjadi kehitam-hitaman dan patah, mirip gejala beluk maka dari itu penggerek batang.

Cara pengendaliannya adalah:

  1. Gunakan tipe tahan blast secara bergantian.
  2. Gunakan pupuk nitrogen sesuai anjuran.
  3. Upayakan hari tanam yang tepat, sepatutnya tahun sediakala pembungaan tidak banyak embun dan hujan terus-menerus.
  4. Gunakan fungisida yang berbahan aktif metil tiofanat maupun fosdifen dan kaugamisin.


Reference:

Kartohardjono, A., Kertoseputro, D., & Tatang Suryana. 2009.
Hama Padi Potensial dan Pengendaliannya. Online.

www.litbangpertanian.go.id/special.padi/bbpadi_2009_itp_16.pdf