Apakah Perubahan Yang Terjadi Pada Saat Lilin Menyala

Apakah Perubahan Yang Terjadi Pada Saat Lilin Menyala


Sifat-sifat Materi

Salah satu cabang ilmu pengetahuan alam berupa ilmu yang mempelajari struktur materi, sifat-sifat materi, perubahan  suatu materi menjadi materi lain, serta energi yang menyertai perubahan materi yaitu Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Kimia. Jada, dengan mempelajari IPA Kimia berarti kita mempelajari tentang materi.






Materi merupakan sesuatu yang mempunyai tempat, massa, berat dan sifat sehingga dapat ditangkap oleh panca idra, atau dapat dilihat, diraba, dirasa, didengan, dan dibau. Adakalanya materi dapat dikatakan sebagai zat.




Suatu zat dapat dikenali karena adanya ciri khas atau sifat-sifat dari zat itu yang membedakan dengan zat lain. Sebagai contoh, misalnya kita menemukan serbuk halus berwarna putih di dapur maka untuk mengeathui apakah itu garam atau gula kita bisa langsung mencicipinya. Apabila rasanya manis, maka dapat dipastikan itu gula, dan bila rasanya asin berarti itu adalah garam. Adakanya sifat-sifat tertentu dari zat sangat membantu manusia untuk menentukan jenis zat tersebut.




Sifat-sifat zat dapat dikeompokkan menjadi dua macam sebagai berikut :




A. Sifat-sifat ekstensif

Sifat ekstensif adalah sifat yang bergantung pada jumlah atau ukuran zat. Sifat ekstensif terdiri atas berat dan volume.


1. Berat


Semakin banyak suatu zat maka akan semakin besar pula beratnya. Sebagai contoh sepeda motor akan lebih berat daripada sepeda karena sepeda motor tersusun oleh lebih banyak zat dibandingkan dengan sepeda.





2. Volume


Semakin besar jumlah zatnya, semakin banyak volume yang ditempatinya, kecuali untuk gas. Apabila kalian menimbang beras dan gula pasir dengan berat yang sama, apakah jumlah keduanya sama? Tentu tidak bukan? Jumlah gula pasir akan lebih banyak daripada beras, ini menunjukan volume gula pasir lebih besar daripada volume beras.



B. Sifat-sifat Intensif

Pengertian sifat intensif adalah sifat yang tidak bergantung pada jumlah atau ukuran zat tersebut. Sifat intensif ini dapat dibagi menjadi dua. Sifat kima dan sifat fisika sudah saya jelaskan pada postingan yang lalu,  bisa baca di artikel yang berjudul sifat fisika dan sifat kimia.





Di alam ini, terdapat fenomena atau kejadian yang biasa kita alami dan karena sering terjadi setiap hari kita tidak pernah memperhatikannya. Pernahkah kamu melihat lilin menyala? Apa yang terjadi pada sumbu dan batangnya?

Pada saat lilin menyala, dapat kita lihat sumbu lilin yang semula putih, berubah menjadi hitam kelam dan menjadi arang. Sedangkan pada batangnya, tampak berubah menjadi cair. Lilin yang terbakar tersebut mengalami dua perubahan yaitu perubahan sumbu menjadi arang, dan perubahan batang yang menjadi cair.

Perubahan materi tersebut ada yang bersifat fisika dan bersifat kimia. Untuk mengetahuhi perubahan yang terjadi pada lilin tersebut perubahan fisika atau kimia, kita perlu mengetahui perubahan fisika-kimia dan perbedaanya terlebih dahilu.

  1. Perubahan Fisika

Perubahan fisika adalah perubahan pada zat yang tidak menghasilkan zat jenis baru.

Contohnya beras yang ditumbuk menjadi tepung.

Beras yang ditumbuk menjadi tepung, hanya menunjukkan bentuk dan ukuran yang berubah, tetapi sifat molekul zat pada beras dan tepung tetap sama.

Peristiwa perubahan wujud zat, antara lain : menguap, mengembun, mencair, membeku, menyublim, mengkristal merupakan perubahan fisika.

skema perubahan materi

skema perubahan materi

Terdapat beberapa ciri- ciri pada perubahan fisika, yaitu:

  1. tidak terbentuk zat jenis baru,
  2. zat yang berubah dapat kembali ke bentuk semula,
  3. hanya diikuti perubahan sifat fisika saja.

Perubahan fisika yang lainnya adalah perubahan bentuk, perubahan ukuran, dan perubahan warna. Pada perubahan ini, memungkinkan kita mendapatkan kembali materi semula, namun tidak semuanya dalam bentuk yang utuh. Misalnya, gelas yang pecah. Pada gelas tersebut terjadi perubahan fisika meskipun wujudnya bukan gelas lagi. Hanya wujud fisiknya saja yang berubah,dan tidak terjadi perubahan sifat, gelas yang pecah masih memiliki sifat dasarnya (gelas kaca memiliki sifat seperti kaca begitu pula dengan gelas kaca yang pecah).

2. Perubahan Kimia

Perubahan kimia adalah perubahan materi yang menghasilkan zat jenis baru. Misalnya pada saat membakar kertas. Setelah kertas tersebut habis terbakar akan terdapat abu yang diperoleh akibat proses pembakaran. Kertas sebelum dibakar memiliki sifat yang berbeda dengan kertas sesudah dibakar.

Perubahan kimia disebut juga reaksi kimia. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak reaksi kimia yang terjadi secara alamiah atau yang dibuat manusia.

Terdapat beberapa ciri-ciri perubahan kimia suatu zat, yaitu:

  1. terbentuk zat jenis baru,
  2. zat yang berubah tidak dapat kembali ke bentuk semula,
  3. diikuti oleh perubahan sifat kimia melalui reaksi kimia.

Selama terjadi perubahan kimia, massa zat sebelum reaksi sama dengan massa zat sesudah reaksi.

Seperti halnya perubahan fisika, perubahan kimia juga dapat kita amati di alam dan lingkungan sekitar kita. Berdasarkan faktor penyebabnya perubahan kimia dapat dibedakan menjadi lima kelompok, yaitu :

  1. Proses pembakaran, contohnya kayu yang dibakar, bom meledak dan lilin yang dibakar.
  2. Proses peragian, contohnya perubahan susu menjadi keju, singkong menjadi tape dan kedelai menjadi tempe.
  3. Proses kerusakan, contohnya pelapukan kayu, pembusukan sampah dan perkaratan besi.
  4. Proses biologis mahluk hidup, contohnya proses fotosintesis, proses pencernaan makanan dan proses pernafasan.
  5. Proses pertumbuhan dan  perkembangan mahluk hidup, contohnya tumbuhnya seorang bayi menjadi dewasa.
Baca :   Dongkrak Hidrolik Mempunyai Penghisap Kecil Yang Berdiameter 8 Cm

Ciri-ciri yang mengindikasikan adanya perubahan kimia adalah adanya perubahan warna, perubahan bau, pembentukan gas, timbulnya cahaya, pembentukan endapan baru,  dan perubahan pH.

Dari pemaparan diatas, dapat kita ketahui bahwa perubahan sumbu lilin menjadi arang termasuk ke dalam perubahan kimia karena terbentuk zat baru dan peubahannya di ikuti perubahan sifat-sifat kimia dari zatt tersebut. Sedangkan perubahan yang terjadi pada batang lilin yang mencair merupakkan perubahan fisika yang notabene tidak terbentuk zat baru.

Perubahan materi ini dapat diketahui dari perbedaan keadaan awal dan keadaan akhir materi setelah mengalami perubahan. Keadaan yang dimaksud meliputi sifat-sifat maupun strukturnya. Materi dapat dikenali berdasarkan sifat-sifat fisika maupun sifat-sifat kimianya. Yang termasuk sifat-sifat fisika antara lain wujud, warna, titik leleh, titik didih, dan kelarutan. Sifat-sifat kimia materi didasarkan pada kemampuannya dalam melakukan perubahan atau reaksi kimia.

Penggolongan Materi

Skema Klasifikasi Materi

( berdasarkan komposisi kimia )

Picture2

I.

Zat Tunggal ( Zat Murni )

  • Zat tunggal
    adalah suatu zat yang komposisinya terdiri atas zat-zat dengan sifat kimia yang sama.
  • Zat tunggal
    (zat murni) terdiri dari
    sejenis materi.

Contohnya :
karbon, belerang, oksigen, air, alkohol

A.

UNSUR

  • Unsur
    adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi secara kimia menjadi zat-zat lain yang lebih sederhana.
  • Unsur
    merupakan zat tunggal yang paling sederhana dari materi.

Contohnya :
H, C, N, P, Fe, Au, Mg

  • Lambang Unsur ( Lambang Atom )

Menurut
Jons Jakob Berzelius
(Swedia) :

  • Setiap unsur dilambangkan dengan
    satu huruf
    yaitu
    huruf awal
    dari nama Latin unsur yang bersangkutan dan ditulis dengan
    huruf besar / kapital.
  • Unsur yang
    mempunyai huruf awal
    yang sama, lambangnya dibedakan dengan
    menambahkan satu huruf
    lain dari nama Latin unsur tersebut; yang ditulis dengan
    huruf kecil.

B.

SENYAWA

  • Senyawa
    terbentuk oleh perikatan kimia
    dari dua atau lebih jenis unsur.
  • Sifat suatu senyawa
    berbeda
    dengan sifat unsur penyusunnya.

Contohnya :
senyawa H2O(l) dan NaCl(s)

II.

Campuran

Campuran
adalah materi yang terdiri atas
2 (dua) atau lebih zat
dan
masih mempunyai sifat zat asalnya.

Contohnya :
larutan garam, air lumpur, santan

Partikel Dasar Penyusun Materi

Dapat berupa :

1)

Atom

  • Atom
    adalah partikel terkecil dari suatu unsur yang masih mempunyai sifat-sifat unsur itu
  • Atom suatu unsur diberi lambang
    sama dengan
    lambang unsur tersebut
  • Contoh : Na, Mg, Ba, Ca, Fe

2)

Molekul

  • Molekul
    adalah partikel netral yang terdiri dari 2 atau lebih atom, baik atom sejenis maupun atom yang berbeda.
  • Molekul yang terdiri dari
    sejenis atom
    disebut  Molekul Unsur
  • Molekul yang terdiri dari
    atom-atom yang berbeda
    disebut Molekul Senyawa
  • Contoh : H2O; CO2; H2SO4

3)

Ion

  • Ion
    adalah
    atom atau kumpulan atom
    yang bermuatan listrik
  • Ion yang bermuatan positif disebut
    Kation, sedangkan ion yang bermuatan negatif disebut
    Anion
  • Ion yang
    terdiri dari 1 atom
    disebut
    Ion Tunggal ( monoatom ), sedangkan ion yang
    terdiri dari 2 atau lebih atom
    disebut
    Ion Poliatom
  • Contoh :

Kation Tunggal : Na+, K+

Kation Poliatom : NH4
+
, H3O+

Anion Tunggal : Cl, S2-

Anion Poliatom : NO3
, OH

Partikel Unsur ( bisa berupa atom ; bisa berupa molekul )

  1. Pada umumnya, setiap unsur termasuk unsur logam mempunyai partikel berupa
    Atom
  2. Hanya beberapa unsur non logam yang partikelnya berupa
    Molekul
    ( contoh hidrogen H2
    ; fosforus P4
    ; belerang S8
    )
  3. Molekul yang terdiri atas 2 atom disebut
    Molekul Diatomik
    ( contoh molekul hidrogen, nitrogen )
  4. Molekul yang terdiri atas lebih dari 2 atom disebut
    Molekul Poliatomik
    ( contoh molekul fosforus, belerang )

Partikel Senyawa ( bisa berupa molekul ; bisa berupa ion )

  • Dapat berupa Molekul ( disebut Senyawa Molekul ) atau Ion ( disebut Senyawa Ion )
  • Senyawa dari
    unsur logam
    termasuk
    senyawa ion, sedangkan senyawa dari unsur
    non logam
    termasuk
    senyawa molekul.

Contoh senyawa molekul : air ( H2O ) ; senyawa ion : Kalsium karbonat ( CaCO3
)

Rumus Kimia

Menyatakan jenis dan jumlah relatif atom yang menyusun suatu zat.

Dibedakan menjadi 3 :

a.

Rumus Molekul

Menyatakan jenis dan jumlah atom yang menyusun molekul suatu zat

Contoh : rumus molekul air ( H2O )

b.

Rumus Kimia Senyawa Ion

Menyatakan jenis dan jumlah atom yang menyusun suatu senyawa ion

Ciri khas senyawa ion adalah salah satu atom penyusun senyawa tersebut bersifat logam ( letaknya di depan )

Contoh : Mg(NO3)2
; BaCl2
; CuSO4
; NaCl

c.

Rumus Empiris

Disebut juga Rumus Perbandingan; menyatakan jenis dan perbandingan paling sederhana dari atom-atom dalam suatu senyawa

Contoh : Etuna dengan rumus molekul C2H2
dan mempunyai rumus empiris CH

Rumus kimia senyawa ion adalah rumus empiris

Contoh : garam dapur ( NaCl )

Nama Unsur dan Lambang Unsur

Nomor atom Nama Unsur Kimia Lambang Unsur Kimia Nomor


atom
Nama Unsur Kimia Lambang Unsur Kimia
1 Hidrogen H 60 Neodimium Nd
2 Helium He 61 Prometium Pm
3 Litium Li 62 Samarium Sm
4 Berilium Be 63 Europium Eu
5 Boron B 64 Gadolinium Gd
6 Karbon C 65 Terbium Tb
7 Nitrogen N 66 Disprosium Dy
8 Oksigen O 67 Holmium Ho
9 Fluor F 68 Erbium Er
10 Neon Ne 69 Tulium Tm
11 Natrium Na 70 Iterbium Yb
12 Magnesium Mg 71 Lutetium Lu
13 Alumunium Al 72 Hafnium Hf
14 Silikon Si 73 Tantalum Ta
15 Fosfor P 74 Wolfram W
16 Belerang S 75 Renium Re
17 Klor Cl 76 Osmium Os
18 Argon Ar 77 Iridium Ir
19 Kalium K 78 Platina Pt
20 Kalsium Ca 79 Emas (Aurum) Au
21 Skandium Sc 80 Raksa (Hydrargyrum) Hg
22 Titanium Ti 81 Talium Tl
23 Vanadium V 82 Timbal (Plumbum) Pb
24 Krom Cr 83 Bismut Bi
25 Mangan Mn 84 Polonium Po
26 Besi (Ferrum) Fe 85 Astatin At
27 Kobalt Co 86 Radon Rn
28 Nikel Ni 87 Fransium Fr
29 Tembaga (Cuprum) Cu 88 Radium Ra
30 Seng Zn 89 Aktinium Ac
31 Galium Ga 90 Torium Th
32 Germanium Ge 91 Protaktinium Pa
33 Arsenik As 92 Uranium U
34 Selenium Se 93 Neptunium Np
35 Brom Br 94 Plutonium Pu
36 Kripton Kr 95 Amerisium Am
37 Rubidium Rb 96 Kurium Cm
38 Strontium Sr 97 Berkelium Bk
39 Itrium Y 98 Kalifornium Cf
40 Zirkonium Zr 99 Einsteinium Es
41 Niobium Nb 100 Fermium Fm
42 Molibden Mo 101 Mendelevium Md
43 Teknetium Tc 102 Nobelium No
44 Rutenium Ru 103 Lawrensium Lr
45 Rodium Rh 104 Rutherfordium Rf
46 Paladium Pd 105 Dubnium Db
47 Perak (Argentum) Ag 106 Seaborgium Sg
48 Kadmium Cd 107 Bohrium Bh
49 Indium In 108 Hassium Hs
50 Timah (Stannum) Sn 109 Meitnerium Mt
51 Antimon (Stibium) Sb 110 Darmstadtium Ds
52 Telurium Te 111 Roentgenium Rg
53 Yodium I 112 Kopernisium Cn
54 Xenon Xe 113 Ununtrium Uut
55 Sesium Cs 114 Flerovium Fl
56 Barium Ba 115 Ununpentium Uup
57 Lantanum La 116 Livermorium Lv
58 Serium Ce 117 Ununseptium Uus
59 Praseodimium Pr  118  Ununoktium  Uuo
Baca :   Lengkapi Persamaan Reaksi Berikut



Partikel Penyusuna Materi




Semua materi tersusun dari butiran-butiran kecil yang tidak bisa dilihat secara langsung oleh mata. Butiran-butiran tersebut masih meiliki sifat dari materi yang disebut partikel materi. Ada 3 macam partikel materi yaitu atom, ion, dan molekul. Berikut penjelasannya:


1.








Atom


Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur yang masih memiliki sifat unsur tersebut, atau dapat disimpulkan bahwa atom adalah partikel penyusun materi. Para ilmuan banyak mengemukakan struktur atom, tetapi yang jelas atom terdiri dari bagian berikut:




Ø








Proton: proton adalah partikel bermuatan positif yang terdapat pada ini atom, lambangnya adalah p dan massanya 1 sma.



Ø









Neutron:


Kata neutron berasal dari bahasa Latin neutral yang berarti tidak memiliki




muatan. Lambang untuk neutron adalah n. Massa neutron setara dengan 1




sma (satuan massa atom).



Ø










Elektron: Partikel penyusun dengan massa paling ringan. Massa






elektron hanya 1/1.840 sma. Oleh karena itu, elektron dianggap tidak bermassa.




Elektron memiliki muatan negatif yang setara dengan 1,602 . 10-19 C.



2.










Ion





Ion yaitu atom yang bermuatan, ada 2 jenis ion yaitu ion bermuatan positif yang disebut kation dan ion bermuatan negatif yang disebut anion.



3.










Molekul




Molekul adalah partikel yng merupakan gabungan dari 2 atom atau lebih.molekul dituliskan dalam rumus kimia yang menunjukkan jenis dan banyak atom penyuun molekul tersebut. Contoh rumus kimia karbondoksida adalah CO


2.






Molekul dibedakan menjadi 2 yaitu:



Ø










Molekul unsur: Molekul unsur  merupakan gabungan dari unsur-unsur sejenis. Contoh molekul unsur adalah S


8


, F


2


, Br


2


, dll.



Ø










Molekul senyawa: Merupakan gabungan dari unsur-unsur yang berbeda jenis. Contoh molekul air (H


2


O), gula ( C


6


H


12


O


6


), dll.







Campuran

Seperti yang telah diuraikan di atas, air laut tergolong ke dalam campuran karena air laut terdiri atas air dan berbagai garam. Dari contoh tersebut kita dapat mengetahui bahwa campuran merupakan gabungan dua jenis zat atau lebih.


Campuran mempunyai sifat yang berbeda dengan senyawa. Dalam campuran sifat-sifat komponen tidak hilang. Ketika garam dapur dilarutkan dalam air, kedua zat itu tidak bersenyawa, melainkan bercampur.

Rasa garam sebelum dan sesudah dicampurkan tetap terasa asin, begitu pula dengan air. Air sebelum dicampurkan dan sesudah dicampurkan tetap dapat memadamkan api. Kemudian juga garam dengan air dapat bercampur dalam berbagai komposisi sesuai yang dikehendaki. Tidak demikian halnya dengan bersenyawa. Senyawa mempunyai kompisisi tertentu. Air sebagai contoh, terdiri dari hidrogen dan oksigen dengan perbandingan atom 2:1 Jadi, kita dapat menyatakan bahwa bersenyawa membentuk zat baru (berlangsung secara kimia), sedangkan bercampur tidak membentuk zat baru (berlangsung secara fisika).


E. Jenis-Jenis Campuran

Campuran dapat berupa:


1. Campuran homogen


 Ciri:ciri:

– Terdiri dari zat terlarut (solut) dan pelarut (solven). Biasanya, komponen yang lebih banyak jumlahnya disebut sebagai zat pelarut, sedangkan yang lebih sedikit disebut sebagai zat terlarut. Namun, jika larutan berwujud cair, maka komponen cair disebut sebagai zat pelarut.

– Serba sama, tidak ada bidang batas antar komponen-komponen penyusunnya

– Tidak dapat disaring

– Tidak terdapat lapisan (komponen padat dan cair tidak memisah)

 Contoh:

– Udara – Air gula

– Sirup – Air cuka

– Air hujan – Spirtus






2. Campuran heterogen


Campuran heterogen terdiri atas:


a. Suspensi


 Ciri-ciri:

– Keruh

– Ada bidang batas antar komponen-komponen penyusunnya

– Dapat disaring

– Mengendap

– Terdapat lapisan (kompenen padat dan cair memisah)

 Contoh:

– Campuran terigu dan air

– Campuran pasir dan air

– Bubuk kopi dan air


b. Koloid


 Ciri-ciri:

– Keruh

– Ada bidang batas antar komponen-komponen penyusunnya (jika dilihat dengan mikroskop ultra)

– Dapat disaring dengan kertas saring ultra

– Komponen padat dan cair dapat memisah sendiri dalam waktu relatif lama

Baca :   Peristiwa Perubahan Warna Yang Menyertai Perubahan Fisika Adalah

– Dapat menghamburkan cahaya

 Contoh:

– Air susu – Cat – Tinta

– santan – Asap – Kabut


c. Larutan


Campuran Homogen dan Heterogen


Gambar 2.4 Campuran Homogen dan Heterogen

Ilustrasi gambar diatas melukiskan bahwa rokok merupakan benda yang terdiri atas berbagai macam zat. Zat pada rokok yang paling berbahaya adalah tar, nikotin dan karbon monoksida. Jadi rokok merupakan contoh campuran dari berbagai macam zat.

Pada bahasan kali ini kita akan mempelajari kadar zat yang terdapat dalam campuran. Kadar zat dalm campuran meliputi persen  (%) dan bpj (bagian perjuta).


1.

Persen (%)

Merupakan nilai bagian zat terhadap jumlah total campuran.



Persentase terbagi atas :         Persen massa ( % m/m)

                          Persen voluma (% v/v)

                          Persen massa terhadap volum (% m/v)

Contoh, zat A dan zat B saling bercampur maka persen massa dirumuskan :



Contoh soal 1:  jika 30 g gula dilarutkan dalam 120 g air, tentukan prosentase larutan gula !

Jawab :    mA  = massa gula = 30 g     mB = massa air = 120 g


  % A   =  mA          X   100%

                         mA + mB


Persentase gula   =   30      X 100%   = 20% m/m

                                       150 g

Contoh soal 2  :   Sirup mengandung kadar gula 40% massa. Tentukan massa gula dalam 800 g sirup !

Jawab:     % gula = % A = 40%

   Massa larutan = mA + mB   = 800 g



% A =  mA           X  100%

                     mA + mB

     40% =   mA         X 100%

                        800 g

     mA = massa gula =  40%        x   800 g    =   320 g

                                          100%

Contoh soal 3  : Jika 60 g garam dilarutkan dalam air hingga diperoleh larutan garam 15 % m/m, tentukan massa air yang digunakan !

Jawab :    massa garam = mA = 60%

          5 garam = % A = 15 %

 %A  =  mA         X 100%

                       mA + mB


  15%  =  60gr            X  100%

                     60g + mB


      60g + mB     =  100%      X 60 g   =  40g

                                       15%

              mB = 400 g – 60 g  = 340 g

b.  Persen Volume

     berlaku untuk zat terlarut yang berwujud cair dengan zat pelarut yang juga berwujud cair.



!

 Jawab :            Volume cuka = vA = 20 L

          % cuka  = % A = 5%


  %A  =  vA    X  100%

                   vA + vB


 5 %  =  20        X  100%

             20 + vB


 20L + Vb    =  100%    X 20L = 380 L

                                5 %

          Jadi, untuk pengenceran diperlukan380 L air






Contoh soal 2 :

Kadar alcohol yang dijual di apotek tertulis 70% v/v. Tentukan alcohol murni yang dilarutkan dalam 1 botol larutan alcohol yang berisi 120 mL !

Jawab  :   % alcohol = % A = 70%

          Volume larutan = vA + vB = 120 mL


   %A    =   vA        X 100%

                  vA + vB


  70% = vA           X  100%

                     120 mL


vA   =  70%         X 120 mL   =84 mL

                      100 %


c.  Persen massa terhadap volume (%m/v)

     Persentase ini berlaku untuk sejumlah massa zat terlarut yang berwujud padat atau cair, dengan zat pelarut yang berwujud cair.



Contoh soal 1 :

Jika 25 garam dapur dilarutkan dalam air sampai 200mL, tentukan kadar garam dapur tersebut dalam % m/v

Jawab :    Massa garam dapur = mA = 25 g

          Volume larutan   = 200mL


 %A   =   mA    X 100 %

                          v


% garam dapur  =  25    X  100%  = 12,5%

                                    200mL

              Jadi kadar garam dapur= 12,5%


2.  Bagian persejuta (bpj)

Bagian persejuta (bpj) atau part per million (ppm) menyatakan bagian zat terhadap satu juta (106) bagian campuran. Salah satu penggunaan satuan bpj adalah dalam menyatakan tingkat pencemaran (polutan)




Pengubahan persen ke bpj




Apakah Perubahan Yang Terjadi Pada Saat Lilin Menyala

Sumber: https://sites.google.com/site/nekisutria12/materi-pembelajaran/kelas-x/bab-i/teori

Check Also

Contoh Soal Perkalian Vektor

Contoh Soal Perkalian Vektor. Web log Koma – Setelah mempelajari beberapa operasi hitung pada vektor …