Aturan Inferensi Logika Matematika.
Daftar Isi:
- 0.1 BAB 6 LOGIKA MATEMATIKA
- 0.2 PENARIKAN KESIMPULAN/ INFERENSI
- 0.3 half dozen. LOGIKA MATEMATIKA
- 0.4 LOGIKA MATEMATIKA Menuju TKD 2014
- 0.5 KALIMAT MAJEMUK DAN KONEKTIVITAS
- 0.6 Matematika Industri I
- 0.7 1.6 RULES OF INFERENCE
- 0.8 BAHAN AJAR LOGIKA MATEMATIKA
- 0.9 PEMBUKTIAN MATEMATIKA
- 0.10 BAB I LOGIKA MATEMATIKA
- 0.11 LOGIKA. Arum Handini Primandari
- 0.12 four. LOGIKA MATEMATIKA
- 0.13 one.6 RULES OF INFERENCE
- 0.14 ane SISTEM BILANGAN Real
- 0.15 kusnawi.s.kom, 1000.Eng version
- 0.16 MATEMATIKA DISKRIT. Logika
- 0.17 KUANTOR. A. Fungsi Pernyataan
- 0.18 I. PERNYATAAN DAN NEGASINYA
- 0.19 LOGIKA Matematika Industri I
- 0.20 RENCANA PEMBELAJARAN
- 0.21 1 SISTEM BILANGAN REAL
- 0.22 LOGIKA MATEMATIKA Talisadika Maifa
- 0.23 kusnawi.s.kom, M.Eng version
- 0.24 LOGIKA MATEMATIKA I. PENDAHULUAN
- 0.25 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
- 0.26 METODA PEMBUKTIAN DALAM MATEMATIKA
- 0.27 Bab 1 LOGIKA MATEMATIKA
- 0.28 INGKARAN DARI PERNYATAAN
- 0.29 LOGIKA. /Nurain Suryadinata, G.Pd
- 0.30 Logika Matematika. Bab 1
- 0.31 METODA PEMBUKTIAN DALAM MATEMATIKA
- 0.32 PENALARAN INDUKTIF DAN DEDUKTIF
- 0.33 METODA PEMBUKTIAN DALAM MATEMATIKA
- 0.34 1 SISTEM BILANGAN Real
- 0.35 EKSKLUSIF OR (XOR) DEFINISI
- 0.36 Dasar-dasar Logika. (Review)
- 1 Aturan Inferensi Logika Matematika
BAB 6 LOGIKA MATEMATIKA
A 6 LOGIKA MATEMATIKA A RINGKAAN MATERI one. Pengertian Logika adalah suatu metode yang diciptakan untuk meneliti ketepatan penalaran (bentuk pemikiran yang masuk akal). Pernyataan adalah kalimat yang hanya
Lebih terperinci
PENARIKAN KESIMPULAN/ INFERENSI
PENARIKAN KESIMPULAN/ INFERENSI Proses penarikan kesimpulan dari beberapa proposisi disebut inferensi (inference). Argumen Valid/Invalid Kaidah-kaidah Inferensi Modus Ponens Modus Tollens Silogisme Hipotesis
Lebih terperinci
half dozen. LOGIKA MATEMATIKA
6. LOGIKA MATEMATIKA A. Negasi (Ingkaran) Negasi adalah pengingkaran terhadap nilai kebenaran suatu pernyataan. ~ p : tidak p p ~ p B Due south S B B. Operator Logika 1) Konjungsi adalah penggabungan dua pernyataan
Lebih terperinci
LOGIKA MATEMATIKA Menuju TKD 2014
LOGIKA MATEMATIKA Menuju TKD 2014 A. PERNYATAAN MAJEMUK Jenis-jenis pernyataan majemuk: 1. Konjungsi (^ = dan ) A: Hari ini Jowoki kampanye B: Hari ini Jowoki Umroh Konjungsi (A ^ B): Hari ini Jowoki kampanye
Lebih terperinci
KALIMAT MAJEMUK DAN KONEKTIVITAS
KALIMAT MAJEMUK DAN KONEKTIVITAS Dosen & Asisten Dr. Julan HERNADI & (Asrul dan Enggar) Programme Studi Pendidikan Matematika FKIP Unmuh Ponorogo Pertemuan ii FONDASI MATEMATIKA DEFINISI DAN MACAM KONEKTIVITAS
Lebih terperinci
Matematika Industri I
LOGIKA MATEMATIKA TIP FTP – UB Pokok Bahasan Proposisi dan negasinya Nilai kebenaran dari proposisi Tautologi Ekuivalen Kontradiksi Kuantor Validitas pembuktian Pokok Bahasan Proposisi dan negasinya Nilai
Lebih terperinci
1.6 RULES OF INFERENCE
1.6 RULES OF INFERENCE ane Argumen Argumen dalam logika adalah kumpulan sejumlah proposisi. Seluruh proposisi dalam suatu argumen, kecuali proposisi terakhir, disebut premis. Sedangkan proposisi terakhir
Lebih terperinci
BAHAN AJAR LOGIKA MATEMATIKA
1 BAHAN AJAR LOGIKA MATEMATIKA DI SUSUN OLEH : DRS. ABD. SALAM,MM KELAS X BM & PAR SMK NEGERI i SURABAYA LOGIKA MATEMATIKA Standar Kompetensi : Menerapkan logika matematika dalam pemecahan masalah yang
Lebih terperinci
PEMBUKTIAN MATEMATIKA
PEMBUKTIAN MATEMATIKA LOGIKA INFERENSIA Altien Jonathan Rindengan, Southward.Si, M.Kom Pendahuluan Kata inferensia digunakan untuk menyatakan sekumpulan premis yang diikuti dengan kesimpulan. Infrensia yang sahih
Lebih terperinci
BAB I LOGIKA MATEMATIKA
BAB I LOGIKA MATEMATIKA A. Ringkasan Materi 1. Pernyataan dan Bukan Pernyataan Pernyataan adalah kalimat yang mempunyai nilai benar atau salah, tetapi tidak sekaligus benar dan salah. (pernyataan disebut
Lebih terperinci
LOGIKA. Arum Handini Primandari
LOGIKA Arum Handini Primandari LOGIKA MATEMATIKA KALIMAT TERBUKA DAN TERTUTUP Kalimat terbuka adalah kalimat yang tidak mengandung nilai kebenaran Contoh: Apakah kamu tahu pencipta lagu PPAP? Semoga ujian
Lebih terperinci
four. LOGIKA MATEMATIKA
4. LOGIKA MATEMATIKA A. Negasi (Ingkaran) Negasi adalah pengingkaran terhadap nilai kebenaran suatu pernyataan. ~ p : tidak p p ~ p B S Southward B B. Operator Logika 1) Konjungsi adalah penggabungan dua pernyataan
Lebih terperinci
one.6 RULES OF INFERENCE
1.6 RULES OF INFERENCE one Argumen Argumen dalam logika adalah kumpulan sejumlah proposisi. Seluruh proposisi dalam suatu argumen, kecuali proposisi terakhir, disebut premis. Sedangkan proposisi terakhir
Lebih terperinci
ane SISTEM BILANGAN Real
Bilangan existent sudah dikenal dengan baik sejak masih di sekolah menengah, bahkan sejak dari sekolah dasar. Namun untuk memulai mempelajari materi pada BAB ini anggaplah diri kita belum tahu apa-apa tentang
Lebih terperinci
kusnawi.s.kom, 1000.Eng version
Propositional Logic 3 kusnawi.s.kom, M.Eng version i.1.0.2009 Properties of Sentences Adalah sifat-sifat yang dimiliki oleh kalimat logika. Ada iii sifat logika yaitu : – Valid(Tautologi) – Kontradiksi –
Lebih terperinci
MATEMATIKA DISKRIT. Logika
MATEMATIKA DISKRIT Logika SILABUS KULIAH 1. Logika 2. Himpunan 3. Matriks, Relasi dan Fungsi four. Induksi Matematika 5. Algoritma dan Bilangan Bulat vi. Aljabar Boolean seven. Graf eight. Pohon REFERENSI Rinaldi
Lebih terperinci
KUANTOR. A. Fungsi Pernyataan
A. Fungsi Pernyataan KUANTOR Definisi : Suatu fungsi pernyataan adalah suatu kalimat terbuka di dalam semesta pembicaraan (semesta pembicaraan diberikan secara eksplisit atau implisit). Fungsi pernyataan
Lebih terperinci
I. PERNYATAAN DAN NEGASINYA
1 I. PERNYATAAN DAN NEGASINYA A. Pernyataan. Pernyataan adalah suatu kalimat yang mempunyai nilai benar atau salah, tetapi tidak sekaligus keduanya. Benar atau salahnya suatu pernyataan dapat ditunjukkan
Lebih terperinci
LOGIKA Matematika Industri I
LOGIKA TIP FTP UB Pokok Bahasan Pengertian Logika Pernyataan Matematika Nilai Kebenaran Operasi Uner Operasi Biner Tabel kebenaran Pernyataan Tautologi, Kontradiksi dan Kontingen Pernyataan-pernyataan
Lebih terperinci
RENCANA PEMBELAJARAN
ISO 91 : 28 Disusun Oleh Diperiksa Oleh Disetujui Oleh Tanggal Berlaku 1 September 2015 Diana, M.Kom A.Haidar Mirza, M.Kom M. Izman Hardiansyah, Ph.D Mata Kuliah : Logika Informatika Semester : Kode :
Lebih terperinci
1 SISTEM BILANGAN REAL
Bilangan real sudah dikenal dengan baik sejak masih di sekolah menengah, bahkan sejak dari sekolah dasar. Namun untuk memulai mempelajari materi pada BAB ini anggaplah diri kita belum tahu apa-apa tentang
Lebih terperinci
LOGIKA MATEMATIKA Talisadika Maifa
22 BAB II LOGIKA MATEMATIKA Talisadika Maifa A. PENDAHULUAN Pembahasan mengenai logika sudah ada sejak lama bahkan sebelum manusia mengenal istilah logika itu sendiri. Menilik kembali kepada sejarahnya,
Lebih terperinci
kusnawi.s.kom, M.Eng version
Propositional Logic 3 kusnawi.south.kom, Yard.Eng version i.0.0.2009 Adalah sifat-sifat yang dimiliki oleh kalimat logika. Ada iii sifat logika yaitu : – Valid(Tautologi) – Kontradiksi – Satisfiable(Contingent).
Lebih terperinci
LOGIKA MATEMATIKA I. PENDAHULUAN
LOGIKA MATEMATIKA I. PENDAHULUAN Logika adalah dasar dan alat berpikir yang logis dalam matematika dan pelajaran-pelajaran lainnya, sehingga dapat membantu dan memberikan bekal tambahan untuk menyampaikan
Lebih terperinci
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Materi Pelajaran : Matematika Kelas/ Semester : X / two Pertemuan ke : 1,2 Alokasi Waktu : 5 x 45 menit Standar Kompetensi : Menerapkan logika matematika dalam pemecahan
Lebih terperinci
METODA PEMBUKTIAN DALAM MATEMATIKA
1 one Program Studi Pend Matematika FKIP UM Ponorogo January 12, 2011 Jenis Pernyataan dalam Matematika Denisi (Denition) Kesepakatan mengenai pegertian suatu istilah. Teorema (Theorem) Pernyataan yang dapat
Lebih terperinci
Bab 1 LOGIKA MATEMATIKA
LOGIKA MATEMATIKA ab i Dalam setiap melakukan kegiatan sering kita dituntut untuk menggunakan akal dan pikiran. Akal dan pikiran yang dibutuhkan harus mempunyai pola pikir yang tepat, akurat, rasional,
Lebih terperinci
INGKARAN DARI PERNYATAAN
HAND-OUT Educatee Proper noun : Subject : Matematika Wajib Grade/Class : / Toic : Logika Matematika Date : Teacher(s) : Mr. Daniel Kristanto Semester : ii Parent southward Signature : LOGIKA MATEMATIKA Kalimat logika matematika
Lebih terperinci
LOGIKA. /Nurain Suryadinata, G.Pd
Nama Mata Kuliah Kode Mata Kuliah/SKS Plan Studi Semester Dosen Pengampu : Matematika Diskrit : MAT-3615/ 3 sks : Pendidikan Matematika : Vi (Enam) : Nego Linuhung, Chiliad.Pd /Nurain Suryadinata, Chiliad.Pd Referensi
Lebih terperinci
Logika Matematika. Bab 1
Bab ane Sumber: pkss.co.id Pada bab ini, Anda akan diajak untuk memecahkan masalah yang ber – hubungan dengan konsep, di antaranya mendeskripsikan pernyataan dan bukan pernyataan (kalimat terbuka), mendeskripsikan
Lebih terperinci
METODA PEMBUKTIAN DALAM MATEMATIKA
METODA PEMBUKTIAN DALAM MATEMATIKA Dr. Julan HERNADI & Uki Suhendar, S.Pd (Asrul dan Enggar) Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unmuh Ponorogo Pertemuan 8 FONDASI MATEMATIKA Matematika Bukan Sekedar
Lebih terperinci
PENALARAN INDUKTIF DAN DEDUKTIF
Unit 6 PENALARAN INDUKTIF DAN DEDUKTIF Wahyudi Pendahuluan U nit ini membahas tentang penalaran induktif dan deduktif yang berisi penarikan kesimpulan dan penalaran indukti deduktif. Dalam penalaran induktif
Lebih terperinci
METODA PEMBUKTIAN DALAM MATEMATIKA
METODA PEMBUKTIAN DALAM MATEMATIKA Dr. Julan HERNADI & Uki Suhendar, South.Pd (Asrul dan Enggar) Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unmuh Ponorogo Pertemuan 8 FONDASI MATEMATIKA Matematika Bukan Sekedar
Lebih terperinci
1 SISTEM BILANGAN Real
Pertemuan Standar kompetensi: mahasiswa memahami cara membangun sistem bilangan real, aturan dan sifat-sifat dasarnya. Kompetensi dasar Memahami aksioma atau sifat aljabar bilangan existent Memahami fakta-fakta
Lebih terperinci
EKSKLUSIF OR (XOR) DEFINISI
Logika Matematik EKSKLUSIF OR (XOR) DEFINISI : Misalkan p dan q adalah proposisi. Proposisi salah satu p atau q ditulis p q adalah proposisi yang bernilai benar jika tepat satu diantara p atau q BENAR,
Lebih terperinci
Dasar-dasar Logika. (Review)
Dasar-dasar Logika (Review) Intro Logika berhubungan dengan kalimat-kalimat dan hubungan antar kalimat. Tujuan: menentukan apakah suatu kalimat / masalah bernilai benar (True) atau salah (Faux) Kalimat
Lebih terperinci
Aturan Inferensi Logika Matematika
Source: https://docplayer.info/39760894-Aturan-inferensi-dr-julan-hernadi-asrul-dan-enggar-pertemuan-6-fondasi-matematika-program-studi-pendidikan-matematika-fkip-unmuh-ponorogo.html