Aldehid Dan Keton Memiliki Gugus Fungsi Yang Sama Yaitu

KlikBelajar.com – Aldehid Dan Keton Memiliki Gugus Fungsi Yang Sama Yaitu

Gugus aldehida dan keton memiliki rumus umum yang sama, yaitu CnH2nO.




Aldehida memiliki gugus -CHO, sedangkan keton memiliki gugus -CO-.

Aldehida disebut juga alkanal, sedangkan keton disebut juga alkanon.




Aldehida dan keton bersifat sangat reaktif, tetapi aldehida lebih reaktif daripada keton. Selain itu, aldehida dan keton merupakan senyawa non elektrolit dan bersifat polar.

Semakin panjang rantai induk atau semakin banyak jumlah atom karbon, maka aldehida dan keton semakin sukar larut dalam air. Senyawa aldehida dan keton yang memiliki atom karbon berjumlah 1 sampai 5 lebih mudah larut dalam air.

Aldehida memiliki bau yang merangsang, sedangkan keton memiliki bau yang harum.

Reaksi Reduksi-Oksidasi Pada Aldehida Dan Keton

Aldehida lebih mudah dioksidasi daripada keton karena aldehida memiliki atom hidrogen, sedangkan keton tidak memiliki atom hidrogen.

Oksidator lemah dapat mengoksidasi aldehida, sedangkan keton hanya dapat dioksidasi oleh oksidator kuat.

Dengan kata lain, aldehida merupakan reduktor yang lebih kuat daripada keton, sehingga aldehida dapat mereduksi oksidator lemah. Oksidator yang umum digunakan untuk aldehida adalah Kalium dikromat.

Jika aldehida direduksi dengan gas hidrogen (H2) akan membentuk alkohol primer. Sebaliknya, jika alkohol primer dioksidasi akan menghasilkan aldehida atau Asam karboksilat.

Jika keton direduksi dengan gas hidrogen (H2) akan membentuk alkohol sekunder. Sebaliknya, jika alkohol sekunder dioksidasi akan menghasilkan keton.

Uji Aldehida Dan Keton

Pereaksi yang biasa digunakan untuk menguji aldehida dan keton, yaitu :

Pereaksi Tollen

Pereaksi Tollen merupakan larutan perak nitrat (AgNO3) di dalam amonia (NH3). Pereaksi Tollen termasuk oksidator lemah, sehingga tidak dapat mengoksidasi senyawa keton. Oleh sebab itu, senyawa keton yang diuji dengan pereaksi Tollen akan menghasilkan nilai negatif.

Pereaksi Tollen berbentuk serbuk berwarna putih, tidak berbau dan akan tampak gelap jika tidak terkena cahaya. Selain itu, pereaksi Tollen merupakan zat yang beracun dan dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan tubuh.

Jika suatu zat yang telah dipanaskan mengandung senyawa keton, maka akan terbentuk endapan berwarna perak.

Jika suatu zat tanpa pemanasan mengandung senyawa aldehida, maka akan terbentuk endapan berwarna perak.

Pereaksi Fehling

Pereaksi Fehling ditemukan oleh ahli kimiawan dari Jerman yang bernama Hermann von Fehling.

Baca :   Mind Map Gerak Parabola

Pereaksi Fehling dapat dibuat dari pencampuran Fehling A dan Fehling B. Fehling A berupa larutan tembaga (II) sulfat (CuSO4), sedangkan Fehling B berupa campuran antara larutan kalium hidroksida (KOH) dengan natrium kalium tartrat (NaKC4H4O6.4H2O). Fehling A berbentuk kristal, berwarna biru dan berbau. Fehling B berbentuk kristal, tidak berwarna atau putih dan tidak berbau.


Berikut sekilas tentang natrium kalium tartrat

Natrium kalium tartrat disebut juga garam Rochelle atau garam Seigette sesuai dengan nama penemunya, yaitu Pierre Seigette yang berasal dari La Rochelle. Natrium kalium tartrat banyak digunakan untuk pelapisan tembaga. Dalam industri farmasi, natrium kalium tartrat juga digunakan sebagai obat pencahar.

Hasil pencampuran Fehling A dan Fehling B akan berwarna biru tua. Jika larutan Fehling ini dipanaskan, maka warna akan berubah menjadi hijau, lalu menjadi merah bata.

Pereaksi Fehling merupakan oksidator lemah, sehingga tidak dapat mengoksidasi senyawa keton. Oleh sebab itu, senyawa keton yang diuji dengan pereaksi Fehling akan menghasilkan nilai negatif.

Pereaksi Fehling digunakan untuk menguji gula pereduksi dalam urine dan darah. Gula pereduksi tersebut merupakan monosakarida atau disakarida yang mengandung senyawa aldehida atau senyawa keton.

Adapun monosakarida yang dapat diuji meliputi glukosa, fruktosa dan galaktosa. Untuk disakarida yang dapat diuji meliputi laktosa dan maltosa.

Sementara sukrosa tidak mengandung senyawa aldehida dan senyawa keton, sehingga tidak dapat dilakukan pengujian dengan larutan Fehling.

Jika suatu zat mengandung senyawa aldehida, maka akan terbentuk endapan berwarna merah bata. Jika suatu zat mengandung senyawa keton, maka tidak akan terbentuk endapan.

Pereaksi Benedict

Pereaksi Benedict ditemukan oleh ahli kimiawan dari Amerika yang bernama Stanley Rossiter Benedict. Pereaksi Benedict terbuat dari pencampuran larutan garam kupri sulfat (CuSO4), natrium sitrat (C6H5Na3O7) dan natrium karbonat (Na2CO3).

Kupri sulfat disebut juga tembaga (II) sulfat.

Pereaksi Benedict digunakan untuk menguji gula pereduksi berupa monosakarida dan disakarida yang mengandung senyawa aldehida dan senyawa keton, kecuali untuk menguji sukrosa.




Pereaksi Fehling dapat bereaksi dengan basa kuat karena mengandung kalium hidroksida, sedangkan pereaksi Benedict hanya dapat bereaksi dengan senyawa kurang basa.

Uji sampel dengan pereaksi Benedict lebih akurat daripada dengan pereaksi Fehling karena warna merah bata yang terbentuk akan lebih cepat larut jika menggunakan pereaksi Fehling.

Baca :   Pengolahan Minyak Bumi Dilakukan Dengan Kilang Minyak Yang Melalui Proses

Jika suatu zat mengandung senyawa aldehida atau senyawa keton, maka akan terbentuk endapan berwarna merah bata.

Pereaksi Iodoform

Pereaksi iodoform dapat dibuat dari pencampuran larutan NaOH dengan iodium dan kalium iodida (KI). Pereaksi iodoform berbentuk kristal berwarna kuning. Pereaksi iodoform mudah menguap dalam suhu kamar, berbau dan sulit larut dalam air. Akan tetapi, pereaksi iodoform mudah larut dalam alkohol.

Pereaksi iodoform akan terurai jika terkena cahaya dan udara, hingga membentuk CO2, CO, I2
dan H2O. Pereaksi iodoform dapat bereaksi dengan senyawa keton, sehingga hasil pengujian senyawa keton akan bernilai positif.

Jika suatu zat mengandung senyawa aldehida atau keton, maka akan terbentuk endapan berwarna kuning.

Pereaksi Schiff

Pereaksi Schiff terbuat dari larutan Fuchsin (C20H19N3.HCl), Natrium bisulfit (NaHSO3) dan Asam klorida (HCl).

Fuchsin disebut juga rosanilin hidroklorida. Fuchsin berbentuk kristal berwarna hijau tua. Fuchsin akan berubah warna menjadi magenta jika dilarutkan ke dalam air. Fuchsin terbuat dari anilin dan karbon tetraklorida. Fuchsin ditemukan oleh August Wilhelm von Hofmann.


Pereaksi Schiff digunakan untuk menguji gula pereduksi berupa monosakarida dan disakarida yang mengandung senyawa aldehida dan senyawa keton, kecuali untuk menguji sukrosa.


Jika suatu zat mengandung senyawa aldehida atau senyawa keton, maka akan terbentuk endapan berwarna merah keunguan yang terang.


Zat yang mengadung keton akan lebih cepat beraksi dengan pereaksi Schiff jika dipanaskan.



Tata Nama Aldehida









– Berdasarkan tata nama IUPAC, akhiran -a pada nama senyawa hidrokarbon baik siklik maupun alifatik diganti dengan akhiran -al.



Contoh :


Propana menjadi propanal

2-butena menjadi 2-butenal

Siklobutana menjadi siklobutanal

Propanal, 2-butenal, siklobutanal







– Penamaan aldehida tak jenuh sama seperti penamaan alkena yang mana terdapat angka di depan nama rantai induk untuk menunjukkan letak atau ikatan rangkap.

– Aldehida merupakan turunan dari Asam karboksilat, sehingga penamaan senyawa aldehida berdasarkan tata nama Trivial adalah dengan mengganti akhiran -at pada nama senyawa asam karboksilat menjadi -aldehid.

Contoh :

Asam format menjadi formaldehid

Asam butirat menjadi butiraldehid



– Jika terdapat substituen, maka penomoran pada rantai induk untuk gugus –CHO selalu mendapat nomor satu. Nama substituen ditulis di depan nama rantai induk.

Baca :   Lensa Cembung Pada Kamera Berfungsi Untuk

Contoh :

3-metil pentanal

Nama senyawa dengan bentuk struktur di atas adalah 3-metil pentanal.



– Jika substituen sejenis berjumlah lebih dari satu, maka mendapat imbuhan di-, tri-, tetra- dan seterusnya.



– Jika substituen berupa atom golongan halogen, maka nama atom golongan halogen ditulis di depan nama rantai induk.

Contoh :

2-kloro butanal

2-kloro 3-butenal




Tata Nama Keton



– Rantai induk pada senyawa keton terdapat di tengah atau di antara gugus alkil atau gugus aril. Rantai induk memiliki gugus –CO-. Untuk penomoran gugus –CO- harus mendapat nomor terkecil.

– Berdasarkan tata nama IUPAC, akhiran -a pada nama senyawa hidrokarbon baik siklik maupun alifatik diganti dengan akhiran -on.

Contoh :

2-heksanon

2-hepten-4-on

4-etil sikloheksanon

3-metil-2-sikloheksenon

2-heksanon, 2-hepten-4-on, 4-etil sikloheksanon, 3-metil-2-sikloheksenon

Keterangan :

– Angka 4 pada senyawa 2-hepten-4-on menunjukkan letak gugus –CO. Jika tidak tertulis angka untuk menentukkan letak gugus –CO-, maka gugus –CO- dinyatakan berada pada atom C pertama.

– Angka 2 pada senyawa 3-metil-2-sikloheksenon menunjukkan letak ikatan rangkap.



– Berdasarkan tata nama Trivial, penamaan senyawa keton didahului dengan dua nama gugus alkil atau aril dan diakhiri kata keton. Jika gugus alkil atau gugus aril tidak sejenis, maka penamaan disusun berdasarkan urutan abjad.

Contoh :

Etil metil keton

Benzil fenil keton

Etil metil keton, benzil fenil keton

Keterangan :



Etil metil keton disebut juga 2-butanon. Pada gambar di atas yang dikotaki warna merah adalah gugus etil, sedangkan yang dikotaki warna biru adalah gugus metil.

Benzil fenil keton. Pada gambar di atas yang dilingkari warna biru adalah gugus fenil, sedangkan yang dilingkari warna merah adalah gugus benzil.



– Gugus yang terikat pada gugus -CO- tidak harus berasal dari gugus yang sama (dua gugus alkil atau dua gugus aril). Senyawa keton bisa memiliki satu gugus alkil dan satu gugus aril.

Contoh :

Fenil metil keton

Benzil metil keton

Fenil metil keton disebut juga asetofenon.

Benzil metil keton disebut juga
fenilaseton.



– Jika kedua gugus yang terikat pada gugus -CO- merupakan dua gugus alkil yang sejenis atau dua gugus aril yang sejenis, maka penamaannya mendapat imbuhan di-, tri-, tetra- dan seterusnya.

Artikel Terkait :








Aldehid Dan Keton Memiliki Gugus Fungsi Yang Sama Yaitu

Sumber: https://ratukemalalaura.blogspot.com/2018/06/gugus-fungsi-aldehida-dan-keton.html

Check Also

Contoh Soal Perkalian Vektor

Contoh Soal Perkalian Vektor. Web log Koma – Setelah mempelajari beberapa operasi hitung pada vektor …