KlikBelajar.com – Alat Yang Bekerja Dengan Menerapkan Prinsip Tekanan Gas Adalah
Daftar Isi:
Sep 18, 2018 • 6 min read
Di artikel kelas VIII kali ini kita akan membahas tentang tekanan gas dalam ruang tertutup serta aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.
—
Kegiatan
outdoor
apa yang kamu suka?
Bungee jumping?
Flying fox? Arung jeram?
Hiking? Permainan seperti
bungee jumping
dan
flying fox
bakal membuat kamu meluncur dan merasa seakan-akan kamu sedang terbang di udara. Selain
bungee jumping
dan
flying fox, masih ada lagi
lho
permainan lain yang membuatmu ‘terbang’ di udara. Salah satunya adalah balon udara. Berbeda dengan
bungee jumping
dan
flying fox, balon udara ini nggak akan bikin jantungmu
copot
Squad. Saat berada di atas balon udara yang sedang terbang ribuan kaki di udara, kita bisa menikmati pemandangan yang luar biasa di sekitarnya.
Di beberapa negara seperti Turki, Austria, dan bahkan Indonesia memiliki tempat wisata dan festival balon udara. Beberapa di antaranya ada di Ciwidey Bandung, di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta dan di Nglegok Blitar.
Nggak usah
jauh-jauh ke luar negeri
kan
sekarang kalau mau mencoba wisata balon udara.
Tempat wisata balon udara di Cappadocia, Turki. (sumber: jalan2liburan.com)
Nah, kamu tau nggak
sih
kenapa balon udara sebesar itu bisa terbang?
Pada artikel penerapan gas dalam ruang terbuka
kita telah membahas tentang hubungan tekanan udara dengan ketinggian, di artikel kali ini kita akan membahas tentang hubungan tekanan udara dengan volume. Hal itu ada kaitannya sama balon udara tadi. Sekarang, kita langsung
cus
ke materinya!
Jadi, selain dengan ketinggian, tekanan gas atau tekanan udara juga memiliki hubungan dengan volume. Kalau hubungan antara volume dan tekanan udara, penemunya adalah Robert Boyle.
Hukum yang dinamakan hukum Boyle tersebut persamaannya adalahh
PV = konstan
Atau
P1V1
= P2V2
Di mana:
P1
= tekanan udara awal
V1= volume udara awal
P2= tekanan udara akhir
V2= volume udara akhir
Kamu pasti masih bingung dan membayangkan ‘seperti apa ya tekanan udara dalam ruang tertutup di kehidupan sehari-hari’?
Nah, berikut ini ada beberapa fenomena tekanan udara dalam ruang tertutup yang bisa kita temui. Simak ya.
- Contoh pertama adalah balon udara. Menjawab pertanyaan di atas tadi ‘kenapa balon udara bisa terbang?’. Jadi,
balon udara bisa terbang
atau mengangkasa karena
tekanan udaranya diturunkan. Bagaimana cara menurunkan tekanan udaranya? Yaitu dengan cara memanaskan balon udara. Setelah
dipanaskan,
volume
balon udara akan
meningkat
sementara
tekanan udaranya menurun. Setelah itu, baru balon udara bisa terbang. - Sementara itu prinsip tekanan udara dan volume juga ada pada makhluk hidup yaitu pada sistem pernapasan manusia. Konsep tekanan dan volume bisa kita lihat pada proses menarik napas (inspirasi) dan proses mengeluarkan napas (ekspirasi).
Saat
inspirasi, rongga dada harus membesar supaya volume paru-paru membesar. Saat
volume paru-paru membesar,
tekanan paru-paru mengecil. Akibatnya,
udara dapat mengalir
masuk dan kita bisa bernapas. Kebalikan dengan inspirasi, saat
ekspirasi
volume paru-paru harus mengecil. Setelah
volume paru-paru mengecil,
tekanan paru-paru membesar. Karena itulah
napas
yang kita tarik tadi
bisa kita keluarkan
Squad.
Setelah membahas tekanan udara pada ruang tertutup dan contoh fenomenanya, sekarang kita akan membahas alat-alat apa saja yang digunakan untuk mengukur tekanan udara pada ruang tertutup. Ada apa
aja ya?
1. Manometer Raksa Terbuka
Manometer raksa ini berbentuk huruf U yang kedua ujungnya terbuka. Salah satu ujung tabung selalu dihubungkan dengan udara luar supaya tekanannya sama dengan tekanan atmosfer. Sementara ujung yang lain dihubungkan dengan ruangan yang akan diukur tekanannya.
Besarnya tekanan gas dapat dihitung dengan rumus:
Pgas
= P ± h
Di mana:
Pgas
= tekanan udara yang diukur (mmHg atau cmHg)
P
= tekanan udara atmosfer (mmHg atau cmHg)
h = perbedaaan ketinggian raksa setelah gas masuk (mm atau cm)
(+) apabila tinggi kolom udara lebih tinggi daripada kolom tabung
(-) apabila tinggi kolom udara lebih rendah daripada kolom tabung
2. Manometer Raksa Tertutup
Prinsip kerja pada manometer raksa tertutup sama dengan manometer raksa terbuka, Squad. Tapi, salah satu ujung dari tabungnya ditutup. Secara matematis dapat ditulis dengan:
Pgas
= h
di mana:
Pgas = tekanan udara yang diukur (mmHg atau cmHg)
h = perbedaaan ketinggian raksa setelah gas masuk (mm atau cm)
3. Manometer Bourdon
Kalau manometer yang satu ini terbuat dari logam dan digunakan untuk mengukur tekanan udara (berupa uap) yang sangat tinggi. Misalnya seperti uap pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Selain untuk PLTU, alat ini juga digunakan untuk memeriksa tekanan udara dalam ban oleh para penambal ban. Untuk membaca manometer bourdon tidak perlu pakai rumus seperti yang lain
ya
Squad. Karena jarum yang ada manometer sudah menunjuk ke angka tekanan udara dari uap tersebut.
Setelah baca artikel di atas, apakah kamu sudah paham tentang tekanan gas dalam ruang tertutup berikut dengan penerapan serta rumus-rumusnya? Kalau kamu masih punya pertanyaan tentang materi tersebut atau mau konsultasi PR kamu, yuk tanya langsung di
ruanglesonline! Guru di ruanglesonline akan membantu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaanmu.
Alat Yang Bekerja Dengan Menerapkan Prinsip Tekanan Gas Adalah
Sumber: https://www.ruangguru.com/blog/ipa-kelas-8-tekanan-gas-dalam-ruang-tertutup-di-kehidupan-sehari-hari